Selasa, 13 Maret 2018

H.B. JASSIN DAN DOKUMENTASI SASTRA INDONESIA


Soni Farid Maulana
Pikiran Rakyat, 18 Juni 2010

Tumbuh dan berkembangnya sastra Indonesia pada satu sisi, tidak lepas dari peran H.B. Jassin, yang pada zamannya menempatkan diri sebagai kritikus sastra. Apa yang ditulis, H.B. Jassin saat memberikan ulasan terhadap apa yang telah dibacanya itu, sebagaimana dikatakan novelis Mochtar Lubis dalam buku H.B. Jassin 70 Tahun (1987) tidak membunuh, melainkan memberikan motivasi. Tujuannya adalah, agar di kemudian hari, sastrawan yang diulas karyanya itu bisa menulis lebih baik lagi.

Baik H.B. Jassin maupun Mochtar Lubis, keduanya telah dipanggil Allah SWT. Keduanya, pada sisi yang lain, telah pula memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi pertumbuhan moral dan intelektual di negeri ini. Paling tidak, lewat novel ataupun sejumlah esai yang ditulisnya, Mochtar Lubis, telah memberikan penyadaran kepada bangsa dan negara ini agar jangan segan-segan melawan ketidakadilan, termasuk melawan korupsi yang hingga kini wabahnya semakin menjadi-jadi.

Sedangkan H.B. Jassin, selain meninggalkan sejumlah buku esai yang ditulisnya, telah pula mewariskan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B. Jassin, yang hingga kini keberadaannya masih terus dimanfaatkan, baik oleh para pelajar, mahasiswa, ataupun para peneliti asing yang datang ke Indonesia untuk mendalami apa dan bagaimana sastra Indonesia dari zaman ke zamannya. Pusat dokumentasi sastra tersebut berlokasi di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, yang peresmiannya dilakukan oleh Gubernur DKI Jaya, Ali Sadikin pada 30 Mei 1977.

Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono, yang juga dikenal sebagai penyair terkemuka saat ini, dalam percakapan singkat di Komunitas Salihara, tempo hari mengatakan, apa yang dikerjakan H.B. Jassin selama ini tak bisa dipandang sebelah mata. Ketekunannya merawat taman sastra Indonesia pada zamannya, telah banyak melahirkan sastrawan. Salah seorang sastrawan, yang mendapatkan perhatian serius dari H.B. Jassin adalah Chairil Anwar. Selain itu, tentu saja berdirinya PDS H.B. Jassin, layak didukung oleh berbagai pihak. Kepentingannya bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk hari mendatang.

Berkait dengan hal tersebut di atas, percakapannya dengan penulis, lewat jejaring sosial Facebook (10/6), kritikus sastra Maman S. Mahayana, yang kini menjadi dosen tamu di Hankuk University of Foreign Studies, Seoul, Korea, me-ngatakan, ketika H.B. Jassin masih hidup, ia setiap hari mengkliping semua tulisan apa pun yang berkaitan dengan sastra. Koran-koran atau majalah yang dikirim ke PDS, diperiksa satu-satu. Jika ada tulisan yang berkaitan dengan sastra, ia akan menandainya, dan kemudian mengkliping tulisan itu. Termasuk juga catatan apa pun yang dilakukan sastrawan.

“Sebagai contoh, di PDS H.B. Jassin, masih tersimpan catatan Chairil Anwar yang ditulis pada bekas bungkus rokok. Isinya, Chairil Anwar menya-takan bahwa ia datang ke rumah Pak Jassin, tetapi tidak ada orang. Oleh karena itu, ia berterima kasih karena telah menghabiskan makanan di lemari Pak Jassin dan sekaligus memberi tahu bahwa Chairil meminjam salah satu buku koleksi Pak Jassin. Itu catatan tidak penting. Akan tetapi Pak Jassin menyimpannya. Bukankah sekarang catatan itu menjadi berharga dan kita sekarang tahu, bahwa Chairil memperlakukan rumah Pak Jassin seperti rumahnya sendiri,” ujar Maman.

Sekarang, menurut Maman lebih lanjut, PDS H.B. Jassin lebih berfungsi sebagai perpustakaan sastra. Sebagai pusat dokumentasi sastra (Indonesia) memang PDS H.B. Jassin paling lengkap dan khusus. “Sayang, kelebihan itu tidak diikuti oleh komitmen serius para pegawainya. Misalnya, bagaimana PDS H.B. Jassin proaktif mengirimi semacam surat pemberitahuan kepada sastrawan dan dewan kesenian di seluruh Indonesia agar me-ngirimkan karya-karyanya. Jika tidak bisa membeli, minimal, mencatatkan nama dan data publikasi supaya dapat dicatat dan didokumentasikan di PDS H.B. Jassin. Begitu juga, seharusnya PDS H.B. Jassin mengirimi surat ke perguruan tinggi yang ada fakultas sastranya agar mengirimkan data para penulis skripsi. Dengan demikian, akan diketahui, karya siapa saja yang pernah diteliti atau dijadikan skripsi mahasiswa. Meskipun begitu, usaha PDS H.B. Jassin sekarang untuk selalu welcome, terbuka untuk setiap peluncuran atau diskusi buku, tanpa dipungut uang sewa tempat dan hanya sewa kursi dan biaya seperlunya, merupakan sumbangan yang berharga bagi penyemarakan kehidupan sastra. Itu hal positif yang dilakukan PDS H.B. Jassin. Juga usahanya mendatangkan sastrawan jika ada tamu dari sekolah atau perguruan tinggi supaya ada dialog antara sastrawan dan pelajar atau mahasiswa merupakan hal yang bagus,” ucap Maman S. Mahayana, yang juga dikenal sebagai dosen di Jurusan Sastra Indonesia, di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat.

