Kamis, 04 Juli 2013

“Menghakimi” Laskar Pelangi

Samsul Bahri *
Bali Post, 31 Maret 2013

SEJAK catatan Damar Juniarto mengenai “cacat” novel Laskar Pelangi dipublikasikan di jejaring komunitas Kompasiana pertengahan Februari lalu, para penikmat sastra di Indonesia gencar membicarakan karya Andrea Hirata yang memang sudah lebih dulu populer itu. Terlebih setelah novel itu diadaptasi menjadi film layar lebar garapan sutradara Riri Riza dengan judul yang sama. Tak kurang ratusan komentar menanggapi catatan tersebut.

Catatan berjudul “Laskar Pelangi Antara Klaim Andrea Hirata dan Fakta Sebenarnya” itu setidaknya menjelaskan dua hal yang paling sensitif; pertama mengenai sikap jumawa penulis Laskar Pelangi, Andrea Hirata, yang dalam sebuah wawancara menyebutkan bahwa; hampir seabad belum ada karya penulis (sastra) di Indonesia yang mendunia, kecuali setelah booming Laskar Pelangi (terjemahan Inggris: The Rainbow Troops) yang berhasil menembus pasar dunia dengan diterjemahkan ke dalam lebih dari dua puluh bahasa dan mendapat label international best seller. Klaim Andrea Hirata ini dinilai “mengerdilkan” peran para penggawa sastra Indonesia sebelumnya, semisal Pramoedya Ananta Toer, Ahmad Tohari, Remy Sylado juga Putu Wijaya yang karya-karya mereka telah lebih dulu membawa nama sastra Indonesia ke panggung dunia internasional dibanding Laskar Pelangi.

Kedua, mengenai kebenaran informasi yang diutarakan Andrea Hirata bahwa Tetralogi Laskar Pelangi (Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov) dicetak oleh penerbit Farrar Straus and Giroux (FSG), sebuah penerbit bergengsi di Amerika yang banyak menerbitkan novel karya penulis peraih nobel sastra dunia semisal Pablo Neruda, T.S. Elliot, Herman Hesse, Yasunari Kawabata dan sederet nama beken lainnya. Nyatanya, menurut Damar Juniarto, Laskar Pelangi bukan diterbitkan oleh FSG, melainkan oleh Sarah Crichton Books, imprint FSG yang lebih menekankan pada sisi komersial sebuah karya dan bukan mutu karya sastranya.

Pernyataan terkait penerbit FSG ini kemudian dibantah Andrea Hirata yang menganggap Damar Juniarto telah menyebar fitnah dan bermaksud menempuh terowongan hukum guna memperkarakan pernyataan Damar. Andrea Hirata menyatakan, dia benar-benar memiliki bukti hitam di atas putih mengenai kebenaran FSG yang menerbitkan Laskar Pelangi.

Di tengah “kecamuk” polemik tersebut, beberapa sastrawan turut menyumbang komentar, antara lain sastrawan Saut Situmorang yang menyatakan edisi bahasa Indonesia (tulisan asli penulisnya) memang jauh berbeda dengan edisi terjemahan. Edisi terjemahan memiliki kualitas lebih bagus ketimbang edisi aslinya. Itu artinya, menurut Saut, andil penerjemah dan editor edisi terjemahan sangat besar di dalam mengubah isi Laskar Pelangi. Ia menilai edisi Indonesia Laskar Pelangi buah tangan Andrea Hirata sendiri, kualitasnya tak seberapa bagus untuk disebut sebagai sebuah karya sastra berkelas.

Yang mengejutkan adalah dimunculkannya hasil posting catatan blog Win Wan Nur tahun 2008 berjudul Koreksi Linda Christanti: Laskar Pelangi di Ubud Writers and Readers. Catatan itu berisi curhat aktivis sastrawan Linda Christanti mengenai pencantuman komentar atas nama dirinya di sampul belakang buku ketiga Tetralogi Laskar Pelangi: Edensor. Di sampul belakang Edensor memang tertulis kutipan Linda Christanti: “Andrea Hirata membuat saya mabuk kepayang”. Suatu pernyataan menggelikan yang menurut Linda Christanti tidak pernah dinyatakan oleh dirinya melainkan dibuat sendiri oleh Andrea Hirata. Catatan blog pada momen Ubud Writers and Readers itu mengulas muasal munculnya kutipan Linda Christanti tersebut.

