Selasa, 19 September 2017

Membaca Kearifan Penyair Nusantara

Neva Tuhella
harian.analisadaily.com

PASIE KARAM meru­pa­kan judul yang dipilih tiga ku­rator Antologi Puisi Temu Pe­nyair Nusantara 2016. Dewan Kurator terdiri dari D. Kema­lawati, Fikar W. Eda dan Musta­fa Ismail. Ketiganya, penyair asal Aceh.

Ada 163 penyair se-Nusan­tara yang pusinya di muat dalam antologi setebal 460 halaman ini. Termasuk di dalamnya 13 pe­nya­ir yang berasal dari Rusia, Si­ngapura dan Malaysia.

Dalam kata sambutan anto­logi ini, Bupati Aceh Barat, Dr. (H.C.) H. T. Alaidinsyah menu­lis: budaya literasi kita masih le­mah. Masih lebih kuat budaya lisan yang lebih kuat mengajar­kan manusia berpikir pragmatis. Lebih banyak melibatkan pera­saan ketimbang pemikiran. Bi­cara besok, berpikir hari ini, be­lum membudaya.

Kadis Kebudayaan dan Pari­wisata Aceh, Drs. Reza Fahlevi, MSi. Menyebutkan penerbitan Pasie Karam ini sebagai upaya menjadikan masyarakat Aceh ber­prinsip Think Globaly, Act Localy.

Ketua Dewan Kesenian Aceh Barat (DKAB) Teuku Da­dek, sebagai penyusun antologi ini, menyatakan pula dalam pe­ngantar penyusunan. Ada dua jalan keluar dari berbagai pende­ritaan manusia, yakni jalan este­tika dan etika. Puisi adalah jalan estetika untuk membebaskan manusia dari penderitaan.

Tak tanggung-tanggung. “Ada 1.000 puisi yang masuk ke meja kurator. Dilakukan kurasi (seleksi) longgar. Tidak terlalu ketat,” menurut Dek Nong (pang­gilan akrab D. Kemala­wati). Tujuan dari seleksi yang ti­dak terlalu ketat ini, agar yang muncul tidak nama penyair itu-itu saja. Seperti Taufiq Ismail, Ahmadun, Sosiawan Leak, Is­bedy Setiawan, Hasbi Burman, Siti Zainon. Suminto dan lainnya. Buktinya memang cukup ba­nyak puisi-puisi generasi muda. Bahkan penyair muda asal Riau yang masuk seleksi Muhammad De Putra masih berstatus siswa SMP.

Bedah pasie karam

Agenda Temu Penyair Nu­san­tara, digelar selama dua hari (27-30 Agustus). Merupa­kan rangkaian Pekan Kebuda­yaan Kabupaten Aceh Barat. Di­selenggarakan setiap dua tahun sekali. Pesta budaya berlang­sung selama sepuluh hari (21-31 Agustus).

Pasie Karam, pada malam per­tama pertemuan dibedah oleh penyair dan kritikus sastra Pro­fesor Abdul Hadi W.M. Dikatakannya Pasie Karam seba­gai buku yang enak dibaca dan pen­ting.

Enak dibaca, tetapi tidaklah enak dibahas dalam pertemuan dengan acara yang padat. Me­mang acara bedah buku ber­langsung hanya sekitar satu se­tengah jam. Lebih banyak waktu aksi baca puisi para penyair yang hadir sekitar 50 orang.

Kelompok Musik Rangkaian Bunga Kopi, pimpinan Fikar W. Eda membuat pembacaan puisi bergelora dan bersemangat. Pes­ta Baca Puisi para penyair, yang keesokan malamnya ma­sih di sambung di pentas terbuka, di Lapangan Teuku Umar Meu­la­boh.

Pasie Karam untuk dibaca sebagai hal yang penting. Kare­na terbitnya antologi ini  mem­berikan kesaksian. Selama lebih dari dua dekade penulisan puisi di Indonesia begitu suburnya. Pe­nyair bermunculan di hampir seluruh pelosok tanah air.

Komu­nitas-komunitas sastra juga ber­kembang di banyak kota dan ke­giatan sastra tersebar. Hampir merata kota-kota pen­ting di Sumatera, Jawa, Kali­man­tan, Sulawesi, Bali, Madura dan lain-lain.

Kearifan melayu nusantara

Menurut Abdul Hadi, dalam kearifan Melayu Nusantara, ada empat pandangan yang menon­jol mengenai hakikat sajak. Pan­dangan pertama, sajak pada ha­kikatnya adalah permainan kata-kata yang indah. Permainan itu bi­sa kurang bermakna dan bisa ju­ga bermakna. Contohnya, “Pak Pung pak Mustapa/ Pak Dullah di rumahnya/ Ada tepunh ada kelapa/ Ada gula di tengah­nya”.

