Minggu, 09 Desember 2012

TRAGEDI CINTA DALAM SEBUAH KOMUNITAS, Realisme Psikologi pada Novel “Kunang-Kunang Di Wajah Perempuan” karya M.D. Atmaja

Iman Budhi Santosa
http://sastra-indonesia.com

Prolog

Dalam sebuah komunitas, sangat dimungkinkan terjadinya kedekatan pribadi antar anggota. Di mana intensitas hubungan tadi seringkali menstimulasi munculnya simpati yang bermuara pada tumbuhnya rasa cinta antara laki-laki dan perempuan. Kadang, cinta yang lahir dari sebuah komunitas dapat berlangsung mulus hingga ke jenjang pernikahan. Namun, tidak jarang pula yang porak-poranda lantaran gagal mengantisipasi berbagai aspek internal maupun eksternal yang berpengaruh terhadap proses percintaan mereka.

Latar belakang seperti itulah yang diangkat oleh M.D. Atmaja dalam novelnya “Kunang-Kunang di Wajah Perempuan”. Tokoh utama dalam novel ini, Lingga, mahasiswa aktivis demonstran yang berpendirian kukuh, terlibat “sambung rasa” dengan tiga mahasiswi dalam komunitas Kamma yang dipimpinnya: Dewani, Citra, dan Lisa. Namun, hubungan mereka kandas semua. Dewani, Lingga dan ayahnya, Jayengresmi, tewas menjadi korban gempa bumi Bantul, 27 Mei 2006.

Apresiasi Sastrawi

1. Membaca “Kunang-Kunang di Wajah Perempuan” awalnya terkesan novel ini sengaja dikemas sebagai novel realis. Di mana tema, cerita, dan penceritaannya dipaparkan seperti apa adanya (sesuai realitasnya). Artinya:

• Pengarang melukiskan suatu keadaan nyata, seperti ditangkap secara visual (oleh mata) dan auditif (oleh telinga).

• Pengarang tidak memihak memberikan simpati atau antipati. Tidak melukiskan lebih bagus atau lebih buruk, atau dengan kata lain, pengarang tidak melakukan penafsiran subjektif terhadap tokoh dan peristiwa yang dikisahkan.

2. Namun, setelah membaca lebih jauh, ternyata novel ini tidak menyajikan visi realisme murni. Tetapi, justru lebih mengedepankan pemaparan problema psikologi dan kepribadian sang tokoh (Lingga) dalam berkomunitas, berhubungan dengan lawan, jenis, dengan idealisme, keluarga, termasuk konflik-konflik batinnya dengan diri sendiri. Artinya, permasalahan dan konflik yang terjadi dalam novel ini lebih disebabkan (dan dikembangkan) berdasarkan dorongan psikologis dari tokoh utama. Banyak hal yang sebenarnya tidak terlampau besar dan perlu (menurut ukuran kewajaran dan sosial), namun menjadi besar lantaran “dibesar-besarkan” karena dorongan psikologis tokoh-tokohnya. Karena itulah, pada hemat saya, “Kunang-Kunang di Wajah Perempuan” dapat dikategorikan sebagai novel realisme psikologis.

3. Kisah dan problema paling menonjol yang disampaikan dalam novel ini adalah hubungan Lingga dengan Dewani dan Citra (setelah, konon, pernah terjadi sambung rasa pula dengan Lisa). Mereka adalah teman satu kampus, juga satu komunitas yang dipimpin Lingga, yaitu Kamma. Beberapa aspek yang patut dicatat, antara lain:

• Penceritaan (narasi dan dialog) terfokus pada pikiran, perasaan, dan kepribadian tokoh-tokohnya. Terutama tokoh sentral (Lingga). Baik melalui penceritaan langsung, maupun tidak langsung. Yaitu, pemaparan oleh tokoh lain, serta dialog antar tokoh.

• Banyak penggambaran mengenai terjadinya paradoks (pertentangan) batiniah dari tokoh utama (Lingga) yang dipicu oleh ideologi sosial politik modern, rasa cinta, serta ajaran-ajaran hidup Islam dan kejawen yang diberikan oleh ayahnya (Jayengresmi).

