Selasa, 01 Desember 2015

Tak Hanya Belajar Mengejar Angka

Tiyasa Jati Pramono *

Pemerintah mengisyaratkan untuk menaikkan standar kelulusan Ujian Nasional (UN) di tahun ajaran 2008/2009 yang akan mencapai angka enam. Harian Media Indonesia edisi 7 Agustus 2006 menurunkan pernyataan Kepala Biro kerja sama luar negeri Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), Gatot Hari Priowirjanto, mengatakan bahwa nilai kelulusan itu akan ditawarkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) bertajuk Revitalisasi Pendidikan Nasional, yang melibatkan 46 pakar pendidikan di Indonesia. Angka 6 untuk syarat kelulusan UN 2009 itu tertuang dalam rencana strategis Depdiknas. Peningkatan angka kelulusan berkaitan menaikkan mutu pendidikan nasional, agar bisa bersaing di era global, khususnya bidang pendidikan. Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara lain di dunia.

Betapa bernafsunya pemerintah menaikkan standard UN setiap tahunnya. Hasrat meningkatkan standar kelulusan UN tentu dilihat dari perspektif competitive, dapat bermakna positif. Apalagi tujuan yang ingin dicapai demi menyiapkan para lulusan pendidikan di level pendidikan dasar dan menengah bisa bersaing menguat.

Namun selama ini banyak pihak merasa dirugikan atau melihat berjubel masalah yang harus dibenahi dari sistem penilaian tersebut. Apalagi hingga kini problem UN terus dalam polemik, terbukti masih ada gugatan terhadap eksistensinya. Walau pemerintah bersikeras melaksanakan UN dan bahkan berencana menaikkan standar kelulusan (SKL), UN sendiri masih dalam ruang kontroversi, yang bukan saja di internal pendidikan, juga kontrovesi secara eksternal di tataran pembuat kebijakan.

Harian Kompas tanggal 27 September 2006 memuat tentang kontroversi antara Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo, dengan Komisi X DPR yang mendesak agar dilakukan perubahan pada landasan yuridis UN. Namun Mendiknas menolak melakukan perubahan, sebab beberapa pertimbangan. Bahkan, di harian Kompas edisi 28 September 2006, banyak pihak menyesalkan penolakan Mendiknas atas revisi PP SNP, seperti Federasi Guru Independen Indonesia (FGII). Tetapi Mendiknas tetap bersikeras tidak melakukan perubahan. Pendeknya, hingga kini UN masih terus diperdebatkan pihak-pihak yang berkompeten.

Agaknya, desakan untuk perubahan atau revisi terhadap PP Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang diperdebatkan, dan adanya semangat tinggi pihak pemerintah menaikkan standar nilai UN di tahun 2007 dan 2009, kiranya pemerintah mau bersikap bijak melihat masalah yang muncul. Persoalan pelaksanaan dan rencana menaikkan standar kelulusan UN memang perlu ditinjau dan dikaji. Karena, didasarkan pada realitas yang terjadi dengan coba identifikasi persoalan yang ada selama pelaksanaan UN yang sudah berjalan bertahun-tahun. Pemerintah sebaiknya bisa menganalisis faktor internal dan eksternal yang membuat masalah UN jadi kontroversial. Dengan demikian, akan ditemukan jalan keluar atau tawaran solusi dalam mencari ukuran keberhasilan pendidikan kita.

Terlepas perdebatan di atas, ada sisi lain yang mungkin perlu diamati dalam pendidikan kita terkait sistem penilaian pendidikan yang dilakukan selama ini. Ada perubahan besar terjadi dalam sistem pembelajaran yang dijalankan di sekolah, baik di kalangan peserta didik pun pendidik (guru, kepala sekolah) serta orang tua, dan pihak pejabat pendidikan di daerah.  Mungkin ini lebih tepat disebut distorsi dalam dunia pendidikan kita.

Apa gerangan yang terjadi? Barangkali, sebagai orang tua, kita perlu bertanya ke diri sendiri tatkala mengantarkan anak ke bangku pendidikan yang bersebut sekolah. Mengapa mengantarkan anak-anak kita belajar di sekolah? Pendeknya, apa yang kita cari dari bangku sekolah? Inilah sejumlah pertanyaan yang mestinya dijawab dahulu.

