Kamis, 01 Juli 2021

Perca-perca Bahasa, Dari Anakronisme sampai Etiket Bahasa

 

Peresensi: Adib Baroya *
Judul  : Perca-perca Bahasa
Penulis : Holy Adib
Penerbit  : Diva Pres
Cetakan : Pertama, Maret 2021
Tebal : 180 halaman
ISBN : 978-623-293-098-8
maarifnujateng.or.id, 28/05/2021
 
Bahasa tak bisa dilepaskan dari persoalan kosakata, makna dan konteks zaman. Bahasa jelas menangkap semangat suatu masa. Bahasa berubah dan bersinggungan dengan perubahan masyarakat. Perjumpaan dengan sekian tatanan hidup ini memberi pengaruh dan membentuk kultur berbahasa. Menciptakan pasang-surut penggunaan kosakata dan kemunculan kosakata-kosakata baru dalam perkembangan sejarah suatu bahasa.
 
Fenomena kebahasaan itu mendapat sorotan dalam buku Holy Adib berjudul Perca-perca Bahasa (2021) ini. Buku kumpulan esai ini buku kedua setelah buku Pendekar Bahasa (2019). Masih dengan tema yang sama, “Si Pendekar Bahasa” berusaha mendedah dan mencatat fenomena apa saja yang sempat bergulir. Dengan upaya semacam ini, membuat kronik berbahasa terdata dan terdokumentasikan.
 
Adib bersoal jawab atas pelbagai persoalan bahasa nasional kita dengan lugas dan enteng. Sehingga, saat membaca buku ini, yang terjadi adalah berdialog untuk mencermati, menggali, plus merenungi sejauh mana penggunaan bahasa Indonesia. Buku ini tersajikan dengan bahasa yang tidak akrobatik tapi tetap menarik. Dengan 7 bab yang tersaji, buku ini mengajak kita untuk lebih peka menghadapi bahasa Indonesia, baik di ranah personal maupun komunal.
 
Di tulisan “Anakronisme Bahasa dalam Film Bumi Manusia”, Adib menemukan kejanggalan pemakaian bahasa yang tidak selaras zaman dalam film tersebut. Kamus Besar Bahasa Indonesia V (2018) menjelaskan anakronisme sebagai, “hal ketidakcocokan dengan zaman tertentu.”
 
Kita tahu, film Bumi Manusia itu adaptasi dari novel Pramoedya Ananta Toer. Dalam novel pembuka Tetralogi Pulau Buru-nya itu, Pramoedya hanya menulis “kau” dan “tuan” sebagai pronomina. Namun, beberapa adegan percakapan dalam filmyang berlatar tahun 1898-1918 di Hindia Belanda justru terang-terangan menggunakan “Anda” sebagai kata ganti orang kedua tunggal. Penggunaan ini sangat tidak logis dengan latar waktu yang diusung film. Adib mencatat “Anda” digunakan sebanyak enam kali; satu oleh Minke, tiga kali oleh Nyai Ontosoroh, dan tiga kali oleh polisi Belanda.
 
Para penutur bahasa Melayu-Indonesia masa lampau tentu tidak menggunakan “Anda”. Transformasi linguistik ini sebenarnya sudah diusut Adib dalam “Sejarah Anda” yang  terhimpun di buku sebelumnya. Selain “Anda”, ada pula kata “sih”, yang turut diucapkan dalam adegan film Bumi Manusia dengan sangat fasih, yang turut menimbulkan anakronisme.
 
Sebagai representasi visual, film menghadirkan citra dan imaji yang sangat terpaut zaman. Dari segenap properti, atmosfer sosial-budaya, dan bahasa, emestinya selaras. Keberadaan bahasa dalam film tersebut tak berfungsi sebatas alat komunikasi, tapi juga penanda zaman dan identitas tokoh. Dialog film yang mengangkat latar masa silam tentu perlu menyesuaikan kosakata, gaya bahasa, struktur kalimat, sampai logat pada masa itu. Sebab, tuturan bahasa maha penting, apalagi dalam proyeksi film.
 
