Selasa, 02 Oktober 2012

ZIARAH ”PAYAK SIMBAR” DALAM CERITA RAKYAT

Agus Sulton
Sastra-indonesia.com

Dusun Payak Santren adalah bagian dari desa Rejoagung kecamatan Ngoro kabupaten Jombang. Payak Santren merupakan dusun perbatasan antara wilayah kabupaten Jombang dengan kabupaten Kediri. Tetapi dalam sejarahnya dusun Payak Santren dulu masuk kabupaten Kediri. Setelah Jombang dibentuk sebagai kabupaten 20 Maret 1881, baru setelah tahun berikutnya sekitar tahun 1900, dusun Payak Santren ditetapkan masuk dalam wilayah kabupaten Jombang. Saat ini, hampir 90% penduduknya hidup menekuni bercocok tanam padi secara tradisional.
Masyarakat hidup dalam kerukunan dan kesederhanaan. Dalam organisasi keagamaan, Payak Santren mempunyai substansi paling kuat, seperti Dibaan, Yasinan, Rutinan, Karang Taruna, Manaqib, Lailatul Ijtima, Taman Baca Al-Qur’an, dan Pengajian Kitab Kuning. Pada generasi sebelumnya hingga sekarang, Payak Santren adalah basis masyarakat santri sehingga tidak salah kalau Payak Santren keorganisasian religius menjadi prioritas utama.

Konon menurut cerita lisan, nama kampung ini menyimpan sejarah panjang sampai akhirnya diabadikan sebagai nama dusun. Menurut informan KH. Khomsin Syahir, nama ”payak” diperkirakan berasal dari cara orang Jawa mengucapkan ”oyak-oyak”. Orang Jawa menyebut kata ”oyak-oyak” menjadi ”payak”. Perubahan kontaminasi regular tersebut kemungkinan karena pengaruh alomorf ganda bersamaan indiosinkretik penuturnya. Konsekuensi perubahan bunyi itu mengandung cerita terkait dari masyarakat sekitar. Oyak-oyak mempunyai padanan kata diobyak atau digrebek (diganggu). Tradisi lisan yang berkembang sampai sekarang, dulu saat Trunojoyo melarikan ke Kediri, lebih tepatnya yang sekarang menjadi nama dusun Payak Santren. Trunojoyo dikejar-kejar oleh VOC. Pedepokan (markas) yang sebelumnya di dusun Payak Santren, dioyak-oyak oleh Kolonial Belanda pindah ke kampung Payak Mundil. Tidak lama mendirikan singgahan di Payak Mundil, dioyak-oyak lagi, kemudian pindah ke Payak Sanggrok. Dari pelarian kampung ke kampung itulah, nama morfem (kata) ”oyak-oyak” melalui proses fonetis menjadi afiks trilogi dusun ”payak”.

Sebagaimana cerita rakyat yang ada, nama Payak Santren, Payak Mundil, Payak Sanggrok dulunya disebut sebatas ”Payak”, sebagai satu kesatua nama kampung. Lambat laun mendapat bubuhan Santren, Mundil, dan Sanggrok tidak terlepas dari cerita pendukung setelah masanya Trunojoyo meninggal. Kemudian kata ”Santren” dulunya bernama ”Simbar”. Nama ini diambil dari nama salah seorang maling digdaya di kampung itu. Mbah Simbar tidak sendiri dalam melakukan aksi pencurian atau perampokan, tetapi mempunyai beberapa anak buah yang sering membantu dalam melakukan aksinya.

Mbah Simbar dan beberapa komplotannya tidak cukup hanya sebagai perampok, mereka juga sebagai penjudi dan medok. Kehidupan mereka sehari-hari dilakukan selalu merugikan orang lain, dari satu tempat ke tempat lain. Selang bertahun kemudian, di Payak Simbar datanglah Kyai Yasir dari Peterongan sekitar tahun 1875. Kedatangannya membawa pertentangan di antara kelompok Mbah Simbar dengan Kyai Yasir, yang berinisiatif akan mendirikan pesantren. Berkat keampuhan doa Kyai Yasir akhirnya dari kelompok Mbak Simbar luluh hatinya, dan anak buahnya banyak yang keluar dari kampung membubarkan diri. Bersamaan dengan itu, Kyai Yasir sudah melakukan pengajian kepada santri penduduk sekitar Kandangan, Mojowarno, dan Ngoro termasuk ada juga yang datang dari Jawa Tengah. Posisi pesantren waktu itu, sekarang tepat berada 150 meter di selatan masjid.