Medan Sebuah Karya

Inti dari kegamangan para pecinta sastra terkait Tetralogi Laskar Pelangi adalah bahwa booming Laskar Pelangi (pertama kali terbit tahun 2005 oleh Bentang Pustaka) sebetulnya tidak didukung oleh kualitas nilai sastranya, melainkan oleh gencarnya promosi, ditambah lagi setelah edisi adaptasi layar lebarnya dirilis (2008). Banyak yang meragukan kehandalan talenta Andrea Hirata sebagai penulis muda Indonesia, di hadapan misalkan para penulis muda Indonesia lainnya macam Eka Kurniawan (Cantik Itu Luka), Nukila Amal (Cala Ibi), Ayu Utami (Saman) dan Dinar Rahayu (Ode untuk Leopold von Sacher-Masoch).

Masalahnya adalah mengapa sebuah karya macam Laskar Pelangi yang tidak banyak menarik perhatian para sastrawan untuk membahasnya tiba-tiba booming dan mendunia? Setiap tahun banyak karya muncul dari tangan para penulis, tapi mengapa Laskar Pelangi yang mendunia? Apa saja kondisi kemungkinan yang menjadikan Laskar Pelangi booming di antara sederet karya para penulis muda Indonesia berbakat lainnya?

Bagaimanapun, Laskar Pelangi dan tiga buku sekuelnya, tetaplah sebuah karya. Ia ditulis dari hasil kerja kreatif penulisnya. Konon ia menjadi bagian dari pengalaman pribadi penulisnya. Persoalan ini harus dilihat dalam kerangka medan sebuah karya. Istilah medan (field) saya pinjam dari Sosiolog Pierre Bourdieu dalam buku The Field of Cultural Production Essays on Art and Literature.

Lenyap atau bangkitnya sebuah karya di tengah jagat para pembaca tak lepas dari tarik menarik banyak medan kepentingan. Karena itu, sebuah karya (karya sastra) tak dapat berdiri sendiri. Ia didukung oleh kekuatan di luar dirinya. Kekuatan promosi misalnya. Eksis tidaknya sebuah karya sangat bergantung pada seberapa besar dia dapat meyakinkan pembaca bahwa karya ini “layak baca”. Tak jarang kita jumpai sebuah karya yang diberi komentar para tokoh publik, bahkan artis, di bagian sampul belakang buku. Selain itu, even semacam bedah buku, road show dialog penulis dan pembaca, pameran buku, resensi buku di media massa (apalagi jika diadaptasi ke dalam layar lebar), merupakan kanal-kanal yang dilalui oleh sebuah karya agar dapat diterima selera pembaca.

Bourdieu menyatakan bahwa selera kita sebenarnya dibentuk dan bukan sesuatu insting dari dalam diri. Selera adalah hasil konstruksi. Karena itu, tertarik tidaknya seseorang untuk membaca sebuah karya, pertama-tama tidak ditentukan oleh muatan mutu sebuah karya. Melainkan oleh hasil pencitraan atas muatan mutu karya tersebut.

Lantas berdosakah sebuah karya yang dicitrakan? Memang, selera pasarlah yang menentukan eksis tidaknya sebuah karya. Kita tak bisa sepenuhnya meratapi ganasnya logika bisnis dalam mendongkrak mutu citra sebuah karya. Kita tak juga harus menyesali bahwa hampir sebagian pembaca karya sastra di Indonesia lebih tertarik membaca karya yang menjulang karena didukung perangkat promosi yang canggih.

Sebagian orang mungkin nyinyir dengan kondisi ketika sebuah karya seni (seni sastra) harus lahir dan dibesarkan oleh kemauan pasar. Sebagaimana dulu Theodor Adorno dan Max Horkheimer mencemaskan derasnya arus budaya populer (mass culture) didukung kemajuan perangkat industrial dan pasar, yang mempengaruhi ruang lingkup karya seni. Tetapi kita tentu tak bisa mengelak dari kenyataan demikian. Laskar Pelangi lahir sebagai sebuah karya yang dibesarkan oleh selera pasar. Secara kebetulan ia telah berhasil menjadi sebuah karya yang mampu mengarungi kejamnya ombak persaingan dalam industri perbukuan di Indonesia dan juga di dunia.