Sementara itu, Adib juga memperdebatkan makna “takjil”. Kosakata ini berasal dari bahasa Arab, ta’jiil, akan sangat ramai dituturkan selama bulan Ramadan di Indonesia. Kala sore atau menjelang petang hari, berburu takjil jadi wajar bagi masyarakat kita. Bulan Ramadan pun meriah dengan takjil.
 
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia V, “takjil” dimaknai sebagai verba ‘menyegerakan (dalam hal berbuka puasa)’ dan makna kedua adalah nomina konkret ‘makanan untuk berbuka puasa’. Yang terakhir inilah yang dikenal luas dan sering dituturkan masyarakat Indonesia, tinimbang arti pertama. Adib menandaskan bahwa penggunaan kosakata “takjil” yang tak sesuai dengan makna aslinya dalam bahasa Arab, tidak perlu dianggap salah kaprah dan wajib diluruskan.
 
Selain “takjil”, bentuk-bentuk lain yang memiliki makna serupa adalah “perbukaan” dan “juadah”. Kita mendapatkan informasi menarik. Konon, kosakata “perbukaan” di Malaysia jarang dipakai, musababnya terlalu baku. Orang-orang di negeri Jiran itu justru acap mengucap “juadah” dalam percakapan sehari-hari.
 
Kosakata dasar “perbukaan” adalah “buka”. Kata ini pada akhirnya diserap oleh berbagai bahasa daerah sesuai dengan penyerapan masing-masing; “pabukoan” (Minang) “pappabuka” (Bugis) “appabuka” (Makassar) “pebukoan” (Lampung) “bhukaan” (Madura) dan “parbuko” (Mandailing) (hal 87).
 
Dalam penyerapan kosakata, lazim terjadi perluasan atau penyempitan makna. Keduanya sangat kerap terjadi dalam kasus penyerapan kata dari bahasa asal alias bahasa asing. Kadang hanya diserap bentuknya tanpa meminjam maknanya, kadang jua meminjam bentuk sekaligus maknanya. Kesepakatan masyarakat berperan besar ihwal kosakata dan makna (yang meluas atau menyempit) ini. Penggunaan bahasa masih sangat bergantung konvensi sosial.
 
Tak melulu mendaratkan makna kata. Adib juga menyajikan pengalaman personalnya, seperti terbaca dalam tulisan “Etiket Berbahasa dalam Pergaulan Antarsuku Bangsa”. Adib mengisahkan dirinya saat berkomunikasi dengan orang yang berbeda suku bangsa. Dua kali Adib mengalami kemandekan komunikasi. Semuanya di jagat virtual, satu di Facebook, satu lagi di Twitter.
 
Percakapan maya memang mendominasi model pergaulan kita, apalagi saat dunia kian tertekuk dalam genggaman. Proses komunikasi yang dilakukan otomatis terhenti. Padahal, syarat utama komunikasi berjalan lancar apabila komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (penerima pesan) memakai bahasa yang saling mereka pahami (hal 116). Bahasa, rupanya bukan hanya sebagai alat pemersatu, melainkan juga pemisah.
 
Kejadian semacam ini tidak bisa masyarakat Indonesia pungkiri. Negara-bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku dengan bahasa daerah masing-masing. Bahasa satu niscaya saling bertemu dengan bahasa lain, menembus batas-batas teritorial dan kultural. Maka, etiket berbahasa di tengah negara-bangsa kita yang sangat plural ini menjadi urgen.
 
Adib memberi saran tanpa amarah, “Sebaiknya Anda memakai bahasa Indonesia jika belum mengetahui suku bangsa lawan bicara”. Bahasa Indonesia sesungguhnya bisa menjembatani sekian bahasa daerah. Kasus yang didedah Adib ini baru taraf penggunaan bahasa daerah, tak ubahnya dengan bahasa asing, yang juga intens dituturkan pada lawan bicara yang belum tentu mengerti betul makna kosakata bahasa asing tersebut.