Cerita rakyat yang berlaku sampai saat ini, perpindahan Mbah Yasir ke Payak Simbar diindikasikan karena terkena sihir dari sesama Kyai. Perpindahan ini tidak lepas untuk menenangkan diri disamping misi dakwah Islam. Tidak lama Mbah Yasir tinggal dan mendirikan pesantren, Payak Simbar kembali kedatangan beberapa orang dari perantauan, termasuk Mbah Marwi, Mbah Mukri, Mbah Kartomo, dan Mbah Muradi. Sebagian dari mereka banyak yang membantu dakwah di pesantren Mbah Yasir. Santri wantu itu jumlahnya sekitar lima puluh lebih dengan bangunan pesantren berupa angkring bambu. Namun keberadaan pesantren tidak bertahan lama, pada tahun 1927 pesantren ini sudah tidak melakukan proses pengajian setelah Kyai Yasir meninggal dunia. Sedangkan mantan santrinya yang masih menetap di Payak Santren, sebagian banyak mengadakan pengajian Al Qur’an dan kitab Arab (disalin secara tradisional, tulis tangan) di bale rumah, santrinya tidak jauh dari tetangga sekitar.

Bukti peninggalan yang masih dilihat sampai sekarang adalah manuskrip Fiqih makna jenggotan memakai kertas watermark. Kondisi manuskrip ini sangat memperihatinkan, sebagian teks manuskrip sudah tidak terbaca lagi karena sudah rapuh dan lembaran-lembaran banyak yang hilang. Manuskrip ini peninggalan dari santri Mbah Yasir, yaitu Mbah Jamari (alm.) Generasi Mbah Jamari lainnya yang masih menetap di kampung ini juga ada yang mendirikan jamaah pengajian. Dalam satu dusun ini tempat pengajian lebih dari tiga lokasi. Waktunya terbagi menjadi tiga periode, setelah sholat Ashar, Maghrib, dan Isyak. Hal ini juga berlaku sebelum Mbah Yasir meninggal dunia, tetapi tempat pengajian waktu itu hanya disatu tempat, pesantren Mbah Yasir.

Dari kentalnya kehidupan suasana santri inilah, yang dulunya nama dusun ini Payak Simbar sekitar tahun 1890 diubah menjadi Payak Santren oleh petugas Petoek Padjeg Boemi pemerintah Hindia Belanda. Santren dasar dari kata ”santri” orang Jawa lebih akrab menyebutnya Santren. Dasar ini sebagai penguat karena waktu itu tidak ubahnya kampung hunian dari latar belakang mayoritas masyarakat santri. Simbar sebagai keabadian nama perampok lama kelamaan cukup diziarahi agar komposisi komunikasi menjadi motif dominan dalam simplifikasi dan jalinan dikotomi yang tidak saling ambivelensi.
***

Dijumput dari: http://sastra-indonesia.com/2012/10/ziarah-payak-simbar-dalam-cerita-rakyat/

2 komentar:

  1. Canggah sy... Moyang saya mbah canggah yasir lillahilahumul fatihah...
    Mbah yasir berpunya putra bernama asy'ari, dan mbah buyut asy'ari berputra kakek sy mbah suhadi

    BalasHapus
  2. Canggah sy... Moyang saya mbah canggah yasir lillahilahumul fatihah...
    Mbah yasir berpunya putra bernama asy'ari, dan mbah buyut asy'ari berputra kakek sy mbah suhadi

