Senin, 31 Desember 2012

Anggodo, Kera Berbulu Merah

Budi Palopo *

ana sastra gendra
kang ndumunung rasa
nalika sukesi nyidra asih jro
asmaraning wisrawa kang
kakembeng luh banyu mripat ma’rifate
- dadine jagad sungsang
krana melik nggendhong lali


**Gresik, 2009

ADA kabar menggemparkan, yang menyentuh rasa, ketika Sukesi menjebak Wisrawa dengan bara kasih asmaranya. Mengingat ia tahu persis persoalan yang dialaminya, bola mata Wisrawa berkaca-kaca. Lalu, jagad pun serasa jungkir-balik. Dan, terbuktilah, bahwa wong melik sampai kapan pun tetap nggendhong lali.

Begitulah terjemahan bebas gurit pembuka tulisan ini. Pesan singkatnya: ”Wong melik nggendhong lali. Siapa yang rakus, selalu lupa diri. Pengkuh, mbaguguk makutha waton, nggugu benere dhewe. Kata lainnya, siapa yang ingin menguasai sesuatu, selalu nggak urus dengan etika, nggak peduli dengan aturan sebagaimana mestinya.

“Sik…sik…sik…!” protes Mbokne Ndewor. “Sampeyan itu bagaimana sih, Lha wong dunia peradilan hebohnya kayak begini kok malah ngomong soal wayang,” katanya. Lalu menjelaskan, bahwa setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memperdengarkan rekaman pembicaraan, hasil kerja penyadapan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), nama Anggodo mendadak kesohor. Sebab, dalam rekaman tersebut, Anggodo jadi tokoh sentral. Terkesan, dialah yang mengatur-atur langkah taktis untuk perekayasaan kasus yang menimpa Bibit dan Chandra, dengan melibatkan petinggi Polri dan Kejaksaan. “Lha, untuk menyapa pembaca, mestinya sampeyan ya ikut-ikutan ngomong yang begituan dong…!” pintanya kemudian.

Oh, Mbokne Ndewor. Kok benari-beraninya kamu protes. Kok berani-beraninya kamu menggurui guru laki-mu. Memangnya kamu tahu Anggodo itu siapa? Kamu belum tahu kan, kalau Anggodo ternyata juga hanya wayang?

Nah, mulai ndomblong ta. Bengong, karena baru menyadari kalau (dalam bahasa Jawa) kata Anggodo itu punya makna menghantamkan senjata yang berujud gada (pentung). Lagian, Anggodo bukanlah nama yang asing bagi para dalang. Sebab, dalam kisah Ramayana, Anggodo ternyata nama tokoh kera berbulu merah.

Kata dalang Ki Sapa Kono, Anggodo senantiasa hidup dalam keprihatinan. Orangtua Anggodo, ibu dan bapaknya (Subali), nggak pernah mau repot-repot ngurus anak. Karena itu, sejak balita Anggodo dititipkan untuk diasuh Dewi Anjani. Itulah sebabnya, Anggodo jadi anak yang kurang perhatian, dan itulah yang menyebabkan Anggodo jadi sosok psikopath, suka menyiksa orang.

Dalam cerita Anoman Duta dikisahkan, ketika Rama Wijaya mengutus Anoman sebagai duta ke  Alengka, Anggodo bersikeras merasa lebih pantas sebagai duta. Gayanya kemlinthi, mbagusi, dan sok bisa. Demi pemanfaatan segala potensi, Rama Wijaya pun akhirnya mengijinkan Anggodo berangkat ke Alengka. Namun, secara diam-diam, Rama Wijaya juga mengutus Anoman untuk mengikutinya.

Namun, karena kurang pengalaman, Anggodo tidak siap dengan penyambutan besar-besaran yang dilakukan oleh pihak Alengka. Ia tak menyadari kalau Patih Prahasta terus-menerus mencuci otaknya. Dan, upaya Prahasta pun berhasil.

Anggodo terhasut. Ia berbalik melihat Rama Wijaya sebagai sosok laknat yang patut dimusuhi. Akibatnya, Paseban geger, Anggodo pulang bukan melaporkan tugasnya sebagai duta, tetapi malahan menghujat Rama Wijaya. Untungnya Anoman dengan cekatan mencegat Anggodo.

”Ooow…, jadi Anggodo itu cuma wayang ta. Lalu, siapa ya kira-kira yang senyum-senyum saat melihat ledakan kasus yang menghebohkan itu?” celethuk Mbokne Ndewor kemudian.