Setiap kita punya tujuan dan harapan ketika mengantarkan anak ke sekolah. Ada bertujuan memberi kecakapan hidup (life skill), ada yang berharap agar anaknya kelak jadi manusia yang cerdas dan pintar; berilmu pengetahuan, punya sikap baik serta terbekali ketrampilannya. Sebab itu, ketika anak menggeluti pendidikan di sekolah, diharuskan belajar sejumlah ilmu pengetahuan, nilai-nilai serta ketrampilan. Sebab itu pendidikan di sekolah dan di luar sekolah, menyentuh tiga aspek, yakni pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan ketrampilan (psikomotorik). Tiga domain ini bagian dari tujuan pembelajaran. Apa yang ingin dicapai dari proses pembelajaran ialah terjadinya perubahan pada ketiga ranah tersebut. Perubahan perilaku yang lebih baik, setelah melalui proses belajar.

Bila merujuk pada tujuan pendidikan nasional, bahwa pendidikan nasional yang dituangkan di Undang-Undang Nomor 2 /1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional merumuskan tujuannya dalam bab II, pasal 4: mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya; beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur serta memiliki pengetahuan, ketrampilan, sehat jasmani dan rohani. Orientasinya pada perubahan perilaku yang baik sebagai wujud manusia Indonesia yang utuh, dilandasi akhlak dan budi pekerti luhur. Tapi, apa yang terjadi dewasa ini sehubungan kuatnya politik evaluasi pendidikan, yang dijalankan di lembaga pendidikan kita.

Percaya atau tidak, distorsi yang terjadi saat kini berubahnya paradigma belajar, dan tujuan belajar dari kalangan peserta didik. Realitas pendidikan kita di sekolah, ada kecendrungan dimana anak belajar di sekolah, yang dikejar bukan ilmu, tapi nilai yang menjelma bentuk angka-angka. Kenyataan ini bisa ditemukan kalau para guru mau bertanya secara sederhana kepada anak-anak di kelas. Pertanyaan itu ialah "Apa target belajar anda pada semester ini?" Para guru akan menemukan jawabannya. Cukup praktis, demi mendapati nilai atau angka rapor yang tinggi. Misalnya angka raport tujuh, delapan, bahkan sembilan. Walau angka itu tak layak disandangnya.

Pertanyaan lanjutan yang perlu diajukan, mengapa peserta didik hanya mengejar angka? Banyak kemungkinan jawaban yang bisa dikedepankan. Antaranya, pertama peserta didik menjadi sangat tertekan bila mendapati angka raportnya rendah. Kedua, orang tua juga bangga dengan perolehan nilai anak yang tinggi, walau kalau dites kemampuan anaknya tidak mencapai angka tersebut. Maka tak heran kalau ada orang tua yang berani meminta agar guru menaikkan nilai (angka) rapor anak. Ketiga para guru merasa malu, jika anak didiknya mendapat angka rendah, maka jalan keluarnya mendongkraknya. Ke empat berkaitan nilai UN, ada perasaan takut pada atasan yang dialami kepala sekolah, misal takut jabatannya dicopot, apabila nilai yang diperoleh para siswa di sekolahnya rendah.

Maka, kepala sekolah yang mengetahui prestasi bobrok itu, berusaha mengejar angka-angka yang baik. Semua itu mendorong terjadinya manipulasi angka dengan berbagai modus operandi di sekolah. Akibatnya, apa yang dicari anak, orang tua, guru, kepala sekolah, dan para pejabat pendidikan di daerah, bukan lagi nilai hakiki, yakni kemampuan optimal dari ketiga ranah (kognitif, afektif dan psikomotorik), yang dikejar hanyalah angka-angka. Kalau begini realitasnya sistem pembelajaran, maka perubahan apa yang bakal diperoleh dalam mengantarkan kualitas pendidikan kita, yang mampu bersaing dengan bangsa lain dalam konteks global? Dan Quo vadis pendidikan kita?  Angka, atau ketrampilan hidup? Mari cari jawabannya bersama.