    BalasHapus

Label

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Mustofa Bisri A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Syauqi Sumbawi A. Zakky Zulhazmi A.C. Andre Tanama A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S Laksana A.S. Laksana Abdul Hadi WM Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acrylic on Canvas Addi Mawahibun Idhom Ade P. Marboen Adib Baroya Adib Muttaqin Asfar Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agunghima Agus Aris Munandar Agus Buchori Agus Prasmono Agus Priyatno Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton AH J Khuzaini Ahmad Damanik Ahmad Farid Yahya Ahmad Wiyono Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fitriyah Ajip Rosidi Akhmad Marsudin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al Mahfud Alex R Nainggolan Ali Nasir Ali Soekardi Alunk Estohank Amanche Franck Oe Ninu Aming Aminoedhin Anakku Inspirasiku Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo AndongBuku #3 Andri Awan Andry Deblenk Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Kurnia Anugerah Ronggowarsito Anwar Syueb Tandjung Aprillia Ika Aprillia Ramadhina APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arim Kamandaka Aris Setiawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Aryo Wisanggeni G Asap Studio Asarpin Asrizal Nur Awalludin GD Mualif Ayu Sulistyowati Aziz Abdul Gofar Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Banyuwangi Bara Pattyradja Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Indo Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Lukisan Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Bidan Romana Tari Binhad Nurrohmat Biografi Bisnis Bondowoso Bre Redana Brunel University London Budi P. Hatees Budi Palopo Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerpen Chicilia Risca Coronavirus Cover Buku COVID-19 Cucuk Espe D. Kemalawati Dadang Ari Murtono Dadang Sunendar Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Dedi Gunawan Hutajulu Den Rasyidi Deni Jazuli Denny Mizhar Depan Mts Putra-Putri Simo Sungelebak Desa Glogok Karanggeneng Dessy Wahyuni Dewi Yuliati Dhanu Priyo Prabowo Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddy Hidayatullah Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwijo Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Efendi Ari Wibowo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Israhayu Emha Ainun Nadjib Endang Kusumastuti Eni S Eppril Wulaningtyas R Erdogan Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faiz Manshur Faizal Af Fajar Setiawan Roekminto Farah Noersativa Fathoni Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Fikram Farazdaq Forum Santri Nasional (FSN) FPM (Forum Penulis Muda) Ponorogo Galeri Lukisan Z Musthofa Galuh Tulus Utama Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Golan-Mirah Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Bahaudin H.B. Jassin Halim HD Hamzah Sahal Handoyo El Jeffry Happy Susanto Hardi Hamzah Haris Firdaus Haris Saputra Harun Syafii bin Syam Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hendra Sugiantoro Hengky Ola Sura Heri Kris Heri Ruslan Herry Mardianto Heru Maryono Hilmi Abedillah Himpunan Mahasiswa Penulis (STKIP PGRI Ponorogo) Holy Adib htanzil Hudan Nur Husin I Nyoman Suaka IAIN Ponorogo Ibnu Wahyudi Idayati Idi Subandy Ibrahim Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Yusardi Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Indigo Art Space Indra Intisa Indra Tjahyadi Indri Widiyanti Inti Rohmatun Ni'mah Inung Setyami Irfan El Mardanuzie Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Isnatin Ulfah Isti Rohayanti Istiqomatul Hayati Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Jakob Sumardjo Janual Aidi Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jember Jember Gemar Membaca JIERO CAFE Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Syahputra Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin K.H. Ma’ruf Amin Kabar Pelukis Kalimat Tubuh Kang Daniel Kartika Foundation Karya Lukisan: Z Musthofa Kasnadi Kedai Kopi Sastra Kemah Budaya Panturan (KBP) KH. M. Najib Muhammad KH. Marzuki Mustamar Khadijah Khaerul Anwar Khairul Mufid Jr Khansa Arifah Adila Khawas Auskarni Khudori Husnan Khulda Rahmatia Ki Ompong Sudarsono Kim Ngan Kitab Arbain Nawawi Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sablon Ponorogo Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Korban Gempa Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kue Kacang Kue Kelapa Pandan Kue Lebaran Edisi 2013 Kue Nastar Keju Kue Nastar Keranjang Kue Pastel Kue Putri Salju Kue Semprit Kurnia Sari Aziza Kuswaidi Syafi'ie L Ridwan Muljosudarmo Lagu Laksmi Shitaresmi Lamongan Jawa Timur Landscape Hutan Bojonegoro Landscape Rumah Blora Lathifa Akmaliyah Legenda lensasastra.id Lie Charlie Linda Christanty Linus Suryadi AG Literasi Lombok Utara Lucia Idayani Ludruk Karya Budaya Lukas Adi Prasetyo Lukisan Andry Deblenk Lukisan Karya: Rengga