*) Samsul Bahri, Alumnus Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Tinggal di Jembrana
Dijumput dari: http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberitaminggu&kid=15&id=74940

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Mustofa Bisri A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Syauqi Sumbawi A. Zakky Zulhazmi A.C. Andre Tanama A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S Laksana A.S. Laksana Abdul Hadi WM Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acrylic on Canvas Addi Mawahibun Idhom Ade P. Marboen Adib Baroya Adib Muttaqin Asfar Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agunghima Agus Aris Munandar Agus Buchori Agus Prasmono Agus Priyatno Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton AH J Khuzaini Ahmad Damanik Ahmad Farid Yahya Ahmad Wiyono Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fitriyah Ajip Rosidi Akhmad Marsudin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al Mahfud Alex R Nainggolan Ali Nasir Ali Soekardi Alunk Estohank Amanche Franck Oe Ninu Aming Aminoedhin Anakku Inspirasiku Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo AndongBuku #3 Andri Awan Andry Deblenk Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Kurnia Anugerah Ronggowarsito Anwar Syueb Tandjung Aprillia Ika Aprillia Ramadhina APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arim Kamandaka Aris Setiawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Aryo Wisanggeni G Asap Studio Asarpin Asrizal Nur Awalludin GD Mualif Ayu Sulistyowati Aziz Abdul Gofar Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Banyuwangi Bara Pattyradja Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Indo Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Lukisan Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Bidan Romana Tari Binhad Nurrohmat Biografi Bisnis Bondowoso Bre Redana Brunel University London Budi P. Hatees Budi Palopo Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerpen Chicilia Risca Coronavirus Cover Buku COVID-19 Cucuk Espe D. Kemalawati Dadang Ari Murtono Dadang Sunendar Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Dedi Gunawan Hutajulu Den Rasyidi Deni Jazuli Denny Mizhar Depan Mts Putra-Putri Simo Sungelebak Desa Glogok Karanggeneng Dessy Wahyuni Dewi Yuliati Dhanu Priyo Prabowo Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddy Hidayatullah Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwijo Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Efendi Ari Wibowo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Israhayu Emha Ainun Nadjib Endang Kusumastuti Eni S Eppril Wulaningtyas R Erdogan Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faiz Manshur Faizal Af Fajar Setiawan Roekminto Farah Noersativa Fathoni Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Fikram Farazdaq Forum Santri Nasional (FSN) FPM (Forum Penulis Muda) Ponorogo Galeri Lukisan Z Musthofa Galuh Tulus Utama Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Golan-Mirah Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Bahaudin H.B. Jassin Halim HD Hamzah Sahal Handoyo El Jeffry Happy Susanto Hardi Hamzah Haris Firdaus Haris Saputra Harun Syafii bin Syam Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hendra Sugiantoro Hengky Ola Sura Heri Kris Heri Ruslan Herry Mardianto Heru Maryono Hilmi Abedillah Himpunan Mahasiswa Penulis (STKIP PGRI Ponorogo) Holy Adib htanzil Hudan Nur Husin I Nyoman Suaka IAIN Ponorogo Ibnu Wahyudi Idayati Idi Subandy Ibrahim Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Yusardi Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Indigo Art Space Indra Intisa Indra Tjahyadi Indri Widiyanti Inti Rohmatun Ni'mah Inung Setyami Irfan El Mardanuzie Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Isnatin Ulfah Isti Rohayanti Istiqomatul Hayati Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Jakob Sumardjo Janual Aidi Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jember Jember Gemar Membaca JIERO CAFE Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Syahputra Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin K.H. Ma’ruf Amin Kabar Pelukis Kalimat Tubuh Kang Daniel Kartika Foundation Karya Lukisan: Z Musthofa Kasnadi Kedai Kopi Sastra Kemah Budaya Panturan (KBP) KH. M. Najib Muhammad KH. Marzuki Mustamar Khadijah Khaerul Anwar Khairul Mufid Jr Khansa Arifah Adila Khawas Auskarni Khudori Husnan Khulda Rahmatia Ki Ompong Sudarsono Kim Ngan Kitab Arbain Nawawi Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sablon Ponorogo Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Korban Gempa Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kue Kacang Kue Kelapa Pandan Kue Lebaran Edisi 2013 Kue Nastar Keju Kue Nastar Keranjang Kue Pastel Kue Putri Salju Kue Semprit Kurnia Sari Aziza Kuswaidi Syafi'ie L Ridwan Muljosudarmo Lagu Laksmi Shitaresmi Lamongan Jawa Timur Landscape Hutan Bojonegoro Landscape Rumah Blora Lathifa Akmaliyah Legenda lensasastra.id Lie Charlie Linda Christanty Linus Suryadi AG Literasi Lombok Utara Lucia Idayani