Minggu, 29 Juni 2014

Islam bukan Arena Baku Hantam

Awalludin GD Mualif
sastra-indonesia.com

Sebagai salah satu negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia, Indonesia sarat dengan berbagai persoalan. Salah satunya dari dulu hingga sekarang belum tertangani secara baik yaitu toleransi menjalankan sebuah keyakinan beragama (Islam). Hampir setiap saat, terutama di berbagai daerah terpencil, penganut keyakinan ajaran agama (Islam) yang mengakomodir nilai-nilai adat istiadat dan budaya lokal tidak pernah merasa tenang dalam menjalankan ajaran keyakinannya.
Ketakutan selalu menghantui mereka. Tindakan kekerasan senantiasa menjelma bayang-bayang meskipun ia tidak pernah diundang. Bagi masyarakat Indonesia, yang selama ini hidup dalam realitas keberagaman suku, adat istiadat, serta budaya, masalah tersebut sangat meresahkan.

Secara umum, penyebab ketidakharmonisan dalam menjalalankan sebuah keyakinan beragama antara lain disebabkan oleh kurang tegasnya pemerintah mengambil satu tindakan hukum kepada pelaku tindak anarkis, kondisi pemahaman umat yang mengalami disorientasi dalam memaknai sebuah hukum agama (merasa yang paling benar), dan lupa akan sejarah perjalanan bangsa. Apakah agama mengajarkan kekerasan? Pantaskah sekuntum keyakinan yang bersifat intagible dipaksakan? Siapakah yang harus bertanggung jawab dalam hal ini? Pertanyaan-pertanyaan di atas menunjukan betapa memprihatinkan sekaligus memilukan akibat dari pembiaran tindak anarkis yang mengatasnamakan agama dalam konteks ubudiyah (ibadah) dan muammalah (kemasyarakatan). Tindakan kekerasan dalam beragama tidak dapat dibenarkan melalui kacamata apapun, tanda cermin kurangnya kedewasaan dalam mengapresiasi ajaran agama.

Dalam ajaran Islam terdapat satu kaidah yang mewadahi adat istiadat dan budaya masyarakat setempat Al uruf “adat yang baik bisa dijadikan hukum” Istilah adat berasal dari bahasa Arab, yang apabila diterjemahkan lewat Bahasa Indonesia berarti “kebiasaan”. Adat, atau kebiasaan, telah meresap ke dalam Bahasa Indonesia, sehingga hampir semua bahasa daerah di Indonesia telah mengenal juga menggunakan istilah tersebut.

Sebagai Dasar kaidah ini Hadist Mauquf (riwayat Imam ahmad dari Ibnu mas’ud): “Apa yang dipandang baik oleh orang Islam, maka baik pula di sisi Allah” sebagian ulama berpendapat bahwa dasar kaidah di atas adalah Firman Allah, Surat Al-A’raf: 199). “Berikanlah maaf (wahai Muhammad) dan perintahkanlah dengan sesuatu yang baik, dan berpalinglah dari orang-orang bodoh” (QS. Al-A’raf: 199). Setelah memperhatikan kaidah serta ayat-ayat dan hadist yang menjadi dasar kaidah, perlu kiranya dijelaskan lebih dahulu tentang Ta’rif dari Al-Adaah dan Al-Uruf serta hubungannya dengan hadist. Menurut Al-Jurjani: “Al-Adaah ialah sesuatu (Perbuatan atau Perkataan) yang terus menerus dilakukan manusia, karena dapat diterima oleh akal, dan manusia mengulang terus menerus” Sedangkan Al-Uruf, kebanyakan ulama Fiqih mengartikan sebagai kebiasaan yang dilakukan banyak orang (kelompok) dan timbul dari kreativitas-imajinatif manusia dalam membangun nilai-nilai budaya. Sedangkan Al-Uruf, dalam bahasa arab terbentuk dari akar kata Al-Muta’araf, yang mempunyai makna “saling mengetahui”. Adapun “Uruf” menurut ulama Ushul Fiqih sebagai: “Kebiasaan mayoritas kaum baik dalam perkataan atau perbuatan”

Dari pengertian di atas, juga ta’rif (penjelasan) yang diberikan ulama-ulama lain, dapat dipahami bahwa Al-Uruf dan Al-Adah adalah searti, yang mungkin maknanya perbuatan atau perkataan. Keduanya harus benar-benar berulang-ulang dikerjakan oleh manusia, sehingga melekat di jiwa, diterima dan dibenarkan akal dengan pertimbangan sehat serta tabiat yang sejahtera. Hal demikian tentu merupakan perihal yang bermanfaat dan tidak bertentangan syara’ (alqur’an dan hadist), dan yang dimaksud hadist di atas, yaitu apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin. Dengan sendirinya di sini tidak termasuk dalam pengertian “adaah dan uruf, hal-hal yang membawa kerusakan, kedurhakaan, tidak ada faedahnya (manfaat) sama sekali. Misalnya: Muamallah dengan nganakno duit (riba), judi, saling daya memperdayai, menyabung ayam, dan sebagainya, meskipun perbuatan-perbuatan itu telah menjadi kebiasaan, dan bahkan tidak dirasa lagi keburukannya.

