Minggu, 09 Desember 2012

Realitas, Harapan, dan Kenangan Melalui Novel “Kunang-Kunang Di Wajah Perempuan”

M.D. Atmaja
http://sastra-indonesia.com

Dalam gejala realitas, acapkali manusia berhadapan dengan berbagai macam kondisi hidup yang berada jauh dari apa yang sudah ditimbun menjadi rencana dan harapan. Kondisi ini menuntut serta memberikan dorongan bagi individu untuk ikut bersesuai diri dengan realitas yang dihadapi. Beginilah suatu kinerja hidup manusia, dimana lingkungan ikut berperan dalam mengkondisikan diri individu, kemudian membangunnya, kemudian menjadikannya sebagai nilai dari jati diri.

Saya sebagai individu, sebagai anggota lingkungan masyarakat dan sebagai penulis, dipijakkan ke dalam dimensi-dimensi ini. Bentuk manusia sebagai mahkluk sosial, terbentuk dan terpengaruh secara sosiologis. Dari keadaan seperti ini, saya mengerti secara langsung, bagaimana pengertian mengenai pendapat bahwa sastra tidak diciptakan dari suatu kekosongan budaya sebagaimana pendapat A Teeuw, sastra dibentuk oleh budaya hidup penulis, sehingga dalam karya sastra, masyarakat, kondisi realitas, serta ritme kebudayaan ikut menjadi motor penggerak dalam suatu penulisan.

Begitu juga dengan kondisi saya dalam mengkreasikan novel “Kunang-Kunang Di Wajah Perempuan” (2012, SDS Fictionbooks Studios), di sini adalah sebagai gerak kontemplasi dari pengalaman-pengalaman dunia kehidupan yang saya alami. Novel ini sebagai pengungkapan perasaan pribadi terlebih jauh lagi menjadi pengungkapan perasaan masyarakat –secara langsung dan tidak langsung. Pernyataan ini tidak mengacu pada teori, namun keadaan yang mempengaruhi saya dan terbangun menjadi novel KKDWP ini.

Novel sebagai pengungkapan perasaan pribadi dan masyarakat –yang tidak sekedar pengutipan khasanah sosilogis sastra- bahwa melalui novel ini, saya berusaha memunculkan gejala dari kehidupan. Fenomena ini dapat saya katakan sebagai pandangan dunia kehidupan penulis yang tertuang dalam karya sastranya.

Aktivis yang jatuh cinta, perasaan cinta Lingga adalah penggambaran hidup dan hasil dari interaksi manusia. Individu yang berada dalam lingkungan gerakan (organisasi) meskipun berada di tengah lingkungan khalayak yang banyak, dia memiliki suatu nuansa kejiwaan yang terasing. Mimpi besar mengenai perubahan sosial –apalagi berpaham “kiri”- keterasingan itu semakin menjadi kungkungan yang kokoh. Kegiatannya dalam interaksi sosial cenderung menampilkan pemalsuan karakter, bahwa apa yang ditampilkan pada lingkungan tidak murni sebagaimana karakter pribadinya.

Kondisi individu seperti Lingga ini menunggu suatu momentum dimana dia merasa mendapat kesempatan untuk mengisi keterasingannya dengan kehidupan, yang saya sebut dengan cinta. Fenomena jatuh cinta ini dilatar-belakangi oleh beberapa faktor, yang menurut saya dari penampakan-penampakan interaksi, yaitu: bagaimana pola pikir, pola hidup, serta karakter masing-masing individu yang dapat mendukung terjadinya proses jatuh cinta. Dunia organisasi akhirnya menjadi semacam wadah dalam menemui faktor-faktor ini. Tidak jarang kita mendapati laki-laki perempuan dalam satu payung organisasi menjalin hubungan serius, entah itu sekedar pacar atau sampai menuju ke pernikahan. Saya tidak mengatakan kalau organisasi sebagai tempat pertemuan jodoh, oleh sebab itu, Lingga saya pertemukan dengan Dewani yang berada di luar organisasi Kamma, bukan Lisa atau Citra yang memiliki kesempatan lebih dekat.

Melalui novel KKDWP ini, saya juga menyusupkan deretan harapan yang teruntuk diri saya sendiri, dan sekaligus saya menawarkan harapan itu kepada khalayak pembaca. Harapan apa? Salah satunya adalah adanya ada terang setelah gelap, menemukan jalan setelah tersesat, menemukan orang setelah terasing dan kesepian. Harapan yang coba saya tawarkan berkisar –meminjam istilah Pramoedya- adalah gerakan dari minus ke plus untuk mencapai suatu ragangan kehidupan yang tertata baik sesuai dengan kaidah hidup yang ideal. Gerakan minus ke plus ini sebagai perubahan hidup manusia yang di dalamnya memiliki faedah nilai untuk kehidupannya yang hari ini (dunia) atau besok (akhirat).