*) Adib Baroya, mahasiswa IAIN Surakarta. http://sastra-indonesia.com/2021/07/dari-anakronisme-sampai-etiket-bahasa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Mustofa Bisri A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Syauqi Sumbawi A. Zakky Zulhazmi A.C. Andre Tanama A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S Laksana A.S. Laksana Abdul Hadi WM Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acrylic on Canvas Addi Mawahibun Idhom Ade P. Marboen Adib Baroya Adib Muttaqin Asfar Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agunghima Agus Aris Munandar Agus Buchori Agus Prasmono Agus Priyatno Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton AH J Khuzaini Ahmad Damanik Ahmad Farid Yahya Ahmad Wiyono Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fitriyah Ajip Rosidi Akhmad Marsudin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al Mahfud Alex R Nainggolan Ali Nasir Ali Soekardi Alunk Estohank Amanche Franck Oe Ninu Aming Aminoedhin Anakku Inspirasiku Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo AndongBuku #3 Andri Awan Andry Deblenk Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Kurnia Anugerah Ronggowarsito Anwar Syueb Tandjung Aprillia Ika Aprillia Ramadhina APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arim Kamandaka Aris Setiawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Aryo Wisanggeni G Asap Studio Asarpin Asrizal Nur Awalludin GD Mualif Ayu Sulistyowati Aziz Abdul Gofar Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Banyuwangi Bara Pattyradja Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Indo Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Lukisan Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Bidan Romana Tari Binhad Nurrohmat Biografi Bisnis Bondowoso Bre Redana Brunel University London Budi P. Hatees Budi Palopo Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerpen Chicilia Risca Coronavirus Cover Buku COVID-19 Cucuk Espe D. Kemalawati Dadang Ari Murtono Dadang Sunendar Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Dedi Gunawan Hutajulu Den Rasyidi Deni Jazuli Denny Mizhar Depan Mts Putra-Putri Simo Sungelebak Desa Glogok Karanggeneng Dessy Wahyuni Dewi Yuliati Dhanu Priyo Prabowo Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddy Hidayatullah Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwijo Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Efendi Ari Wibowo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Israhayu Emha Ainun Nadjib Endang Kusumastuti Eni S Eppril Wulaningtyas R Erdogan Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faiz Manshur Faizal Af Fajar Setiawan Roekminto Farah Noersativa Fathoni Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Fikram Farazdaq Forum Santri Nasional (FSN) FPM (Forum Penulis Muda) Ponorogo Galeri Lukisan Z Musthofa Galuh Tulus Utama Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Golan-Mirah Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Bahaudin H.B. Jassin Halim HD Hamzah Sahal Handoyo El Jeffry Happy Susanto Hardi Hamzah Haris Firdaus Haris Saputra Harun Syafii bin Syam Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hendra Sugiantoro Hengky Ola Sura Heri Kris Heri Ruslan Herry Mardianto Heru Maryono Hilmi Abedillah Himpunan Mahasiswa Penulis (STKIP PGRI Ponorogo) Holy Adib htanzil Hudan Nur Husin I Nyoman Suaka IAIN Ponorogo Ibnu Wahyudi Idayati Idi Subandy Ibrahim Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Yusardi Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Indigo Art Space Indra Intisa Indra Tjahyadi Indri Widiyanti Inti Rohmatun Ni'mah Inung Setyami Irfan El Mardanuzie Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Isnatin Ulfah Isti Rohayanti Istiqomatul Hayati Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Jakob Sumardjo Janual Aidi Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jember Jember Gemar Membaca JIERO CAFE Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Syahputra Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin K.H. Ma’ruf Amin Kabar Pelukis Kalimat Tubuh Kang Daniel Kartika Foundation Karya Lukisan: Z Musthofa Kasnadi Kedai Kopi Sastra Kemah Budaya Panturan (KBP) KH. M. Najib Muhammad KH. Marzuki Mustamar Khadijah Khaerul Anwar Khairul Mufid Jr Khansa Arifah Adila Khawas Auskarni Khudori Husnan Khulda Rahmatia Ki Ompong Sudarsono Kim Ngan Kitab Arbain Nawawi Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sablon Ponorogo Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Korban Gempa Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kue Kacang Kue Kelapa Pandan Kue Lebaran Edisi 2013 Kue Nastar Keju Kue Nastar Keranjang Kue Pastel Kue Putri Salju Kue Semprit Kurnia Sari Aziza Kuswaidi Syafi'ie L Ridwan Muljosudarmo Lagu Laksmi Shitaresmi Lamongan Jawa Timur Landscape Hutan Bojonegoro Landscape Rumah Blora Lathifa Akmaliyah Legenda lensasastra.id Lie Charlie Linda Christanty Linus Suryadi AG Literasi Lombok Utara Lucia Idayani Ludruk Karya Budaya Lukas Adi Prasetyo