 *) Tiyasa Jati Pramono, S.Pd., Guru SMA Immersion STKIP PGRI Ponorogo.
Sumber: Majalah Dinamika PGRI Ponorogo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Mustofa Bisri A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Syauqi Sumbawi A. Zakky Zulhazmi A.C. Andre Tanama A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S Laksana A.S. Laksana Abdul Hadi WM Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acrylic on Canvas Addi Mawahibun Idhom Ade P. Marboen Adib Baroya Adib Muttaqin Asfar Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agunghima Agus Aris Munandar Agus Buchori Agus Prasmono Agus Priyatno Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton AH J Khuzaini Ahmad Damanik Ahmad Farid Yahya Ahmad Wiyono Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fitriyah Ajip Rosidi Akhmad Marsudin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al Mahfud Alex R Nainggolan Ali Nasir Ali Soekardi Alunk Estohank Amanche Franck Oe Ninu Aming Aminoedhin Anakku Inspirasiku Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo AndongBuku #3 Andri Awan Andry Deblenk Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Kurnia Anugerah Ronggowarsito Anwar Syueb Tandjung Aprillia Ika Aprillia Ramadhina APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arim Kamandaka Aris Setiawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Aryo Wisanggeni G Asap Studio Asarpin Asrizal Nur Awalludin GD Mualif Ayu Sulistyowati Aziz Abdul Gofar Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Banyuwangi Bara Pattyradja Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Indo Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Lukisan Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Bidan Romana Tari Binhad Nurrohmat Biografi Bisnis Bondowoso Bre Redana Brunel University London Budi P. Hatees Budi Palopo Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerpen Chicilia Risca Coronavirus Cover Buku COVID-19 Cucuk Espe D. Kemalawati Dadang Ari Murtono Dadang Sunendar Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Dedi Gunawan Hutajulu Den Rasyidi Deni Jazuli Denny Mizhar Depan Mts Putra-Putri Simo Sungelebak Desa Glogok Karanggeneng Dessy Wahyuni Dewi Yuliati Dhanu Priyo Prabowo Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddy Hidayatullah Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwijo Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Efendi Ari Wibowo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Israhayu Emha Ainun Nadjib Endang Kusumastuti Eni S Eppril Wulaningtyas R Erdogan Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faiz Manshur Faizal Af Fajar Setiawan Roekminto Farah Noersativa Fathoni Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Fikram Farazdaq Forum Santri Nasional (FSN) FPM (Forum Penulis Muda) Ponorogo Galeri Lukisan Z Musthofa Galuh Tulus Utama Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Golan-Mirah Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Bahaudin H.B. Jassin Halim HD Hamzah Sahal Handoyo El Jeffry Happy Susanto Hardi Hamzah Haris Firdaus Haris Saputra Harun Syafii bin Syam Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hendra Sugiantoro Hengky Ola Sura Heri Kris Heri Ruslan Herry Mardianto Heru Maryono Hilmi Abedillah Himpunan Mahasiswa Penulis (STKIP PGRI Ponorogo) Holy Adib htanzil Hudan Nur Husin I Nyoman Suaka IAIN Ponorogo Ibnu Wahyudi Idayati Idi Subandy Ibrahim Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Yusardi Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Indigo Art Space Indra Intisa Indra Tjahyadi Indri Widiyanti Inti Rohmatun Ni'mah Inung Setyami Irfan El Mardanuzie Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Isnatin Ulfah Isti Rohayanti Istiqomatul Hayati Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Jakob Sumardjo Janual Aidi Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jember Jember Gemar Membaca JIERO CAFE Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Syahputra Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin K.H. Ma’ruf Amin Kabar Pelukis Kalimat Tubuh Kang Daniel Kartika Foundation Karya Lukisan: Z Musthofa Kasnadi Kedai Kopi Sastra Kemah Budaya Panturan (KBP) KH. M. Najib Muhammad KH. Marzuki Mustamar Khadijah Khaerul Anwar Khairul Mufid Jr Khansa Arifah Adila Khawas Auskarni Khudori Husnan Khulda Rahmatia Ki Ompong Sudarsono Kim Ngan Kitab Arbain Nawawi Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sablon Ponorogo Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Korban Gempa Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kue Kacang Kue Kelapa Pandan Kue Lebaran Edisi 2013 Kue Nastar Keju Kue Nastar Keranjang Kue Pastel Kue Putri Salju Kue Semprit Kurnia Sari Aziza Kuswaidi Syafi'ie L Ridwan Muljosudarmo Lagu Laksmi Shitaresmi Lamongan Jawa Timur Landscape Hutan Bojonegoro Landscape Rumah Blora Lathifa Akmaliyah Legenda lensasastra.id Lie Charlie Linda Christanty Linus Suryadi AG Literasi Lombok Utara Lucia Idayani Ludruk Karya Budaya Lukas Adi Prasetyo