Harapan-harapan itu, saya munculkan melalui kesentralan tokoh Lingga, salah satunya, perjuangan manusia yang dilakukan secara berkelanjutan dan didasari dengan keyakinan akan membuahkan sesuatu buah yang manis. Penggambaran ini saya manifestasikan ke dalam pemikiran yang sederhana, Lingga sebagai selingkuhan yang berjuang terus sampai akhirnya mendapatkan Dewani, pemikiran yang sangat pop di dalam dunia percintaan. Bahwa secara umum, perjuangan manusia harus dengan keyakinan, doa manusia yang tanpa keyakinan merupakan omong-kosong yang tidak ada gunanya.

Selanjutnya, gerakan minus ke plus Lingga dari dunia yang gelap menuju ke terang dalam menempuh jalan lurus yang Tuhan tawarkan pada manusia. Dari sosok tokoh, yang saya katakan semi-tidak percaya menuju pada percaya. Saya berharap, melalui kejadian-kejadian yang terjadi, dalam realitas kita, dapat mengantarkan pada pemahaman, bahwa melalui tragedi ini, kenikmatan ini, Tuhan sebenarnya sedang menggerakkan kehendak manusia untuk menuju pada perubahan. Tentunya perubahan dari minus ke plus, juga bisa sebaliknya. Saya membayangkan, bagaimana Lingga (dan saya sendiri) ketika terus menerus melakukan suatu kejahatan personal, tiba-tiba tamu yang dekat itu datang.

Tamu yang dekat itu kematian! Bagaimana keadaan dan penyesalan di hari kelak? Saya menghadirkan Dewani untuk menjadi perangsang bagi Lingga untuk memahani lajur kehidupan manusia. Ada akibat, pasti ada sebabnya, sehingga Dewani adalah sebab dengan hasil membuat Lingga kembali menempuh jalan lurus yang dipesankan orang tua.

Harapan ini bisa dikatakan, bahwa sebelum saya dan kita mati, Tuhan memberikan penunjukan jalan, yang ditangkap melalui kesadaran manusia untuk berbenah, membersihkan yang kotor juga menambahi yang kurang. Hidup ini suatu jalan pengajaran melalui gejala-gejala yang harus kita jalani.

Novel ini merangkum kenangan saya, sebagai penulis secara pribadi dan juga sebagai mahkluk milik masyarakat. Bantul diguncang gempa, saya kehilangan banyak hal, masyarakat lain juga kehilangan banyak hal, kota Bantul juga kehilangan yang tidak sedikit, bersama dengan Yogyakarta. Ini suatu fase bencana yang menjadi pena sejarah.

Gempa Bantul, bagi saya dalam novel ini tidak sekedar setting. Bencana Gempa yang merenggut hidup Dewani dan Jayengresmi adalah momentum nilai yang mana mengajak Lingga (dan pembaca) untuk merenung mengenai perjalanan hidup manusia, sesungguhnya bagaimana dengan kematian, babak baru dalam perjalanan yang belum kita ketahui. Kenangan untuk mengingat bahwa kematian itu dekat dapat membuat diri manusia merapat ke dalam keheningan dan cinta kasih pada manusia dan Tuhan.

Pemahaman akan kematian, bahwa manusia ibarat pergi bermain dan manusia yang pergi dipastikan pulang, lantas pulangnya ke mana? Di bawah pohon Semboja, suatu pemikiran Jawa yang membuat saya merenung. Bencana saya pergunakan untuk memunculkan momentum nilai tersebut, guna membicarakan kematian dengan relevan. Melalui posisi Jayengresmi yang sebenarnya sudah menjadi Halus (roh) membimbing Lingga untuk memandang kematian dengan baik, sesuatu yang “tidak dapat dikalahkan manusia”. Melalui novel “Kunang-Kunang di Wajah Perempuan” ini, saya mengajak pembaca untuk mengingat tamu yang dekat, mengingat dunia seketika dapat hancur dan lebih merenung lebih dalam untuk berbuat.