Tentang PDS H.B. Jassin dewasa ini sering dijadikan tempat peluncuran buku oleh para sastrawan dari berbagai kota di Indonesia, memang tidak salah. Salah satu contoh, penyair Susy Ayu pada 19 Juni 2010 meluncurkan buku puisi Rahim Kata-kata dengan pembicara penyair Eka Budianta. Antologi puisi tersebut merupakan antologi puisi pertama yang ditulis oleh Susy Ayu. Sebelumnya, novelis sekaligus cerpenis Kurnia Effendi dan kawan-kawan meluncurkan antologi cerita pendek Tukang Bunga dan Burung Gagak di tempat yang sama.

Dengan adanya PDS H.B. Jassin, banyak sastrawan yang merasa beruntung untuk mendokumentasikan apa yang telah ditulisnya itu di tempat tersebut. Apa sebab? Karena yang didokumentasikan oleh PDS H.B. Jassin bukan hanya berupa buku yang sudah terbit, tetapi yang berupa manuskrip, klipingan koran, dan bahkan surat-surat pribadi pun didokumentasikannya. Sejumlah majalah sastra yang kini tidak terbit lagi, seperti Kisah dan Zenith, ada di sana. Di Bandung, salah seorang kritikus sastra yang sering memanfaatkan PDS H.B. Jassin adalah Jakob Sumardjo.

Pada bagian lain, Maman S. Mahayana, mengungkapkan, jasa penting almarhum H.B. Jassin, yang meninggal dunia pada 11 Maret 2000 lalu, bagi bangsa dan negara Indonesia selain mendokumentasikan karya-karya sastrawan Indonesia khususnya, dan luar negeri pada umumnya, adalah kedekatannya dengan sejumlah besar sastrawan Indonesia memungkinkan H.B. Jassin mengenal secara pribadi, melakukan komunikasi, dan memperoleh kepercayaan besar dari hampir semua sastrawan Indonesia. Di samping itu, belum banyaknya para pengulas karya sastra menjadikan H.B. Jassin seolah-olah satu-satunya kritikus Indonesia terpercaya pada zamannya.

“Ketekunan dan kecintaan H.B. Jassin menjadikan tulisan Jassin, seperti yang dapat kita baca pada Kesusastraan Indonesia dalam Kritik dan Esei, cenderung apresiatif. Itulah yang menyebabkan banyak sastrawan Indonesia yang berharap agar karya-karyanya dapat diulas H.B. Jassin. Oleh karena itu, ketika bermunculan kritikus lain, seperti M.S. Hutagalung, S. Effendi, M. Saleh Saad, atau Boen S. Oemarjati, nama H.B. Jassin yang telanjur menjulang tinggi. Bahkan ketika muncul kritik aliran Rawamangun, di kala-ngan sastrawan, nama H.B. Jassin telanjur begitu besar. Maka pengaruh Kritik Aliran Rawamangun cenderung ber-kisar di kalangan dunia akademik. Kritik apresiatif model Jassin, sayangnya tidak secara gencar diikuti oleh kaum akademisi. Oleh karena itu, posisi Jassin tetap seperti tak tergantikan,” ujar Maman menjelaskan.

Namun demikian, menurut Maman lebih lanjut, sekarang tentu saja problemnya sudah berbeda dengan zaman H.B. Jassin. Pertama, sentralitas Jakarta sudah tidak berlaku lagi. Kedua, kritik apresiatif yang muncul di berbagai surat kabar dan majalah, juga tidak lagi terpusat di media massa Jakarta. Ketiga, berbagai pendekatan dan model kritik sudah jauh lebih canggih dan beragam. Bahwa nama Jassin sampai sekarang tetap dianggap sebagai kritikus berwibawa, itu lebih disebabkan oleh pemitosan yang dilakukan sastrawan sendiri, mengingat dunia akademik seperti asyik masyuk dengan kritik akademis dan tidak mau coba lebih rajin memperkenalkan kritik apresiatif.

