Kamis, 07 Desember 2017

Dengar DKS Mau Digusur, Saya Jadi Ingat Halte Sastra

Reporter: Ribut Wijoto
beritajatim.com 07 Des 2017

Mendengar kabar gedung sekretariat Dewan Kesenian Surabaya (DKS) di kompleks Balai Pemuda mau digusur, itu rasanya pedih banget. DKS memiliki kesan sangat mendalam dalam hidup saya. Dulu ketika masih bertempat tinggal di Surabaya, saya mengelola acara Halte Sastra DKS selama 4 tahun lebih. Sebuah acara yang menguras tenaga, pikiran, utopia, nilai-nilai pertemanan, sekaligus menguras isi dompet saya.

Nah, pada tulisan ini, saya akan sedikit bercerita tentang Halte Sastra DKS. Seingat saya, Halte Sastra pertama kali digelar hari Sabtu (11 Juli 2009). Bermula dari perbincangan saya dengan Didik Wahyudi, ketika itu dia menjabat Komite Sastra.

Halte Sastra ini bersifat terbuka. Tetapi, mayoritas mengundang sastrawan pemula. Sudah lebih dari 30 sastrawan muda yang pernah tampil memamerkan karya sekaligus menjabarkan proses kreatif. Tetapi beberapa kali juga melibatkan sastrawan senior. Misalnya R Giryadi, Widodo Basuki, Mardi Luhung, mendiang Lan Fang, F Aziz Manna, Indra Tjahjadi, Afrizal Malna, Sungging Raga, Imam Muhtarom, Mahwi Air Tawar, Bustan Basir Maras, dll.

Selama 4 tahun lebih, banyak orang bahu membahu bekerja untuk Halte Sastra. Tentu saja bekerja yang tanpa pamrih, alias tanpa bayaran. Mereka adalah Hanif Nashrullah, Diana AV Sasa, Dheny Jatmiko, Mufian Harris, Alex Subairi, Kharis L Junandaru, Mashuri, Denny Tri Aryanti, Suryadi Kusniawan, Nu’man Yus Anggara, dll. Dukungan moral-finansial biasa didapat berkat orang-orang baik seperti Sabrot D Malioboro, Desemba, Wisjnubroto, Aribowo, dan para pengurus DK Jatim.

Kerap kali, Halte Sastra menerbitkan buku. Sebuah buku sederhana. Tanpa ISBN. Buku-buku ini selalu habis karena dibagikan pas acara berlangsung. Saat ini saja, saya hanya memegang arsip 13 judul buku. Sepertinya ada beberapa judul yang saya sendiri, sebagai koordinator, justru tidak kebagian.

Saya selalu teringat nasihat Saiful Hadjar (memang, Halte Sastra terinspirasi oleh acara yang digelar Saiful dan kawan-kawannya pada tahun 1990-an) bahwa acara tidak boleh menjadi besar. Harus dipertahankan sederhana. Katanya, agar mudah dijalankan, agar awet. Jika sudah besar, kata Saiful, berat untuk melanjutkan.

Saya ingat pula, manajemen Halte Sastra memang sengaja dibikin longgar. Misalnya jadwal. Seharusnya Halte Sastra digelar pada Sabtu malam, tiap minggu kedua. Tetapi faktanya, oleh sebab beberapa kendala, ada bulan-bulan yang kosong. Sehingga setahun tidak selalu 12 bulan tetapi menjadi 10 atau 9 bulan.

Walau bolong-bolong, respon audiens sebenarnya sangat bagus. Halte Sastra jarang sekali sepi. Hampir tidak pernah yang datang kurang dari 50 orang. Selalu rata-rata antara 60 sampai 100 orang. Rata-rata mahasiswa penyuka sastra yang datang. Beberapa kali pula ruangan Galery DKS sampai tidak muat. Mereka juga sangat antusias. Sesi tanya jawab berlangsung meriah, kadang sengit. Saling melontarkan ide dan kerap kali beradu argumentasi.

Judul resmi Halte Sastra memang ‘Pertemuan Sastrawan Muda’, toh pada kenyataannya, sastrawan yang ditampilkan tidak selalu muda. Beberapa kali juga sastrawan senior. Menurut saya tidak apa. Sebab dalam pikiran saya, sekali waktu, sastrawan muda juga perlu mendengarkan sastrawan senior menguraikan gagasan dan proses kreatifnya.