Demikian, penggambaran singkat saya selaku penulis, semoga novel “Kunang-Kunang di Wajah Perempuan” dapat memberi manfaat bagi kehidupan. Terima kasih. Segala puji bagi Allah Tuhan Semestas Alam, Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Rumah Kantor Jurnal Biro Khusus Sarekat Sastra Indonesia – Bantul,
8 Desember 2012
Dijumput dari: http://sastra-indonesia.com/2012/12/realitas-harapan-dan-kenangan-melalui-novel-kunang-kunang-di-wajah-perempuan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Mustofa Bisri A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Syauqi Sumbawi A. Zakky Zulhazmi A.C. Andre Tanama A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S Laksana A.S. Laksana Abdul Hadi WM Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acrylic on Canvas Addi Mawahibun Idhom Ade P. Marboen Adib Baroya Adib Muttaqin Asfar Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agunghima Agus Aris Munandar Agus Buchori Agus Prasmono Agus Priyatno Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton AH J Khuzaini Ahmad Damanik Ahmad Farid Yahya Ahmad Wiyono Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fitriyah Ajip Rosidi Akhmad Marsudin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al Mahfud Alex R Nainggolan Ali Nasir Ali Soekardi Alunk Estohank Amanche Franck Oe Ninu Aming Aminoedhin Anakku Inspirasiku Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo AndongBuku #3 Andri Awan Andry Deblenk Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Kurnia Anugerah Ronggowarsito Anwar Syueb Tandjung Aprillia Ika Aprillia Ramadhina APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arim Kamandaka Aris Setiawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Aryo Wisanggeni G Asap Studio Asarpin Asrizal Nur Awalludin GD Mualif Ayu Sulistyowati Aziz Abdul Gofar Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Banyuwangi Bara Pattyradja Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Indo Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Lukisan Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Bidan Romana Tari Binhad Nurrohmat Biografi Bisnis Bondowoso Bre Redana Brunel University London Budi P. Hatees Budi Palopo Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerpen Chicilia Risca Coronavirus Cover Buku COVID-19 Cucuk Espe D. Kemalawati Dadang Ari Murtono Dadang Sunendar Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Dedi Gunawan Hutajulu Den Rasyidi Deni Jazuli Denny Mizhar Depan Mts Putra-Putri Simo Sungelebak Desa Glogok Karanggeneng Dessy Wahyuni Dewi Yuliati Dhanu Priyo Prabowo Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddy Hidayatullah Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwijo Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Efendi Ari Wibowo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Israhayu Emha Ainun Nadjib Endang Kusumastuti Eni S Eppril Wulaningtyas R Erdogan Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faiz Manshur Faizal Af Fajar Setiawan Roekminto Farah Noersativa Fathoni Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Fikram Farazdaq Forum Santri Nasional (FSN) FPM (Forum Penulis Muda) Ponorogo Galeri Lukisan Z Musthofa Galuh Tulus Utama Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Golan-Mirah Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Bahaudin H.B. Jassin Halim HD Hamzah Sahal Handoyo El Jeffry Happy Susanto Hardi Hamzah Haris Firdaus Haris Saputra Harun Syafii bin Syam Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hendra Sugiantoro Hengky Ola Sura Heri Kris Heri Ruslan Herry Mardianto Heru Maryono Hilmi Abedillah Himpunan Mahasiswa Penulis (STKIP PGRI Ponorogo) Holy Adib htanzil Hudan Nur Husin I Nyoman Suaka IAIN Ponorogo Ibnu Wahyudi Idayati Idi Subandy Ibrahim Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Yusardi Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Indigo Art Space Indra Intisa Indra Tjahyadi Indri Widiyanti Inti Rohmatun Ni'mah Inung Setyami Irfan El Mardanuzie Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Isnatin Ulfah Isti Rohayanti Istiqomatul Hayati Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Jakob Sumardjo Janual Aidi Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jember Jember Gemar Membaca JIERO CAFE Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Syahputra Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin K.H. Ma’ruf Amin Kabar Pelukis Kalimat Tubuh Kang Daniel Kartika Foundation Karya Lukisan: Z Musthofa Kasnadi Kedai Kopi Sastra Kemah Budaya Panturan (KBP) KH. M. Najib Muhammad KH. Marzuki Mustamar Khadijah Khaerul Anwar Khairul Mufid Jr Khansa Arifah Adila Khawas Auskarni Khudori Husnan Khulda Rahmatia Ki Ompong Sudarsono Kim Ngan Kitab Arbain Nawawi Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sablon Ponorogo Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Korban Gempa Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kue Kacang Kue Kelapa Pandan Kue Lebaran Edisi 2013 Kue Nastar Keju Kue Nastar Keranjang Kue Pastel Kue Putri Salju Kue Semprit Kurnia Sari Aziza Kuswaidi Syafi'ie L Ridwan Muljosudarmo Lagu Laksmi Shitaresmi Lamongan Jawa Timur Landscape Hutan Bojonegoro Landscape