Dewasa ini umat Islam digegerkan dengan perusakan sebuah makam cucu Sri Sultan HB VI yang meninggal pada tahun 1933, yaitu Eyang Kyai Ageng Prawiropurbo, yang dimakamkan di Pesarean Karang kabolotan, di jalan Kusumanegara, Yogyakarta. Seperti yang dituliskan di Harian Kedaulatan Rakyat (17/9/2013), perusakan tersebut terjadi pada hari Senin, 16 september 2013, dilakukan oleh 15 orang memakai cadar. Makam Eyang Kyai Ageng Prawiropurbo merupakan situs sejarah. Ironinya kejadian ini terjadi di kota yang mempunyai nilai toleransi tinggi (Yogyakarta).

Ziarah, ngalap berkah, merupakan laku budaya yang sudah dilakukan masyarakat Jawa, jauh sebelum keyakinan agama Islam itu sendiri masuk ke Indonesia. Dan dalam ajaran Islam kebisaan seperti tersebut tidak bertentangan nilai-nilai yang di ajarkan oleh Rasullullah Muhammad SAW. Dari Abu Bakr bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb, mereka berdua berkata: Muhammad Bin ‘Ubaid menuturkan kepada kami: Dari Yaziid bin Kasyaan, ia berkata: Dari Abu Haazim, ia berkata: Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berziarah kepada makam Ibunya, lalu beliau menangis, kemudian menangis pulalah orang-orang di sekitar beliau. Beliau lalu bersabda: “Berziarah-kuburlah, karena ia dapat mengingatkan engkau akan kematian” (HR. Muslim no.108, 2/671).

Lupa akan sejarah merupakan istilah tepat bagi mereka yang telah merusak makam, karena tanpa adanya para pendahulu bisa jadi kita semua tidak akan mengenal keyakinan yang kita anut saat ini (Islam). Jika kita menengok jauh ke kebelakang, para wali yang mensyiarkan ajaran Islam di Nusantara tidak meninggalkan nilai-nilai lokalitas yang sudah lestari dan menjadi keyakinan budaya masyarakat setempat. Bahkan sebaliknya para penyiar agama Islam terdahulu mengakomodir adat dan budaya setempat sebagai media dakwah mereka. Contohnya, yang dilakukan kangeng Sunan kalijaga, dimana beliau menggunakan media wayang dan gamelan untuk mensyiarkan sebuah nilai-nilai keagamaan yang di jaman nabi hal semacam itu belum ada. Maka sangat tidak beralasan dan berdasar serta dibenarkan sama sekali dalam konteks hukum Islam maupun hukum Negara dari apa yang mereka lakukan terhadap makam Gusti Purbo di atas.

Selain lupa akan akar sejarah perkembangan Islam di Indonesia, disorientasi ajaran agama dalam sebuah aliran kelompok keyakinan sangat terlihat di kejadian ini. Merasa apa yang diyakininya paling “benar” tanpa dasar yang benar. Bagaimana tidak, sebuah tempat ibadah sekaligus situs sejarah yang di hari-hari tertentu ramai dikunjungi para peziarah, untuk mendoakan beliau (Gusti Purbo), sekaligus ngalap berkah, serta menjadi tempat bersosialisasi masyarakat, dirusak keberadaannya. Yang lebih miris, di area makam cucu Sri sultan hb VI ditulisi “syirik” dan “musryik” hingga di mushola (tempat orang melakuan aktivitas ibadah).

Islam mempunyai konsep dasar Rahmatan lilalamin (menjadi rahmat untuk seluruh alam) dan musyawarah mufakat guna mediskusikan berbagai macam perbedaan dalam menafsiri ajaran agama, duduk bersama dan membicarakan segala sesuatunya secara arif. Jika hal ini dapat dilakukan maka tindak kekerasan, atau dalam hal ini perusakan, akan dapat diminimalisir, bahkan tidak ada. Merupakan tindakan di luar ajaran Islam bahwa kekerasan berbentuk apapun tidaklah diperkenankan. Jika perbuatan semacam ini tidak mendapatkan tindak lanjut yang tegas dari aparat penegak hukum (yang diberi kuasa oleh rakyat melalui undang-undang), akan muncul banyak keresahan di masyarakat. Jangan sampai masyarakat mengambil langkah hukum sendiri, karena setiap tindakan kekerasan tidak akan pernah rampung jika diselesaikan dengan cara yang sama.