AP Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari Lukisan Sugeng Ariyadi Lukman Santoso Az Lumajang Lusiana Indriasari Lutfi Rakhmawati M Khoirul Anwar KH M Nafiul Haris M. Afif Hasbullah M. Afifuddin M. Fauzi Sukri M. Harir Muzakki M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lutfi M. Mustafied M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Mahamuda Mahendra Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Maimun Zubair Makalah Tinjauan Ilmiah Makyun Subuki Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Mario F. Lawi Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Masuki M. Astro Masyhudi Mathori A Elwa Matroni El-Moezany Maulana Syamsuri Media Ponorogo Media: Crayon on Paper Media: Pastel on Paper Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Miftakhul F.S Mihar Harahap Mila Setyani Misbahus Surur Mix Media on Canvas Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Ali Athwa Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Antakusuma Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Subarkah Muhammad Wahidul Mashuri Muhammad Yasir MUI Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukani Mukhsin Amar Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Muslim Abdurrahman Naskah Teater Neva Tuhella Nezar Patria Nidhom Fauzi Niduparas Erlang Ninuk Mardiana Pambudy Nirwan Ahmad Arsuka Noor H. Dee Novel Pekik Novel-novel bahasa Jawa Nur Ahmad Salman H Nur Hidayati Nur Wachid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyiayu Hesty Susanti Obrolan Oil on Canvas Olimpiade Sastra Indonesia 2013 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Paguyuban Seni Teater Ponorogo Pameran Lukisan MADIUN OBAH Pameran Seni Lukis Pameran Seni Rupa Parimono V / 40 Plandi Jombang Paring Waluyo Utomo Pasuruan PDS H.B. Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Ponorogo Z Musthofa Pelukis Rengga AP Pelukis Senior Tarmuzie Pelukis Unik di Ponorogo Pemancingan Betri Pendhapa Art Space Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pito Agustin Rudiana Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Probolinggo Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prof Dr Soediro Satoto Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pusat Grosir Kaos Polos Ponorogo Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putri Asyuro' Rizqiyyah Putu Fajar Arcana R.Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Rasanrasan Boengaketji Ratna Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak angkatan 1991-1992 Reyog dalam Lukisan Kaca Ribut Wijoto Ridha Arham Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Ris Pasha Rizka Halida Robin Al Kautsar Rodli TL Romi Zarman Rosi Rosidi Tanabata Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Prasetyo Utomo S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahlan Bahuy Sajak Sakinah Annisa Mariz Samsudin Adlawi Samsul Bahri Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Shor Zhambou Santi Maulidah Sapardi Djoko Damono Sapto HP Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastri Bakry Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Self Portrait Senarai Pemikiran Sutejo Seni Ambeng Ponorogo Seniman Tanah Merah Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Budhi Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindhunata Situbondo Siwi Dwi Saputro SMP Negeri 1 Madiun Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Fitri Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Spirit of body 1 Spirit of body 2 Spirit of body 3 Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Stefanus P. Elu STKIP PGRI Ponorogo Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugeng Ariyadi Suharwedy Sujarwoko Sujiwo Tedjo Sukitman Sumani Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Switzy Sabandar Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tangguh Pitoyo Taufik Ikram Jamil Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater nDrinDinG Teaterikal Teguh Winarsho AS Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo 1910 Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tiyasa Jati Pramono Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari To Take Delight Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Andhi Suprihartono Tri Harun Syafii Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S UKM Teater Yakuza '54 Universitas Indonesia Universitas Jember Untung Wahyudi Usman Arrumy Usman Awang Ustadz Chris Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Warih Wisatsana Warung Boengaketjil Wawan Pinhole Wawancara Widhyanto Muttaqien Widya Oktaviani Wisnu Hp Wita Lestari Wuri Kartiasih Yeni Pitasari Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosep Arizal L Yoseph Yoneta Motong Wuwur YS Rat Yuditeha Yuli Yulia Sapthiani Yusri Fajar Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Z. Afif Z. Mustopa Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zaki Zubaidi Zehan Zareez Zulfian Ebnu Groho Zulfikar Fu’ad Zulkarnain Siregar