• Lingga melakukan “hubungan batin ganda” dengan Dewani dan Citra, setelah meninggalkan Lisa. Sementara, dalam pandangan epistemologi, sex (seks), love (cinta), dan married (pernikahan) mempunyai ranah yang berbeda. Seks berada pada ranah biologi, cinta urusan psikologi, dan pernikahan (perkawinan) berada pada dimensi sosial. Itulah sebabnya, maka novel ini dapat dijadikan contoh karya sastra yang beraliran realisme psikologis.

• Tampak pula terjadinya ketidakserasian (tumpah tindih) dalam bersikap dari Lingga sebagai tanda kebelumdewasaan dalam melakukan hubungan cinta yang benar-benar mengarah pada hidup bersama (pernikahan).

• Terjadi semacam “kegamangan eksistensial” pada tokoh utama (Lingga) dalam memosisikan diri menghadapi berbagai masalah pribadi dan lingkungan.

4. Cerita diakhiri dengan tragedi. Dewani, Lingga, dan ayahnya (Jayengresmi) tewas menjadi korban gempa bumi 27 Mei 2006. Memang, jika direnungkan akan sulit mengurai “cinta segitiga” dengan ending yang memuaskan semua pihak. Di sini pengarang tampaknya memilih “memisahkan” mereka menggunakan teknik “kebetulan” (yaitu terjadinya gempa) yang nyaris tidak memiliki korelasi erat dengan awal dan pertengahan cerita, kecuali keberadaan mereka yang tinggal di kawasan Bantul. Di samping, juga mengeksplorasi filsafat mengenai sangkan paraning dumadi melalui nasihat hidup yang disampaikan ayahnya, Jayengresmi.

5. Ending seperti ini mengesankan cerita jadi “terbelah”. Ada dua bagian kisah yang terasa “kurang nyambung”. Yaitu, proses pendekatan dan kedekatan Lingga dengan Dewani maupun Citra, serta peristiwa kematian Dewani, Lingga, dan Jayengresmi pada masa gempa. Secara pribadi, saya rasa lebih menarik, apabila peristiwa pertama tidak terlampau dipaparkan panjang lebar (156 hal), sementara peristiwa kedua lebih singkat (83 hal). Artinya, fokus cerita justru lebih mengambil seting pada masa gempa, dan hubungan segitiga antara Lingga-Dewani-Citra sebagai flashback.

6. Teknik penceritaan novel ini terkesan agak menyerupai “naskah drama”. Artinya, sangat didominasi oleh dialog. Sementara, dalam paparan naratif mengenai peristiwa nyata kurang mengekplorasi detil sikap perilaku, gerak, yang mendukung hakikat yang dikisahkan; bukan sebagai pelengkap belaka.

7. Narasi sering dikemas dengan bahasa simbol, ungkapan-ungkapan impresif, atau pernyataan filosofis. Namun, seringkali dengan cepat disusul dialog-dialog verbal yang sangat keseharian. Teknik seperti ini terasa sedikit mengganggu, lantaran terjadinya semacam “gap” yang tajam untuk memasuki cerita lebih lanjut lantaran kurang terwujudnya “jembatan” yang pas bagi pembaca dalam merekonstruksi pikiran, perhatian, dan imaji.

8. Secara keseluruhan, novel “Kunang-Kunang di Wajah Perempuan” karya M.D. Atmaja cukup menarik. Bukan saja, sebagai bacaan sastrawi, namun karena banyaknya aspek yang dapat dijadikan bahan edukasi. Seperti mengenai tema, alur, kebahasaan, nilai-nilai sosial budaya Jawa yang diangkat, peristiwa nyata yang referensial, stereotip percintaan orang muda modern yang aneh-aneh, dan masih banyak lagi.

9. Langsung tidak langsung, novel ini juga mengingatkan pada tragedi gempa bumi Bantul yang memakan korban jiwa dan harta benda cukup besar. Di Jawa banyak peristiwa lain, seperti halnya bencana alam, yang potensial diangkat menjadi seting maupun panggung utama sebuah novel berbobot di masa depan.