Jogjakarta 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Mustofa Bisri A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Syauqi Sumbawi A. Zakky Zulhazmi A.C. Andre Tanama A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S Laksana A.S. Laksana Abdul Hadi WM Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acrylic on Canvas Addi Mawahibun Idhom Ade P. Marboen Adib Baroya Adib Muttaqin Asfar Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agunghima Agus Aris Munandar Agus Buchori Agus Prasmono Agus Priyatno Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton AH J Khuzaini Ahmad Damanik Ahmad Farid Yahya Ahmad Wiyono Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fitriyah Ajip Rosidi Akhmad Marsudin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al Mahfud Alex R Nainggolan Ali Nasir Ali Soekardi Alunk Estohank Amanche Franck Oe Ninu Aming Aminoedhin Anakku Inspirasiku Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo AndongBuku #3 Andri Awan Andry Deblenk Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Kurnia Anugerah Ronggowarsito Anwar Syueb Tandjung Aprillia Ika Aprillia Ramadhina APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arim Kamandaka Aris Setiawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Aryo Wisanggeni G Asap Studio Asarpin Asrizal Nur Awalludin GD Mualif Ayu Sulistyowati Aziz Abdul Gofar Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Banyuwangi Bara Pattyradja Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Indo Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Lukisan Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Bidan Romana Tari Binhad Nurrohmat Biografi Bisnis Bondowoso Bre Redana Brunel University London Budi P. Hatees Budi Palopo Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerpen Chicilia Risca Coronavirus Cover Buku COVID-19 Cucuk Espe D. Kemalawati Dadang Ari Murtono Dadang Sunendar Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Dedi Gunawan Hutajulu Den Rasyidi Deni Jazuli Denny Mizhar Depan Mts Putra-Putri Simo Sungelebak Desa Glogok Karanggeneng Dessy Wahyuni Dewi Yuliati Dhanu Priyo Prabowo Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddy Hidayatullah Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwijo Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Efendi Ari Wibowo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Israhayu Emha Ainun Nadjib Endang Kusumastuti Eni S Eppril Wulaningtyas R Erdogan Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faiz Manshur Faizal Af Fajar Setiawan Roekminto Farah Noersativa Fathoni Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Fikram Farazdaq Forum Santri Nasional (FSN) FPM (Forum Penulis Muda) Ponorogo Galeri Lukisan Z Musthofa Galuh Tulus Utama Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Golan-Mirah Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Bahaudin H.B. Jassin Halim HD Hamzah Sahal Handoyo El Jeffry Happy Susanto Hardi Hamzah Haris Firdaus Haris Saputra Harun Syafii bin Syam Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hendra Sugiantoro Hengky Ola Sura Heri Kris Heri Ruslan Herry Mardianto Heru Maryono Hilmi Abedillah Himpunan Mahasiswa Penulis (STKIP PGRI Ponorogo) Holy Adib htanzil Hudan Nur Husin I Nyoman Suaka IAIN Ponorogo Ibnu Wahyudi Idayati Idi Subandy Ibrahim Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Yusardi Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Indigo Art Space Indra Intisa Indra Tjahyadi Indri Widiyanti Inti Rohmatun Ni'mah Inung Setyami Irfan El Mardanuzie Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Isnatin Ulfah Isti Rohayanti Istiqomatul Hayati Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Jakob Sumardjo Janual Aidi Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jember Jember Gemar Membaca JIERO CAFE Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Syahputra Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin K.H. Ma’ruf Amin Kabar Pelukis Kalimat Tubuh Kang Daniel Kartika Foundation Karya Lukisan: Z Musthofa Kasnadi Kedai Kopi Sastra Kemah Budaya Panturan (KBP) KH. M. Najib Muhammad KH. Marzuki Mustamar Khadijah Khaerul Anwar Khairul Mufid Jr Khansa Arifah Adila Khawas Auskarni Khudori Husnan Khulda Rahmatia Ki Ompong Sudarsono Kim Ngan Kitab Arbain Nawawi Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sablon Ponorogo Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Korban Gempa Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kue Kacang Kue Kelapa Pandan Kue Lebaran Edisi 2013 Kue Nastar Keju Kue Nastar Keranjang Kue Pastel Kue Putri Salju Kue Semprit Kurnia Sari Aziza Kuswaidi Syafi'ie L Ridwan Muljosudarmo Lagu Laksmi Shitaresmi Lamongan Jawa Timur Landscape Hutan Bojonegoro Landscape Rumah Blora Lathifa Akmaliyah Legenda lensasastra.id Lie Charlie Linda Christanty Linus Suryadi AG Literasi Lombok Utara Lucia Idayani Ludruk Karya Budaya Lukas Adi Prasetyo Lukisan Andry Deblenk Lukisan Karya: Rengga