He he he, baru tahu kan…? Untuk itu, jangan diprotes dulu ketika Den Mase menyuplik gurit mungil soal gendraning Wisrawa-Sukesi (juga dari kisah Ramayana) yang menyimpan pesan soal melik nggendhong lali itu. Sebab, soal melik nggendhong lali itu, justru erat kaitannya dengan kasus pembetotan sejumlah pimpian KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dari kedudukannya.

Semua tahu, sejak Mahkamah Konstitusi memperdengarkan rekaman Anggodo yang seolah bisa mengatur-atur petinggi Polri dan Kejaksaan untuk membetot Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah dari kedudukannya sebagai pimpinan KPK –dengan upaya suap, yang nggak jelas jluntrungnya– logika umum  jelas menangkap tengara bahwa KPK benar-benar jadi ‘sasaran tembak’ koruptor.

Lalu, kalau kita menyimak sejumlah konferensi pers, yang erat kaitannya dengan kasus tersebut, kira-kira sampeyan menangkap nggak ya adanya upaya berkelit dari sosok-sosok yang melik nggendhong lali? Terus, kalau sampeyan menyimak koor puja-puji di panggung Komisi III DPR RI saat berdialog dengan Kapolri dan Jaksa Agung, yang disiarkan secara live di televisi, apa sampeyan juga nggak menangkap gelagat adanya lelucon si melik nggendhong lali?

Lho, kok diam. Oh, sampeyan mulai ingat ya, kalau upaya penghancuran citra KPK ternyata tak hanya tampak lewat kasus Bibit dan Chandra. Ya, kalau menyimak jalannya sidang kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, citra Antasari sebagai pimpinan KPK yang tak pandang bulu, ternyata merupakan titik sasaran utama untuk ’dihancurkan’.

Setidaknya, dalam persidangan, Wiliardi Wizar memberikan kesaksian bahwa penahanan Antasari ternyata memang telah dikondisikan. Wiliardi menyatakan, saat diperiksa polisi dikatakan bahwa Antasari adalah sasaran petinggi kepolisian. Kesaksian tersebut sesuai kejadian sebenarnya. Bahkan dia berani bersumpah. “Demi Allah ini saya bersumpah, (petinggi polisi itu menyatakan) sasaran kita hanya Antasari,” ujar Wiliardi. Nah, jika pernyataan Wiliardi Wizar itu benar, bukankah semakin nyata penampakan gerakan kolektif yang beraroma melik nggendhong lali?

Dus, setelah Wiliardi Wizar membuka ’aib’ yang menggemparkan, Rani yang selama ini ngumpet, sembunyi atau disembunyikan (?), mendadak menggelar konferensi pers. Kepada wartawan, Rani berani ber-”bla bla bla”, yang intinya tetap menyudutkan Antasari. Ya, kendati keterlibatan Antasari dalam kasus pembunuhan Nasrudin belum terbukti, toh motif pembunuhannya bisa mengisi benak pemirsa layar kaca. Soal benar atau tidak, itu urusan lain.Yang penting, ’perusakan citra’ Antasari harus tetap terjaga. Dan, kalau itu yang terjadi, jelas menunjukkan bahwa wong melik selamanya tetaplah nggendhong lali.

Mbokne Ndewor pun mengangguk-angguk. Sampai akhirnya, setelah ia pirsa adegan ‘demonstran’ (bukan double tanda petik tentunya) menginjak-injak gambar Adnan Buyung Nasution di televisi, setelah Tim 8 menyerahkan hasil kerjanya ke Presiden, Mbokne Ndewor pun menuding-nuding layar kaca sembari bertanya: “Yang begitu itu apa juga bisa jadi tanda adanya melik nggendhong lali?” Dan, tentu saja, pertanyaan Mbokne Ndewor tak butuh jawaban lagi… he he he.**