Pandangan kedua mengata­kan, sajak itu pada hakikatnya adalah ekspresi jiwa yang ber­sifat individu. Pandangan ketiga, pendapat hakikat sajak yang baik itu. Bukan hanya karena ba­hasanya yang indah saja. tetapi oleh karena berisi atau mengan­dung pengajaran (hikmah).

Dalam antologi Pasie Ka­ram, saya menemukan bebera­pa sajak yang bernada penga­jaran. Misalnya sajak Kisah Pe­ngembara Ameer Hamzah (hal. 37) dan Kartini dan Cut Nyak Dien D. Kemalawati (hal. 86). Ke dalam katagori pandangan ke­tiga ini, termasuk sajak-sajak yang mengungkapkan masalah sosial atau kritik sosial. Khusus­nya seperti tampak dalam sajak-sajak Rendra.

Pandangan yang keempat yang berpendapat, sajak yang baik hasil renungan penyair. Se­cara mendalam terhadap penga­laman batinnya sendiri. Bisa ju­ga pengalaman sosialnya. Ini ki­ta temui dalam sajak-sajak Ham­zah Fansyuri, Sanusi Pane, Amir Hamzah, Chairil Anwar, Subagio Sastrowardojo. Juga Sa­pardi Djoko Damono, Sutardji Calzoum bahri dan lain-lain. Sa­jak-sajak yang bertolak dari wa­wasan estetik ini tak banyak saya temui dalam antologi Pasie Karam ini.

Sajak Kartini dan Cut Nyak Din, sedikit sajak yang kental de­ngan pengajaran. Sajak ini da­pat disebut sebagai sajak ide. Me­ngemukakan ide tertentu. Sajak yang berkomunikasi de­ngan fikiran, sebab bukan dari pe­rasaan.

Kartini dan Cut Nyak Din sama-sama pahlawan/ Sama-sama bangsawan dan rupawan/ Kartini melawan tradisi/ Cut Nyak Dien melawan kafir kom­pe­ni/ Kartini menuangkan perla­wanannya ke dalam tulisan/ Cut Nyak Dien memimpin pasukan di medan pertempuran/ Kartini me­ngeram bara pada leleaki su­ami yang hatinya mendua (hal. 86).

Dalam sajak seperti ini, kata-kata diukir seperlunya. Kata-ka­ta yang terlalu puitik tidak di­perlukan. Sebab, yang dituntut ada­lah sampainya ide atau piki­ran yang ingin diungkapkan ke­pada pembaca. Contoh sajak ide lain dalam antologi ini adalah sajak Amir Hamzah. Ini sajak yang mengandung kritik. Ukuran kritik ialah nilai-nilai dan panda­ngan hidup Islam sebagaimana diyakini banyak orang Islam di du­nia.

Seorang Syeikh di Mekkah ber­cerita kepada saya/ Tahun la­lu ia datang ke Jakarta/ Ter­bang dengan pesawat Garuda Indonesia/ Ia ingin melihat-lihat wajah negeri Muslim Pancasila// Dalam pesawat cuma ia yang ber­bangsa Arab/ Ditangannya se­untai tasbih menari-nari/ Tiba-tiba ia mengucap istighfar ber­ulang-ulang/haram… haram… haram…/ Seorang pramugasri yang pakek rok mini/ Bertanya mengapa?/ Sang Syeikh justru me­nutup mata/ Sejenak ia berfi­kir:/ Apakah saya tidak salah na­ik pesawat?/ Mengapa ada pra­mugari tidak berjilbab?/ Bukan­kah mereka muslimah? (hal. 37).

Penyair asal Rusia, Victor Po­gadaev turut serta dalam an­tologi ini. Victor juga sejarawan dan penasehat editor sektor “En­siklopedia Asia”. Di Institut Ketimuran Akademi Ilmu Pe­ngetahuan Rusia. Dia mengha­dirkan salah satu dari tiga pui­sinya: Tsunami Jangan Terulang Lagi. Puisi Pogadaev ini bermakna keprihatinan. Me­minta agar bencana tsunami ja­ngan terulang lagi.

Ada perkataan seperti logam panas/ Seperti fajar berseri-seri di langit/ Seseorang menulis di din­ding dengan arang/ Tsunami jangan berulang lagi//Siapa me­nulis, korban yang tak bernama/Penyelamat dari negara yang jauh?/ Perkataan berseri-seri di batu: Tsunami jangan berulang lagi (hal. 396).