Terkait kelonggaran manajemen ini, bukan berarti saya tidak mendapatkan benturan. Ketika pertama kali menampilkan sastrawan senior, yaitu Lan Fang (alm), saya mendapatkan protes keras dari teman-teman komunitas sastra ESOK. Mereka sampai melontarkan ancaman akan memboikot Halte Sastra. Beruntung ancaman boikot itu hanya diterapkan sebentar.

Salah seorang tokoh sastra senior juga sempat mengkritik konsep acara Halte Sastra yang mengedepankan sastrawan muda alias sastrawan pemula. Sang tokoh itu berpandangan, Halte Sastra hanya akan menurunkan kewibawaan DKS dan Balai Pemuda. Menurutnya, DKS harusnya membuat seleksi ketat sehingga hanya menampilkan sastrawan-sastrawan mapan. Sementara saya berpendapat, DKS juga memiliki tanggung jawab pembinaan. Artinya, DKS perlu memberi ruang kreatif bagi sastrawan muda/ pemula.

Karena debat dengan saya membentur jalan buntu, sang tokoh itu sampai wadul kepada Ketua DKS, ketika itu masih dijabat Sabrot D Malioboro. Saya tahu dia wadul karena besoknya saya dipanggil Sabrot ke sekretariat DKS. Sabrot menceritakan kritik tajam sang tokoh itu. Saya sempat cemas juga kalau-kalau Halte Sastra dibubarkan. Ternyata, Sabrot orang yang bijaksana.

“Mas Ribut jalankan terus Halte Sasta, dia kalau mau bikin acara untuk sastrawan mapan, ya biar bikin acara sendiri,” begitu Sabrot bilang ketika itu. Maka Halte Sastra jalan terus.

Di internal manajemen Halte Sastra sendiri juga sempat muncul gejolak. Salah satu anggota memutuskan keluar dari manajemen Halte Sastra karena tidak setuju saya mengundang Riadi Ngasiran. Tidak hanya keluar dari Halte Sastra, dia bahkan sempat beberapa bulan memutuskan kontak dengan saya. Untungnya silaturahmi kembali terjalin. Dia lantas kembali aktif di Halte Sastra.

Namun setelah jalan 4 tahun lebih, saya sendiri tampaknya mulai lelah. Tahun 2013, saya pindah tempat tinggal di Sidoarjo. Otomatis membutuhkan lebih banyak waktu tempuh (perjalanan) yang saya harus jalani untuk bisa sampai di Surabaya. Akhirnya Halte Sastra tamat.

Bila ditanyakan, Halte Sastra telah melahirkan sastrawan handal siapa saja? Saya akan menjawab, Halte Sastra tidak pernah melahirkan siapa-siapa. Biarlah sastrawan lahir atas usaha sendiri. Atau, lahir berkat intens berproses kreatif bersama komunitasnya. Halte Sastra sekadar acara. Memberi ruang interaksi para sastrawan Surabaya dan sekitarnya. Menjadi ruang publik untuk mendialogkan gagasan kreatif.

Tahun 2015 lalu, saya berniat menghidupkan lagi Halte Sastra. Saya kontak beberapa teman dan pengurus DKS, mereka oke. Maka, setelah vakum 2 tahun, Halte Sastra sempat jalan sekali acara. Tapi setelah itu, saya kembali lelah.

Untuk mengatasi kelelahan, masih di tahun 2015, saya lalu mengubah konsep acara dan mengganti namanya menjadi Pelataran Sastra. Memakai nama ‘pelataran’ karena memang acaranya memakai tempat di pelataran depan sekretariat DKS. Sempat jalan dua kali acara, lelah saya kumat datang.

Saya pun berubah haluan. Saya bersama Hanif Nashrullah lalu mengajukan program ‘Sekolah Menulis Puisi’ ke pengurus DKS. Ternyata disetujui. Bekerja sama dengan Bengkel Muda Surabaya (BMS) yang sekreatariatnya di atas DKS (lantai 2), Sekolah Menulis Puisi sempat 5 kali digelar. Namun setelah itu, saya benar-benar tidak bisa mengatasi kelelahan saya menjalankan kegiatan sastra. Saya pun memilih berhenti.

Kini setelah 2 tahun, saya tiba-tiba mendengar kabar sekretariat DKS dan BMS harus dikosongkan. Sebelumnya, masjid Assakinah yang berada di depan sekreatariat DKS telah lebih dahulu dibongkar. Pemkot Surabaya berencana membangun gedung mewah bagi DPRD.