Lukisan Andry Deblenk Lukisan Karya: Rengga AP Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari Lukisan Sugeng Ariyadi Lukman Santoso Az Lumajang Lusiana Indriasari Lutfi Rakhmawati M Khoirul Anwar KH M Nafiul Haris M. Afif Hasbullah M. Afifuddin M. Fauzi Sukri M. Harir Muzakki M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lutfi M. Mustafied M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Mahamuda Mahendra Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Maimun Zubair Makalah Tinjauan Ilmiah Makyun Subuki Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Mario F. Lawi Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Masuki M. Astro Masyhudi Mathori A Elwa Matroni El-Moezany Maulana Syamsuri Media Ponorogo Media: Crayon on Paper Media: Pastel on Paper Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Miftakhul F.S Mihar Harahap Mila Setyani Misbahus Surur Mix Media on Canvas Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Ali Athwa Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Antakusuma Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Subarkah Muhammad Wahidul Mashuri Muhammad Yasir MUI Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukani Mukhsin Amar Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Muslim Abdurrahman Naskah Teater Neva Tuhella Nezar Patria Nidhom Fauzi Niduparas Erlang Ninuk Mardiana Pambudy Nirwan Ahmad Arsuka Noor H. Dee Novel Pekik Novel-novel bahasa Jawa Nur Ahmad Salman H Nur Hidayati Nur Wachid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyiayu Hesty Susanti Obrolan Oil on Canvas Olimpiade Sastra Indonesia 2013 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Paguyuban Seni Teater Ponorogo Pameran Lukisan MADIUN OBAH Pameran Seni Lukis Pameran Seni Rupa Parimono V / 40 Plandi Jombang Paring Waluyo Utomo Pasuruan PDS H.B. Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Ponorogo Z Musthofa Pelukis Rengga AP Pelukis Senior Tarmuzie Pelukis Unik di Ponorogo Pemancingan Betri Pendhapa Art Space Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pito Agustin Rudiana Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Probolinggo Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prof Dr Soediro Satoto Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pusat Grosir Kaos Polos Ponorogo Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putri Asyuro' Rizqiyyah Putu Fajar Arcana R.Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Rasanrasan Boengaketji Ratna Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak angkatan 1991-1992 Reyog dalam Lukisan Kaca Ribut Wijoto Ridha Arham Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Ris Pasha Rizka Halida Robin Al Kautsar Rodli TL Romi Zarman Rosi Rosidi Tanabata Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Prasetyo Utomo S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahlan Bahuy Sajak Sakinah Annisa Mariz Samsudin Adlawi Samsul Bahri Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Shor Zhambou Santi Maulidah Sapardi Djoko Damono Sapto HP Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastri Bakry Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Self Portrait Senarai Pemikiran Sutejo Seni Ambeng Ponorogo Seniman Tanah Merah Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Budhi Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindhunata Situbondo Siwi Dwi Saputro SMP Negeri 1 Madiun Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Fitri Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Spirit of body 1 Spirit of body 2 Spirit of body 3 Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Stefanus P. Elu STKIP PGRI Ponorogo Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugeng Ariyadi Suharwedy Sujarwoko Sujiwo Tedjo Sukitman Sumani Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Switzy Sabandar Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tangguh Pitoyo Taufik Ikram Jamil Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater nDrinDinG Teaterikal Teguh Winarsho AS Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo 1910 Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tiyasa Jati Pramono Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari To Take Delight Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Andhi Suprihartono Tri Harun Syafii Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S UKM Teater Yakuza '54 Universitas Indonesia Universitas Jember Untung Wahyudi Usman Arrumy Usman Awang Ustadz Chris Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Warih Wisatsana Warung Boengaketjil Wawan Pinhole Wawancara Widhyanto Muttaqien Widya Oktaviani Wisnu Hp Wita Lestari Wuri Kartiasih Yeni Pitasari Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosep Arizal L Yoseph Yoneta Motong Wuwur YS Rat Yuditeha Yuli Yulia Sapthiani Yusri Fajar Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Z. Afif Z. Mustopa Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zaki Zubaidi Zehan Zareez Zulfian Ebnu Groho Zulfikar Fu’ad Zulkarnain Siregar