AP Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari Lukisan Sugeng Ariyadi Lukman Santoso Az Lumajang Lusiana Indriasari Lutfi Rakhmawati M Khoirul Anwar KH M Nafiul Haris M. Afif Hasbullah M. Afifuddin M. Fauzi Sukri M. Harir Muzakki M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lutfi M. Mustafied M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Mahamuda Mahendra Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Maimun Zubair Makalah Tinjauan Ilmiah Makyun Subuki Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Mario F. Lawi Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Masuki M. Astro Masyhudi Mathori A Elwa Matroni El-Moezany Maulana Syamsuri Media Ponorogo Media: Crayon on Paper Media: Pastel on Paper Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Miftakhul F.S Mihar Harahap Mila Setyani Misbahus Surur Mix Media on Canvas Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Ali Athwa Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Antakusuma Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Subarkah Muhammad Wahidul Mashuri Muhammad Yasir MUI Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukani Mukhsin Amar Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Muslim Abdurrahman Naskah Teater Neva Tuhella Nezar Patria Nidhom Fauzi Niduparas Erlang Ninuk Mardiana Pambudy Nirwan Ahmad Arsuka Noor H. Dee Novel Pekik Novel-novel bahasa Jawa Nur Ahmad Salman H Nur Hidayati Nur Wachid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyiayu Hesty Susanti Obrolan Oil on Canvas Olimpiade Sastra Indonesia 2013 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Paguyuban Seni Teater Ponorogo Pameran Lukisan MADIUN OBAH Pameran Seni Lukis Pameran Seni Rupa Parimono V / 40 Plandi Jombang Paring Waluyo Utomo Pasuruan PDS H.B. Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Ponorogo Z Musthofa Pelukis Rengga AP Pelukis Senior Tarmuzie Pelukis Unik di Ponorogo Pemancingan Betri Pendhapa Art Space Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pito Agustin Rudiana Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Probolinggo Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prof Dr Soediro Satoto Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pusat Grosir Kaos Polos Ponorogo Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putri Asyuro' Rizqiyyah Putu Fajar Arcana R.Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Rasanrasan Boengaketji Ratna Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak angkatan 1991-1992 Reyog dalam Lukisan Kaca Ribut Wijoto Ridha Arham Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Ris Pasha Rizka Halida Robin Al Kautsar Rodli TL Romi Zarman Rosi Rosidi Tanabata Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Prasetyo Utomo S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahlan Bahuy Sajak Sakinah Annisa Mariz Samsudin Adlawi Samsul Bahri Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Shor Zhambou Santi Maulidah Sapardi Djoko Damono Sapto HP Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastri Bakry Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Self Portrait Senarai Pemikiran Sutejo Seni Ambeng Ponorogo Seniman Tanah Merah Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Budhi Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindhunata Situbondo Siwi Dwi Saputro SMP Negeri 1 Madiun Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Fitri Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Spirit of body 1 Spirit of body 2 Spirit of body 3 Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Stefanus P. Elu STKIP PGRI Ponorogo Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugeng Ariyadi Suharwedy Sujarwoko Sujiwo Tedjo Sukitman Sumani Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Switzy Sabandar Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tangguh Pitoyo Taufik Ikram Jamil Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater nDrinDinG Teaterikal Teguh Winarsho AS Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo 1910 Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tiyasa Jati Pramono Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari To Take Delight Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Andhi Suprihartono Tri Harun Syafii Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S UKM Teater Yakuza '54 Universitas Indonesia Universitas Jember Untung Wahyudi Usman Arrumy Usman Awang Ustadz Chris Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Warih Wisatsana Warung Boengaketjil Wawan Pinhole Wawancara Widhyanto Muttaqien Widya Oktaviani Wisnu Hp Wita Lestari Wuri Kartiasih Yeni Pitasari Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosep Arizal L Yoseph Yoneta Motong Wuwur YS Rat Yuditeha Yuli Yulia Sapthiani Yusri Fajar Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Z. Afif Z. Mustopa Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zaki Zubaidi Zehan Zareez Zulfian Ebnu Groho Zulfikar Fu’ad Zulkarnain Siregar