Mendengar kabar tersebut, saya tiba-tiba merasa pedih. Seperti ada anggota tubuh saya yang terasa lepas. Saya ingat Halte Sastra, dan saya tidak tahu bagaimana nanti nasib dari DKS dan BMS. Yang jelas, saya menduga, Pemkot Surabaya tengah  melakukan pengusiran terhadap sastrawan dan seniman dari tempat yang telah puluhan tahun dipakai untuk proses kreatif.

http://beritajatim.com/sorotan/315393/dengar_dks_mau_digusur,_saya_jadi_ingat_halte_sastra.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Mustofa Bisri A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Syauqi Sumbawi A. Zakky Zulhazmi A.C. Andre Tanama A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S Laksana A.S. Laksana Abdul Hadi WM Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acrylic on Canvas Addi Mawahibun Idhom Ade P. Marboen Adib Baroya Adib Muttaqin Asfar Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agunghima Agus Aris Munandar Agus Buchori Agus Prasmono Agus Priyatno Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton AH J Khuzaini Ahmad Damanik Ahmad Farid Yahya Ahmad Wiyono Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fitriyah Ajip Rosidi Akhmad Marsudin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al Mahfud Alex R Nainggolan Ali Nasir Ali Soekardi Alunk Estohank Amanche Franck Oe Ninu Aming Aminoedhin Anakku Inspirasiku Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo AndongBuku #3 Andri Awan Andry Deblenk Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Kurnia Anugerah Ronggowarsito Anwar Syueb Tandjung Aprillia Ika Aprillia Ramadhina APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arim Kamandaka Aris Setiawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Aryo Wisanggeni G Asap Studio Asarpin Asrizal Nur Awalludin GD Mualif Ayu Sulistyowati Aziz Abdul Gofar Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Banyuwangi Bara Pattyradja Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Indo Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Lukisan Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Bidan Romana Tari Binhad Nurrohmat Biografi Bisnis Bondowoso Bre Redana Brunel University London Budi P. Hatees Budi Palopo Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerpen Chicilia Risca Coronavirus Cover Buku COVID-19 Cucuk Espe D. Kemalawati Dadang Ari Murtono Dadang Sunendar Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Dedi Gunawan Hutajulu Den Rasyidi Deni Jazuli Denny Mizhar Depan Mts Putra-Putri Simo Sungelebak Desa Glogok Karanggeneng Dessy Wahyuni Dewi Yuliati Dhanu Priyo Prabowo Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddy Hidayatullah Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwijo Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Efendi Ari Wibowo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Israhayu Emha Ainun Nadjib Endang Kusumastuti Eni S Eppril Wulaningtyas R Erdogan Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faiz Manshur Faizal Af Fajar Setiawan Roekminto Farah Noersativa Fathoni Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Fikram Farazdaq Forum Santri Nasional (FSN) FPM (Forum Penulis Muda) Ponorogo Galeri Lukisan Z Musthofa Galuh Tulus Utama Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Golan-Mirah Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Bahaudin H.B. Jassin Halim HD Hamzah Sahal Handoyo El Jeffry Happy Susanto Hardi Hamzah Haris Firdaus Haris Saputra Harun Syafii bin Syam Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hendra Sugiantoro Hengky Ola Sura Heri Kris Heri Ruslan Herry Mardianto Heru Maryono Hilmi Abedillah Himpunan Mahasiswa Penulis (STKIP PGRI Ponorogo) Holy Adib htanzil Hudan Nur Husin I Nyoman Suaka IAIN Ponorogo Ibnu Wahyudi Idayati Idi Subandy Ibrahim Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Yusardi Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Indigo Art Space Indra Intisa Indra Tjahyadi Indri Widiyanti Inti Rohmatun Ni'mah Inung Setyami Irfan El Mardanuzie Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Isnatin Ulfah Isti Rohayanti Istiqomatul Hayati Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Jakob Sumardjo Janual Aidi Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jember Jember Gemar Membaca JIERO CAFE Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Syahputra Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin K.H. Ma’ruf Amin Kabar Pelukis Kalimat Tubuh Kang Daniel Kartika Foundation Karya Lukisan: Z Musthofa Kasnadi Kedai Kopi Sastra Kemah Budaya Panturan (KBP) KH. M. Najib Muhammad KH. Marzuki Mustamar Khadijah Khaerul Anwar Khairul Mufid Jr Khansa Arifah Adila Khawas Auskarni Khudori Husnan Khulda Rahmatia Ki Ompong Sudarsono Kim Ngan Kitab Arbain Nawawi Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sablon Ponorogo Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Korban Gempa Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kue Kacang Kue Kelapa Pandan Kue Lebaran Edisi 2013 Kue Nastar Keju Kue Nastar Keranjang Kue Pastel Kue Putri Salju Kue Semprit Kurnia Sari Aziza Kuswaidi Syafi'ie L Ridwan Muljosudarmo Lagu Laksmi Shitaresmi Lamongan Jawa Timur Landscape Hutan Bojonegoro Landscape Rumah