Demikian, selamat atas terbitnya novel ini. Semoga bermanfaat bagi sidang pembaca sekalian, khususnya bagi M.D. Atmaja, sang penulisnya sendiri.
***

Dijumput dari: http://sastra-indonesia.com/2012/12/tragedi-cinta-dalam-sebuah-komunitas-realisme-psikologi-pada-novel-kunang-kunang-di-wajah-perempuan-karya-m-d-atmaja/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Mustofa Bisri A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Syauqi Sumbawi A. Zakky Zulhazmi A.C. Andre Tanama A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S Laksana A.S. Laksana Abdul Hadi WM Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acrylic on Canvas Addi Mawahibun Idhom Ade P. Marboen Adib Baroya Adib Muttaqin Asfar Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agunghima Agus Aris Munandar Agus Buchori Agus Prasmono Agus Priyatno Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton AH J Khuzaini Ahmad Damanik Ahmad Farid Yahya Ahmad Wiyono Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fitriyah Ajip Rosidi Akhmad Marsudin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al Mahfud Alex R Nainggolan Ali Nasir Ali Soekardi Alunk Estohank Amanche Franck Oe Ninu Aming Aminoedhin Anakku Inspirasiku Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo AndongBuku #3 Andri Awan Andry Deblenk Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Kurnia Anugerah Ronggowarsito Anwar Syueb Tandjung Aprillia Ika Aprillia Ramadhina APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arim Kamandaka Aris Setiawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Aryo Wisanggeni G Asap Studio Asarpin Asrizal Nur Awalludin GD Mualif Ayu Sulistyowati Aziz Abdul Gofar Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Banyuwangi Bara Pattyradja Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Indo Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Lukisan Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Bidan Romana Tari Binhad Nurrohmat Biografi Bisnis Bondowoso Bre Redana Brunel University London Budi P. Hatees Budi Palopo Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerpen Chicilia Risca Coronavirus Cover Buku COVID-19 Cucuk Espe D. Kemalawati Dadang Ari Murtono Dadang Sunendar Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Dedi Gunawan Hutajulu Den Rasyidi Deni Jazuli Denny Mizhar Depan Mts Putra-Putri Simo Sungelebak Desa Glogok Karanggeneng Dessy Wahyuni Dewi Yuliati Dhanu Priyo Prabowo Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddy Hidayatullah Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwijo Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Efendi Ari Wibowo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Israhayu Emha Ainun Nadjib Endang Kusumastuti Eni S Eppril Wulaningtyas R Erdogan Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faiz Manshur Faizal Af Fajar Setiawan Roekminto Farah Noersativa Fathoni Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Fikram Farazdaq Forum Santri Nasional (FSN) FPM (Forum Penulis Muda) Ponorogo Galeri Lukisan Z Musthofa Galuh Tulus Utama Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Golan-Mirah Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Bahaudin H.B. Jassin Halim HD Hamzah Sahal Handoyo El Jeffry Happy Susanto Hardi Hamzah Haris Firdaus Haris Saputra Harun Syafii bin Syam Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hendra Sugiantoro Hengky Ola Sura Heri Kris Heri Ruslan Herry Mardianto Heru Maryono Hilmi Abedillah Himpunan Mahasiswa Penulis (STKIP PGRI Ponorogo) Holy Adib htanzil Hudan Nur Husin I Nyoman Suaka IAIN Ponorogo Ibnu Wahyudi Idayati Idi Subandy Ibrahim Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Yusardi Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Indigo Art Space Indra Intisa Indra Tjahyadi Indri Widiyanti Inti Rohmatun Ni'mah Inung Setyami Irfan El Mardanuzie Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Isnatin Ulfah Isti Rohayanti Istiqomatul Hayati Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Jakob Sumardjo Janual Aidi Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jember Jember Gemar Membaca JIERO CAFE Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Syahputra Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin K.H. Ma’ruf Amin Kabar Pelukis Kalimat Tubuh Kang Daniel Kartika Foundation Karya Lukisan: Z Musthofa Kasnadi Kedai Kopi Sastra Kemah Budaya Panturan (KBP) KH. M. Najib Muhammad KH. Marzuki Mustamar Khadijah Khaerul Anwar Khairul Mufid Jr Khansa Arifah Adila Khawas Auskarni Khudori Husnan Khulda Rahmatia Ki Ompong Sudarsono Kim Ngan Kitab Arbain Nawawi Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sablon Ponorogo Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Korban Gempa Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kue Kacang Kue Kelapa Pandan Kue Lebaran Edisi 2013 Kue Nastar Keju Kue Nastar Keranjang Kue Pastel Kue Putri Salju Kue Semprit Kurnia Sari Aziza Kuswaidi Syafi'ie L Ridwan Muljosudarmo Lagu Laksmi Shitaresmi Lamongan Jawa Timur Landscape Hutan Bojonegoro Landscape Rumah Blora Lathifa Akmaliyah Legenda lensasastra.id Lie Charlie Linda