Kopi menjadi ikon Kota Meu­laboh. Beberapa penyair, ter­utama dari luar Aceh, begitu ge­nes menyuguhkan kopi dalam ben­tuk puisi yang cair. Kopi me­mang tak pernah tidak disuguh­kan di mana pun itu. Kedai Kupie ada di setiap sudut jalan Kota Meu­laboh. Sambil minum kopi, dimana kita berada antologi puisi Pasie Karam tidak akan pernah jemu kita membacanya. Ter­lebih membahasnya. Dapat di­bayangkan 300 buah lebih puisi dikandungnya. Penulisnya, dari yang baru seumur jagung, sam­pai yang sudah uzur.
***

http://harian.analisadaily.com/rebana/news/membaca-kearifan-penyair-nusantara/269684/2016/11/13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Mustofa Bisri A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Syauqi Sumbawi A. Zakky Zulhazmi A.C. Andre Tanama A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S Laksana A.S. Laksana Abdul Hadi WM Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acrylic on Canvas Addi Mawahibun Idhom Ade P. Marboen Adib Baroya Adib Muttaqin Asfar Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agunghima Agus Aris Munandar Agus Buchori Agus Prasmono Agus Priyatno Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton AH J Khuzaini Ahmad Damanik Ahmad Farid Yahya Ahmad Wiyono Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fitriyah Ajip Rosidi Akhmad Marsudin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al Mahfud Alex R Nainggolan Ali Nasir Ali Soekardi Alunk Estohank Amanche Franck Oe Ninu Aming Aminoedhin Anakku Inspirasiku Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo AndongBuku #3 Andri Awan Andry Deblenk Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Kurnia Anugerah Ronggowarsito Anwar Syueb Tandjung Aprillia Ika Aprillia Ramadhina APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arim Kamandaka Aris Setiawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Aryo Wisanggeni G Asap Studio Asarpin Asrizal Nur Awalludin GD Mualif Ayu Sulistyowati Aziz Abdul Gofar Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Banyuwangi Bara Pattyradja Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Indo Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Lukisan Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Bidan Romana Tari Binhad Nurrohmat Biografi Bisnis Bondowoso Bre Redana Brunel University London Budi P. Hatees Budi Palopo Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerpen Chicilia Risca Coronavirus Cover Buku COVID-19 Cucuk Espe D. Kemalawati Dadang Ari Murtono Dadang Sunendar Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Dedi Gunawan Hutajulu Den Rasyidi Deni Jazuli Denny Mizhar Depan Mts Putra-Putri Simo Sungelebak Desa Glogok Karanggeneng Dessy Wahyuni Dewi Yuliati Dhanu Priyo Prabowo Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddy Hidayatullah Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwijo Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Efendi Ari Wibowo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Israhayu Emha Ainun Nadjib Endang Kusumastuti Eni S Eppril Wulaningtyas R Erdogan Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faiz Manshur Faizal Af Fajar Setiawan Roekminto Farah Noersativa Fathoni Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Fikram Farazdaq Forum Santri Nasional (FSN) FPM (Forum Penulis Muda) Ponorogo Galeri Lukisan Z Musthofa Galuh Tulus Utama Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Golan-Mirah Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Bahaudin H.B. Jassin Halim HD Hamzah Sahal Handoyo El Jeffry Happy Susanto Hardi Hamzah Haris Firdaus Haris Saputra Harun Syafii bin Syam Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hendra Sugiantoro Hengky Ola Sura Heri Kris Heri Ruslan Herry Mardianto Heru Maryono Hilmi Abedillah Himpunan Mahasiswa Penulis (STKIP PGRI Ponorogo) Holy Adib htanzil Hudan Nur Husin I Nyoman Suaka IAIN Ponorogo Ibnu Wahyudi Idayati Idi Subandy Ibrahim Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Yusardi Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Indigo Art Space Indra Intisa Indra Tjahyadi Indri Widiyanti Inti Rohmatun Ni'mah Inung Setyami Irfan El Mardanuzie Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Isnatin Ulfah Isti Rohayanti Istiqomatul Hayati Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Jakob Sumardjo Janual Aidi Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jember Jember Gemar Membaca JIERO CAFE Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Syahputra Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin K.H. Ma’ruf Amin Kabar Pelukis Kalimat Tubuh Kang Daniel Kartika Foundation Karya Lukisan: Z Musthofa Kasnadi Kedai Kopi Sastra Kemah Budaya Panturan (KBP) KH. M. Najib Muhammad KH. Marzuki Mustamar Khadijah Khaerul Anwar Khairul Mufid Jr Khansa Arifah Adila Khawas Auskarni Khudori Husnan Khulda Rahmatia Ki Ompong Sudarsono Kim Ngan Kitab Arbain Nawawi Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sablon Ponorogo Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Korban Gempa Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kue Kacang Kue Kelapa Pandan Kue Lebaran Edisi 2013 Kue Nastar Keju Kue Nastar Keranjang Kue Pastel Kue Putri Salju Kue Semprit Kurnia Sari Aziza Kuswaidi Syafi'ie L Ridwan Muljosudarmo Lagu Laksmi