*) Budi Palopo, lahir di Gresik (27 April 1962) dengan nama Budi Utomo. Dalam dunia kepenulisan ia juga punya nama Budi Tom Sega. Pendidikan terakhir FMIPA / matematika Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya. Pernah mendapat tropy penghargaan dari Kanwil Deppen Jawa Timur, sebagai penulis terbaik dalam Lomba Karya Tulis Bulan Komunikasi, Surabaya 1985. Sebagai Juara III dalam Lomba Karya Tulis Bulan Produksi, Kanwil Depnaker Jawa Timur, Surabaya 1986. Mendapat penghargaan dari RRI Surabaya, sebagai Juara III dalam Lomba Menulis dan Membacakan Naskah Humor Hari Radio 1987.
Dijumput dari: http://politik.kompasiana.com/2009/11/19/anggodo-kera-berbulu-merah-27047.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Mustofa Bisri A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Syauqi Sumbawi A. Zakky Zulhazmi A.C. Andre Tanama A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S Laksana A.S. Laksana Abdul Hadi WM Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acrylic on Canvas Addi Mawahibun Idhom Ade P. Marboen Adib Baroya Adib Muttaqin Asfar Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agunghima Agus Aris Munandar Agus Buchori Agus Prasmono Agus Priyatno Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton AH J Khuzaini Ahmad Damanik Ahmad Farid Yahya Ahmad Wiyono Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fitriyah Ajip Rosidi Akhmad Marsudin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al Mahfud Alex R Nainggolan Ali Nasir Ali Soekardi Alunk Estohank Amanche Franck Oe Ninu Aming Aminoedhin Anakku Inspirasiku Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo AndongBuku #3 Andri Awan Andry Deblenk Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Kurnia Anugerah Ronggowarsito Anwar Syueb Tandjung Aprillia Ika Aprillia Ramadhina APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arim Kamandaka Aris Setiawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Aryo Wisanggeni G Asap Studio Asarpin Asrizal Nur Awalludin GD Mualif Ayu Sulistyowati Aziz Abdul Gofar Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Banyuwangi Bara Pattyradja Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Indo Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Lukisan Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Bidan Romana Tari Binhad Nurrohmat Biografi Bisnis Bondowoso Bre Redana Brunel University London Budi P. Hatees Budi Palopo Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerpen Chicilia Risca Coronavirus Cover Buku COVID-19 Cucuk Espe D. Kemalawati Dadang Ari Murtono Dadang Sunendar Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Dedi Gunawan Hutajulu Den Rasyidi Deni Jazuli Denny Mizhar Depan Mts Putra-Putri Simo Sungelebak Desa Glogok Karanggeneng Dessy Wahyuni Dewi Yuliati Dhanu Priyo Prabowo Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddy Hidayatullah Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwijo Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Efendi Ari Wibowo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Israhayu Emha Ainun Nadjib Endang Kusumastuti Eni S Eppril Wulaningtyas R Erdogan Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faiz Manshur Faizal Af Fajar Setiawan Roekminto Farah Noersativa Fathoni Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Fikram Farazdaq Forum Santri Nasional (FSN) FPM (Forum Penulis Muda) Ponorogo Galeri Lukisan Z Musthofa Galuh Tulus Utama Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Golan-Mirah Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Bahaudin H.B. Jassin Halim HD Hamzah Sahal Handoyo El Jeffry Happy Susanto Hardi Hamzah Haris Firdaus Haris Saputra Harun Syafii bin Syam Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hendra Sugiantoro Hengky Ola Sura Heri Kris Heri Ruslan Herry Mardianto Heru Maryono Hilmi Abedillah Himpunan Mahasiswa Penulis (STKIP PGRI Ponorogo) Holy Adib htanzil Hudan Nur Husin I Nyoman Suaka IAIN Ponorogo Ibnu Wahyudi Idayati Idi Subandy Ibrahim Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Yusardi Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Indigo Art Space Indra Intisa Indra Tjahyadi Indri Widiyanti Inti Rohmatun Ni'mah Inung Setyami Irfan El Mardanuzie Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Isnatin Ulfah Isti Rohayanti Istiqomatul Hayati Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Jakob Sumardjo Janual Aidi Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jember Jember Gemar Membaca JIERO CAFE Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Syahputra Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin K.H. Ma’ruf Amin Kabar Pelukis Kalimat Tubuh Kang Daniel Kartika Foundation Karya Lukisan: Z Musthofa Kasnadi Kedai Kopi Sastra Kemah Budaya Panturan (KBP) KH. M. Najib Muhammad KH. Marzuki Mustamar Khadijah Khaerul Anwar Khairul Mufid Jr Khansa Arifah Adila Khawas Auskarni Khudori Husnan Khulda Rahmatia Ki Ompong Sudarsono Kim Ngan Kitab Arbain Nawawi Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sablon Ponorogo Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Korban Gempa Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kue Kacang Kue Kelapa Pandan Kue Lebaran Edisi 2013 Kue Nastar Keju Kue Nastar Keranjang Kue Pastel Kue Putri Salju Kue Semprit Kurnia Sari Aziza Kuswaidi