Christanty Linus Suryadi AG Literasi Lombok Utara Lucia Idayani Ludruk Karya Budaya Lukas Adi Prasetyo Lukisan Andry Deblenk Lukisan Karya: Rengga AP Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari Lukisan Sugeng Ariyadi Lukman Santoso Az Lumajang Lusiana Indriasari Lutfi Rakhmawati M Khoirul Anwar KH M Nafiul Haris M. Afif Hasbullah M. Afifuddin M. Fauzi Sukri M. Harir Muzakki M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lutfi M. Mustafied M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Mahamuda Mahendra Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Maimun Zubair Makalah Tinjauan Ilmiah Makyun Subuki Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Mario F. Lawi Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Masuki M. Astro Masyhudi Mathori A Elwa Matroni El-Moezany Maulana Syamsuri Media Ponorogo Media: Crayon on Paper Media: Pastel on Paper Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Miftakhul F.S Mihar Harahap Mila Setyani Misbahus Surur Mix Media on Canvas Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Ali Athwa Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Antakusuma Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Subarkah Muhammad Wahidul Mashuri Muhammad Yasir MUI Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukani Mukhsin Amar Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Muslim Abdurrahman Naskah Teater Neva Tuhella Nezar Patria Nidhom Fauzi Niduparas Erlang Ninuk Mardiana Pambudy Nirwan Ahmad Arsuka Noor H. Dee Novel Pekik Novel-novel bahasa Jawa Nur Ahmad Salman H Nur Hidayati Nur Wachid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyiayu Hesty Susanti Obrolan Oil on Canvas Olimpiade Sastra Indonesia 2013 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Paguyuban Seni Teater Ponorogo Pameran Lukisan MADIUN OBAH Pameran Seni Lukis Pameran Seni Rupa Parimono V / 40 Plandi Jombang Paring Waluyo Utomo Pasuruan PDS H.B. Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Ponorogo Z Musthofa Pelukis Rengga AP Pelukis Senior Tarmuzie Pelukis Unik di Ponorogo Pemancingan Betri Pendhapa Art Space Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pito Agustin Rudiana Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Probolinggo Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prof Dr Soediro Satoto Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pusat Grosir Kaos Polos Ponorogo Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putri Asyuro' Rizqiyyah Putu Fajar Arcana R.Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Rasanrasan Boengaketji Ratna Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak angkatan 1991-1992 Reyog dalam Lukisan Kaca Ribut Wijoto Ridha Arham Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Ris Pasha Rizka Halida Robin Al Kautsar Rodli TL Romi Zarman Rosi Rosidi Tanabata Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Prasetyo Utomo S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahlan Bahuy Sajak Sakinah Annisa Mariz Samsudin Adlawi Samsul Bahri Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Shor Zhambou Santi Maulidah Sapardi Djoko Damono Sapto HP Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastri Bakry Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Self Portrait Senarai Pemikiran Sutejo Seni Ambeng Ponorogo Seniman Tanah Merah Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Budhi Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindhunata Situbondo Siwi Dwi Saputro SMP Negeri 1 Madiun Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Fitri Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Spirit of body 1 Spirit of body 2 Spirit of body 3 Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Stefanus P. Elu STKIP PGRI Ponorogo Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugeng Ariyadi Suharwedy Sujarwoko Sujiwo Tedjo Sukitman Sumani Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Switzy Sabandar Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tangguh Pitoyo Taufik Ikram Jamil Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater nDrinDinG Teaterikal Teguh Winarsho AS Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo 1910 Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tiyasa Jati Pramono Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari To Take Delight Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Andhi Suprihartono Tri Harun Syafii Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S UKM Teater Yakuza '54 Universitas Indonesia Universitas Jember Untung Wahyudi Usman Arrumy Usman Awang Ustadz Chris Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Warih Wisatsana Warung Boengaketjil Wawan Pinhole Wawancara Widhyanto Muttaqien Widya Oktaviani Wisnu Hp Wita Lestari Wuri Kartiasih Yeni Pitasari Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosep Arizal L Yoseph Yoneta Motong Wuwur YS Rat Yuditeha Yuli Yulia Sapthiani Yusri Fajar Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Z. Afif Z. Mustopa Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zaki Zubaidi Zehan Zareez Zulfian Ebnu Groho Zulfikar Fu’ad Zulkarnain Siregar