Shitaresmi Lamongan Jawa Timur Landscape Hutan Bojonegoro Landscape Rumah Blora Lathifa Akmaliyah Legenda lensasastra.id Lie Charlie Linda Christanty Linus Suryadi AG Literasi Lombok Utara Lucia Idayani Ludruk Karya Budaya Lukas Adi Prasetyo Lukisan Andry Deblenk Lukisan Karya: Rengga AP Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari Lukisan Sugeng Ariyadi Lukman Santoso Az Lumajang Lusiana Indriasari Lutfi Rakhmawati M Khoirul Anwar KH M Nafiul Haris M. Afif Hasbullah M. Afifuddin M. Fauzi Sukri M. Harir Muzakki M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lutfi M. Mustafied M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Mahamuda Mahendra Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Maimun Zubair Makalah Tinjauan Ilmiah Makyun Subuki Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Mario F. Lawi Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Masuki M. Astro Masyhudi Mathori A Elwa Matroni El-Moezany Maulana Syamsuri Media Ponorogo Media: Crayon on Paper Media: Pastel on Paper Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Miftakhul F.S Mihar Harahap Mila Setyani Misbahus Surur Mix Media on Canvas Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Ali Athwa Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Antakusuma Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Subarkah Muhammad Wahidul Mashuri Muhammad Yasir MUI Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukani Mukhsin Amar Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Muslim Abdurrahman Naskah Teater Neva Tuhella Nezar Patria Nidhom Fauzi Niduparas Erlang Ninuk Mardiana Pambudy Nirwan Ahmad Arsuka Noor H. Dee Novel Pekik Novel-novel bahasa Jawa Nur Ahmad Salman H Nur Hidayati Nur Wachid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyiayu Hesty Susanti Obrolan Oil on Canvas Olimpiade Sastra Indonesia 2013 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Paguyuban Seni Teater Ponorogo Pameran Lukisan MADIUN OBAH Pameran Seni Lukis Pameran Seni Rupa Parimono V / 40 Plandi Jombang Paring Waluyo Utomo Pasuruan PDS H.B. Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Ponorogo Z Musthofa Pelukis Rengga AP Pelukis Senior Tarmuzie Pelukis Unik di Ponorogo Pemancingan Betri Pendhapa Art Space Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pito Agustin Rudiana Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Probolinggo Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prof Dr Soediro Satoto Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pusat Grosir Kaos Polos Ponorogo Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putri Asyuro' Rizqiyyah Putu Fajar Arcana R.Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Rasanrasan Boengaketji Ratna Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak angkatan 1991-1992 Reyog dalam Lukisan Kaca Ribut Wijoto Ridha Arham Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Ris Pasha Rizka Halida Robin Al Kautsar Rodli TL Romi Zarman Rosi Rosidi Tanabata Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Prasetyo Utomo S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahlan Bahuy Sajak Sakinah Annisa Mariz Samsudin Adlawi Samsul Bahri Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Shor Zhambou Santi Maulidah Sapardi Djoko Damono Sapto HP Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastri Bakry Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Self Portrait Senarai Pemikiran Sutejo Seni Ambeng Ponorogo Seniman Tanah Merah Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Budhi Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindhunata Situbondo Siwi Dwi Saputro SMP Negeri 1 Madiun Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Fitri Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Spirit of body 1 Spirit of body 2 Spirit of body 3 Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Stefanus P. Elu STKIP PGRI Ponorogo Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugeng Ariyadi Suharwedy Sujarwoko Sujiwo Tedjo Sukitman Sumani Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Switzy Sabandar Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tangguh Pitoyo Taufik Ikram Jamil Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater nDrinDinG Teaterikal Teguh Winarsho AS Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo 1910 Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tiyasa Jati Pramono Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari To Take Delight Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Andhi Suprihartono Tri Harun Syafii Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S UKM Teater Yakuza '54 Universitas Indonesia Universitas Jember Untung Wahyudi Usman Arrumy Usman Awang Ustadz Chris Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Warih Wisatsana Warung Boengaketjil Wawan Pinhole Wawancara Widhyanto Muttaqien Widya Oktaviani Wisnu Hp Wita Lestari Wuri Kartiasih Yeni Pitasari Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosep Arizal L Yoseph Yoneta Motong Wuwur YS Rat Yuditeha Yuli Yulia Sapthiani Yusri Fajar Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Z. Afif Z. Mustopa Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zaki Zubaidi Zehan Zareez Zulfian Ebnu Groho Zulfikar Fu’ad Zulkarnain Siregar