Syafi'ie L Ridwan Muljosudarmo Lagu Laksmi Shitaresmi Lamongan Jawa Timur Landscape Hutan Bojonegoro Landscape Rumah Blora Lathifa Akmaliyah Legenda lensasastra.id Lie Charlie Linda Christanty Linus Suryadi AG Literasi Lombok Utara Lucia Idayani Ludruk Karya Budaya Lukas Adi Prasetyo Lukisan Andry Deblenk Lukisan Karya: Rengga AP Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari Lukisan Sugeng Ariyadi Lukman Santoso Az Lumajang Lusiana Indriasari Lutfi Rakhmawati M Khoirul Anwar KH M Nafiul Haris M. Afif Hasbullah M. Afifuddin M. Fauzi Sukri M. Harir Muzakki M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lutfi M. Mustafied M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Mahamuda Mahendra Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Maimun Zubair Makalah Tinjauan Ilmiah Makyun Subuki Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Mario F. Lawi Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Masuki M. Astro Masyhudi Mathori A Elwa Matroni El-Moezany Maulana Syamsuri Media Ponorogo Media: Crayon on Paper Media: Pastel on Paper Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Miftakhul F.S Mihar Harahap Mila Setyani Misbahus Surur Mix Media on Canvas Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Ali Athwa Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Antakusuma Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Subarkah Muhammad Wahidul Mashuri Muhammad Yasir MUI Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukani Mukhsin Amar Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Muslim Abdurrahman Naskah Teater Neva Tuhella Nezar Patria Nidhom Fauzi Niduparas Erlang Ninuk Mardiana Pambudy Nirwan Ahmad Arsuka Noor H. Dee Novel Pekik Novel-novel bahasa Jawa Nur Ahmad Salman H Nur Hidayati Nur Wachid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyiayu Hesty Susanti Obrolan Oil on Canvas Olimpiade Sastra Indonesia 2013 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Paguyuban Seni Teater Ponorogo Pameran Lukisan MADIUN OBAH Pameran Seni Lukis Pameran Seni Rupa Parimono V / 40 Plandi Jombang Paring Waluyo Utomo Pasuruan PDS H.B. Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Ponorogo Z Musthofa Pelukis Rengga AP Pelukis Senior Tarmuzie Pelukis Unik di Ponorogo Pemancingan Betri Pendhapa Art Space Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pito Agustin Rudiana Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Probolinggo Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prof Dr Soediro Satoto Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pusat Grosir Kaos Polos Ponorogo Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putri Asyuro' Rizqiyyah Putu Fajar Arcana R.Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Rasanrasan Boengaketji Ratna Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak angkatan 1991-1992 Reyog dalam Lukisan Kaca Ribut Wijoto Ridha Arham Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Ris Pasha Rizka Halida Robin Al Kautsar Rodli TL Romi Zarman Rosi Rosidi Tanabata Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Prasetyo Utomo S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahlan Bahuy Sajak Sakinah Annisa Mariz Samsudin Adlawi Samsul Bahri Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Shor Zhambou Santi Maulidah Sapardi Djoko Damono Sapto HP Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastri Bakry Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Self Portrait Senarai Pemikiran Sutejo Seni Ambeng Ponorogo Seniman Tanah Merah Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Budhi Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindhunata Situbondo Siwi Dwi Saputro SMP Negeri 1 Madiun Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Fitri Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Spirit of body 1 Spirit of body 2 Spirit of body 3 Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Stefanus P. Elu STKIP PGRI Ponorogo Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugeng Ariyadi Suharwedy Sujarwoko Sujiwo Tedjo Sukitman Sumani Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Switzy Sabandar Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tangguh Pitoyo Taufik Ikram Jamil Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater nDrinDinG Teaterikal Teguh Winarsho AS Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo 1910 Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tiyasa Jati Pramono Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari To Take Delight Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Andhi Suprihartono Tri Harun Syafii Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S UKM Teater Yakuza '54 Universitas Indonesia Universitas Jember Untung Wahyudi Usman Arrumy Usman Awang Ustadz Chris Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Warih Wisatsana Warung Boengaketjil Wawan Pinhole Wawancara Widhyanto Muttaqien Widya Oktaviani Wisnu Hp Wita Lestari Wuri Kartiasih Yeni Pitasari Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosep Arizal L Yoseph Yoneta Motong Wuwur YS Rat Yuditeha Yuli Yulia Sapthiani Yusri Fajar Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Z. Afif Z. Mustopa Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zaki Zubaidi Zehan Zareez Zulfian Ebnu Groho Zulfikar Fu’ad Zulkarnain Siregar