Lukisan Andry Deblenk Lukisan Karya: Rengga AP Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari Lukisan Sugeng Ariyadi Lukman Santoso Az Lumajang Lusiana Indriasari Lutfi Rakhmawati M Khoirul Anwar KH M Nafiul Haris M. Afif Hasbullah M. Afifuddin M. Fauzi Sukri M. Harir Muzakki M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lutfi M. Mustafied M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Mahamuda Mahendra Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Maimun Zubair Makalah Tinjauan Ilmiah Makyun Subuki Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Mario F. Lawi Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Masuki M. Astro Masyhudi Mathori A Elwa Matroni El-Moezany Maulana Syamsuri Media Ponorogo Media: Crayon on Paper Media: Pastel on Paper Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Miftakhul F.S Mihar Harahap Mila Setyani Misbahus Surur Mix Media on Canvas Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Ali Athwa Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Antakusuma Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Subarkah Muhammad Wahidul Mashuri Muhammad Yasir MUI Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukani Mukhsin Amar Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Muslim Abdurrahman Naskah Teater Neva Tuhella Nezar Patria Nidhom Fauzi Niduparas Erlang Ninuk Mardiana Pambudy Nirwan Ahmad Arsuka Noor H. Dee Novel Pekik Novel-novel bahasa Jawa Nur Ahmad Salman H Nur Hidayati Nur Wachid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyiayu Hesty Susanti Obrolan Oil on Canvas Olimpiade Sastra Indonesia 2013 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Paguyuban Seni Teater Ponorogo Pameran Lukisan MADIUN OBAH Pameran Seni Lukis Pameran Seni Rupa Parimono V / 40 Plandi Jombang Paring Waluyo Utomo Pasuruan PDS H.B. Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Ponorogo Z Musthofa Pelukis Rengga AP Pelukis Senior Tarmuzie Pelukis Unik di Ponorogo Pemancingan Betri Pendhapa Art Space Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pito Agustin Rudiana Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Probolinggo Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prof Dr Soediro Satoto Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pusat Grosir Kaos Polos Ponorogo Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putri Asyuro' Rizqiyyah Putu Fajar Arcana R.Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Rasanrasan Boengaketji Ratna Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak angkatan 1991-1992 Reyog dalam Lukisan Kaca Ribut Wijoto Ridha Arham Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Ris Pasha Rizka Halida Robin Al Kautsar Rodli TL Romi Zarman Rosi Rosidi Tanabata Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Prasetyo Utomo S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahlan Bahuy Sajak Sakinah Annisa Mariz Samsudin Adlawi Samsul Bahri Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Shor Zhambou Santi Maulidah Sapardi Djoko Damono Sapto HP Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastri Bakry Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Self Portrait Senarai Pemikiran Sutejo Seni Ambeng Ponorogo Seniman Tanah Merah Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Budhi Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindhunata Situbondo Siwi Dwi Saputro SMP Negeri 1 Madiun Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Fitri Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Spirit of body 1 Spirit of body 2 Spirit of body 3 Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Stefanus P. Elu STKIP PGRI Ponorogo Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugeng Ariyadi Suharwedy Sujarwoko Sujiwo Tedjo Sukitman Sumani Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Switzy Sabandar Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tangguh Pitoyo Taufik Ikram Jamil Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater nDrinDinG Teaterikal Teguh Winarsho AS Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo 1910 Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tiyasa Jati Pramono Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari To Take Delight Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Andhi Suprihartono Tri Harun Syafii Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S UKM Teater Yakuza '54 Universitas Indonesia Universitas Jember Untung Wahyudi Usman Arrumy Usman Awang Ustadz Chris Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Warih Wisatsana Warung Boengaketjil Wawan Pinhole Wawancara Widhyanto Muttaqien Widya Oktaviani Wisnu Hp Wita Lestari Wuri Kartiasih Yeni Pitasari Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosep Arizal L Yoseph Yoneta Motong Wuwur YS Rat Yuditeha Yuli Yulia Sapthiani Yusri Fajar Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Z. Afif Z. Mustopa Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zaki Zubaidi Zehan Zareez Zulfian Ebnu Groho Zulfikar Fu’ad Zulkarnain Siregar