Rumah Blora Lathifa Akmaliyah Legenda lensasastra.id Lie Charlie Linda Christanty Linus Suryadi AG Literasi Lombok Utara Lucia Idayani Ludruk Karya Budaya Lukas Adi Prasetyo Lukisan Andry Deblenk Lukisan Karya: Rengga AP Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari Lukisan Sugeng Ariyadi Lukman Santoso Az Lumajang Lusiana Indriasari Lutfi Rakhmawati M Khoirul Anwar KH M Nafiul Haris M. Afif Hasbullah M. Afifuddin M. Fauzi Sukri M. Harir Muzakki M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lutfi M. Mustafied M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Mahamuda Mahendra Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Maimun Zubair Makalah Tinjauan Ilmiah Makyun Subuki Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Mario F. Lawi Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Masuki M. Astro Masyhudi Mathori A Elwa Matroni El-Moezany Maulana Syamsuri Media Ponorogo Media: Crayon on Paper Media: Pastel on Paper Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Miftakhul F.S Mihar Harahap Mila Setyani Misbahus Surur Mix Media on Canvas Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Ali Athwa Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Antakusuma Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Subarkah Muhammad Wahidul Mashuri Muhammad Yasir MUI Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukani Mukhsin Amar Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Muslim Abdurrahman Naskah Teater Neva Tuhella Nezar Patria Nidhom Fauzi Niduparas Erlang Ninuk Mardiana Pambudy Nirwan Ahmad Arsuka Noor H. Dee Novel Pekik Novel-novel bahasa Jawa Nur Ahmad Salman H Nur Hidayati Nur Wachid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyiayu Hesty Susanti Obrolan Oil on Canvas Olimpiade Sastra Indonesia 2013 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Paguyuban Seni Teater Ponorogo Pameran Lukisan MADIUN OBAH Pameran Seni Lukis Pameran Seni Rupa Parimono V / 40 Plandi Jombang Paring Waluyo Utomo Pasuruan PDS H.B. Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Ponorogo Z Musthofa Pelukis Rengga AP Pelukis Senior Tarmuzie Pelukis Unik di Ponorogo Pemancingan Betri Pendhapa Art Space Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pito Agustin Rudiana Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Probolinggo Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prof Dr Soediro Satoto Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pusat Grosir Kaos Polos Ponorogo Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putri Asyuro' Rizqiyyah Putu Fajar Arcana R.Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Rasanrasan Boengaketji Ratna Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak angkatan 1991-1992 Reyog dalam Lukisan Kaca Ribut Wijoto Ridha Arham Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Ris Pasha Rizka Halida Robin Al Kautsar Rodli TL Romi Zarman Rosi Rosidi Tanabata Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Prasetyo Utomo S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahlan Bahuy Sajak Sakinah Annisa Mariz Samsudin Adlawi Samsul Bahri Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Shor Zhambou Santi Maulidah Sapardi Djoko Damono Sapto HP Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastri Bakry Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Self Portrait Senarai Pemikiran Sutejo Seni Ambeng Ponorogo Seniman Tanah Merah Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Budhi Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindhunata Situbondo Siwi Dwi Saputro SMP Negeri 1 Madiun Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Fitri Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Spirit of body 1 Spirit of body 2 Spirit of body 3 Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Stefanus P. Elu STKIP PGRI Ponorogo Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugeng Ariyadi Suharwedy Sujarwoko Sujiwo Tedjo Sukitman Sumani Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Switzy Sabandar Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tangguh Pitoyo Taufik Ikram Jamil Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater nDrinDinG Teaterikal Teguh Winarsho AS Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo 1910 Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tiyasa Jati Pramono Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari To Take Delight Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Andhi Suprihartono Tri Harun Syafii Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S UKM Teater Yakuza '54 Universitas Indonesia Universitas Jember Untung Wahyudi Usman Arrumy Usman Awang Ustadz Chris Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Warih Wisatsana Warung Boengaketjil Wawan Pinhole Wawancara Widhyanto Muttaqien Widya Oktaviani Wisnu Hp Wita Lestari Wuri Kartiasih Yeni Pitasari Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosep Arizal L Yoseph Yoneta Motong Wuwur YS Rat Yuditeha Yuli Yulia Sapthiani Yusri Fajar Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Z. Afif Z. Mustopa Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zaki Zubaidi Zehan Zareez Zulfian Ebnu Groho Zulfikar Fu’ad Zulkarnain Siregar