Ludruk Karya Budaya Lukas Adi Prasetyo Lukisan Andry Deblenk Lukisan Karya: Rengga AP Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari Lukisan Sugeng Ariyadi Lukman Santoso Az Lumajang Lusiana Indriasari Lutfi Rakhmawati M Khoirul Anwar KH M Nafiul Haris M. Afif Hasbullah M. Afifuddin M. Fauzi Sukri M. Harir Muzakki M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lutfi M. Mustafied M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Mahamuda Mahendra Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Maimun Zubair Makalah Tinjauan Ilmiah Makyun Subuki Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Mario F. Lawi Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Masuki M. Astro Masyhudi Mathori A Elwa Matroni El-Moezany Maulana Syamsuri Media Ponorogo Media: Crayon on Paper Media: Pastel on Paper Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Miftakhul F.S Mihar Harahap Mila Setyani Misbahus Surur Mix Media on Canvas Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Ali Athwa Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Antakusuma Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Subarkah Muhammad Wahidul Mashuri Muhammad Yasir MUI Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukani Mukhsin Amar Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Muslim Abdurrahman Naskah Teater Neva Tuhella Nezar Patria Nidhom Fauzi Niduparas Erlang Ninuk Mardiana Pambudy Nirwan Ahmad Arsuka Noor H. Dee Novel Pekik Novel-novel bahasa Jawa Nur Ahmad Salman H Nur Hidayati Nur Wachid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyiayu Hesty Susanti Obrolan Oil on Canvas Olimpiade Sastra Indonesia 2013 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Paguyuban Seni Teater Ponorogo Pameran Lukisan MADIUN OBAH Pameran Seni Lukis Pameran Seni Rupa Parimono V / 40 Plandi Jombang Paring Waluyo Utomo Pasuruan PDS H.B. Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Ponorogo Z Musthofa Pelukis Rengga AP Pelukis Senior Tarmuzie Pelukis Unik di Ponorogo Pemancingan Betri Pendhapa Art Space Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pito Agustin Rudiana Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Probolinggo Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prof Dr Soediro Satoto Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pusat Grosir Kaos Polos Ponorogo Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putri Asyuro' Rizqiyyah Putu Fajar Arcana R.Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Rasanrasan Boengaketji Ratna Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak angkatan 1991-1992 Reyog dalam Lukisan Kaca Ribut Wijoto Ridha Arham Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Ris Pasha Rizka Halida Robin Al Kautsar Rodli TL Romi Zarman Rosi Rosidi Tanabata Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Prasetyo Utomo S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahlan Bahuy Sajak Sakinah Annisa Mariz Samsudin Adlawi Samsul Bahri Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Shor Zhambou Santi Maulidah Sapardi Djoko Damono Sapto HP Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastri Bakry Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Self Portrait Senarai Pemikiran Sutejo Seni Ambeng Ponorogo Seniman Tanah Merah Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Budhi Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindhunata Situbondo Siwi Dwi Saputro SMP Negeri 1 Madiun Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Fitri Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Spirit of body 1 Spirit of body 2 Spirit of body 3 Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Stefanus P. Elu STKIP PGRI Ponorogo Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugeng Ariyadi Suharwedy Sujarwoko Sujiwo Tedjo Sukitman Sumani Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Switzy Sabandar Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tangguh Pitoyo Taufik Ikram Jamil Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater nDrinDinG Teaterikal Teguh Winarsho AS Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo 1910 Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tiyasa Jati Pramono Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari To Take Delight Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Andhi Suprihartono Tri Harun Syafii Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S UKM Teater Yakuza '54 Universitas Indonesia Universitas Jember Untung Wahyudi Usman Arrumy Usman Awang Ustadz Chris Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Warih Wisatsana Warung Boengaketjil Wawan Pinhole Wawancara Widhyanto Muttaqien Widya Oktaviani Wisnu Hp Wita Lestari Wuri Kartiasih Yeni Pitasari Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosep Arizal L Yoseph Yoneta Motong Wuwur YS Rat Yuditeha Yuli Yulia Sapthiani Yusri Fajar Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Z. Afif Z. Mustopa Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zaki Zubaidi Zehan Zareez Zulfian Ebnu Groho Zulfikar Fu’ad Zulkarnain Siregar