Blora Lathifa Akmaliyah Legenda lensasastra.id Lie Charlie Linda Christanty Linus Suryadi AG Literasi Lombok Utara Lucia Idayani Ludruk Karya Budaya Lukas Adi Prasetyo Lukisan Andry Deblenk Lukisan Karya: Rengga AP Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari Lukisan Sugeng Ariyadi Lukman Santoso Az Lumajang Lusiana Indriasari Lutfi Rakhmawati M Khoirul Anwar KH M Nafiul Haris M. Afif Hasbullah M. Afifuddin M. Fauzi Sukri M. Harir Muzakki M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lutfi M. Mustafied M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Mahamuda Mahendra Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Maimun Zubair Makalah Tinjauan Ilmiah Makyun Subuki Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Mario F. Lawi Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Masuki M. Astro Masyhudi Mathori A Elwa Matroni El-Moezany Maulana Syamsuri Media Ponorogo Media: Crayon on Paper Media: Pastel on Paper Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Miftakhul F.S Mihar Harahap Mila Setyani Misbahus Surur Mix Media on Canvas Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Ali Athwa Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Antakusuma Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Subarkah Muhammad Wahidul Mashuri Muhammad Yasir MUI Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukani Mukhsin Amar Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Muslim Abdurrahman Naskah Teater Neva Tuhella Nezar Patria Nidhom Fauzi Niduparas Erlang Ninuk Mardiana Pambudy Nirwan Ahmad Arsuka Noor H. Dee Novel Pekik Novel-novel bahasa Jawa Nur Ahmad Salman H Nur Hidayati Nur Wachid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyiayu Hesty Susanti Obrolan Oil on Canvas Olimpiade Sastra Indonesia 2013 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Paguyuban Seni Teater Ponorogo Pameran Lukisan MADIUN OBAH Pameran Seni Lukis Pameran Seni Rupa Parimono V / 40 Plandi Jombang Paring Waluyo Utomo Pasuruan PDS H.B. Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Ponorogo Z Musthofa Pelukis Rengga AP Pelukis Senior Tarmuzie Pelukis Unik di Ponorogo Pemancingan Betri Pendhapa Art Space Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pito Agustin Rudiana Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Probolinggo Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prof Dr Soediro Satoto Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pusat Grosir Kaos Polos Ponorogo Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putri Asyuro' Rizqiyyah Putu Fajar Arcana R.Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Rasanrasan Boengaketji Ratna Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak angkatan 1991-1992 Reyog dalam Lukisan Kaca Ribut Wijoto Ridha Arham Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Ris Pasha Rizka Halida Robin Al Kautsar Rodli TL Romi Zarman Rosi Rosidi Tanabata Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Prasetyo Utomo S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahlan Bahuy Sajak Sakinah Annisa Mariz Samsudin Adlawi Samsul Bahri Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Shor Zhambou Santi Maulidah Sapardi Djoko Damono Sapto HP Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastri Bakry Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Self Portrait Senarai Pemikiran Sutejo Seni Ambeng Ponorogo Seniman Tanah Merah Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Budhi Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindhunata Situbondo Siwi Dwi Saputro SMP Negeri 1 Madiun Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Fitri Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Spirit of body 1 Spirit of body 2 Spirit of body 3 Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Stefanus P. Elu STKIP PGRI Ponorogo Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugeng Ariyadi Suharwedy Sujarwoko Sujiwo Tedjo Sukitman Sumani Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Switzy Sabandar Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tangguh Pitoyo Taufik Ikram Jamil Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater nDrinDinG Teaterikal Teguh Winarsho AS Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo 1910 Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tiyasa Jati Pramono Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari To Take Delight Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Andhi Suprihartono Tri Harun Syafii Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S UKM Teater Yakuza '54 Universitas Indonesia Universitas Jember Untung Wahyudi Usman Arrumy Usman Awang Ustadz Chris Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Warih Wisatsana Warung Boengaketjil Wawan Pinhole Wawancara Widhyanto Muttaqien Widya Oktaviani Wisnu Hp Wita Lestari Wuri Kartiasih Yeni Pitasari Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosep Arizal L Yoseph Yoneta Motong Wuwur YS Rat Yuditeha Yuli Yulia Sapthiani Yusri Fajar Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Z. Afif Z. Mustopa Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zaki Zubaidi Zehan Zareez Zulfian Ebnu Groho Zulfikar Fu’ad Zulkarnain Siregar