“Jika kita cermati semua tulisan Jassin yang berupa kritik, sesungguhnya H.B. Jassin tak menyodorkan model kritik yang khas dan canggih. Jassin sama sekali tidak coba melandasi kritiknya berdasarkan teori atau pendekatan yang kemudian menjadi konsep teoretik, sebagaimana yang dilakukan Aliran Rawamangun, atau Dami N. Toda pada karya-karya Iwan Simatupang atau Abdul Hadi W.M. yang coba merumuskan konsep estetik Angkatan ’70. Sekali lagi, saya tegaskan: Kritik Jassin adalah kritik apresiatif, seperti yang terjadi di berbagai surat kabar dan majalah sekarang. Jadi, jika ada anggapan kritik sastra Indonesia sekarang ini seperti mengalami kemadekan, pandangan itu selain lantaran tidak tahu konsep kritik, juga tidak membaca secara cermat kritik-kritik Jassin dan coba membandingkannya dengan kritik yang berkembang di lingkungan kampus. Begitulah, jasa terbesar Jassin sesungguhnya bukan pada kritik, melainkan pada usahanya melakukan pendokumentasian karya,” ucap Maman, yang saat ini tengah merampungkan kumpulan esainya tentang puisi Indonesia modern.

Sementara itu, penyair, cerpenis, yang juga dikenal sebagai jurnalis, Kurniawan Junaedhie, mengatakan, kehadiran H.B. Jassin pada zamannya sangat penting, apalagi pada saat itu belum ada jaringan internet. Data-data yang dikumpulkan H.B. Jassin tentang sastra Indonesia, bisa kita nikmati sekarang antara lain berkat jasa H.B. Jassin.

“Ini mungkin guyon, ’kesalahan’ H.B. Jassin, sebagai kritikus dan paus sastra kita, adalah menobatkan Chairil Anwar sebagai tokoh Angkatan ’45. Ini yang mengakibatkan citra penyair jadi harus seperti Chairil Anwar sampai sekarang, yakni hidup bohemian, gondrong, acak-acakan dan sebagainya. Kalau saja H.B. Jassin memilih tokoh lain, mungkin saja, citra kepenyairan kita akan lain ceritanya,” ujar Kurniawan sambil tertawa ngakak. Tentu saja, keunggulan Chairil Anwar menulis puisi tidak dibantah Kurniawan.
***

https://komunitassastra.wordpress.com/2010/06/27/h-b-jassin-dan-dokumentasi-sastra-indonesia/

1 komentar:

  1. Merkur Slots Machines - SEGATIC PLAY - Singapore
    Merkur 출장샵 Slot Machines. 5 gri-go.com star https://septcasino.com/review/merit-casino/ rating. The Merkur Casino game was the first kadangpintar to feature video wooricasinos.info slots in the entire casino,

    BalasHapus

Label

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Mustofa Bisri A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Syauqi Sumbawi A. Zakky Zulhazmi A.C. Andre Tanama A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S Laksana A.S. Laksana Abdul Hadi WM Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acrylic on Canvas Addi Mawahibun Idhom Ade P. Marboen Adib Baroya Adib Muttaqin Asfar Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agunghima Agus Aris Munandar Agus Buchori Agus Prasmono Agus Priyatno Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton AH J Khuzaini Ahmad Damanik Ahmad Farid Yahya Ahmad Wiyono Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fitriyah Ajip Rosidi Akhmad Marsudin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al Mahfud Alex R Nainggolan Ali Nasir Ali Soekardi Alunk Estohank Amanche Franck Oe Ninu Aming Aminoedhin Anakku Inspirasiku Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo AndongBuku #3 Andri Awan Andry Deblenk Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Kurnia Anugerah Ronggowarsito Anwar Syueb Tandjung Aprillia Ika Aprillia Ramadhina APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arim Kamandaka Aris Setiawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Aryo Wisanggeni G Asap Studio Asarpin Asrizal Nur Awalludin GD Mualif Ayu Sulistyowati Aziz Abdul Gofar Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Banyuwangi Bara Pattyradja Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Indo Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Lukisan Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Bidan Romana Tari Binhad Nurrohmat Biografi Bisnis Bondowoso Bre Redana Brunel University London Budi P. Hatees Budi Palopo Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerpen Chicilia Risca Coronavirus Cover Buku COVID-19 Cucuk Espe D. Kemalawati Dadang Ari Murtono Dadang Sunendar Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Dedi Gunawan Hutajulu Den Rasyidi Deni Jazuli Denny Mizhar Depan Mts Putra-Putri Simo Sungelebak Desa Glogok Karanggeneng Dessy Wahyuni Dewi Yuliati Dhanu Priyo Prabowo Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddy Hidayatullah Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwijo Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Efendi Ari Wibowo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Israhayu Emha Ainun Nadjib Endang Kusumastuti Eni S Eppril Wulaningtyas R Erdogan Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faiz Manshur Faizal Af Fajar Setiawan Roekminto Farah Noersativa Fathoni Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Fikram Farazdaq Forum Santri Nasional (FSN) FPM (Forum Penulis Muda) Ponorogo Galeri Lukisan Z Musthofa Galuh Tulus Utama Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Golan-Mirah Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Bahaudin H.B. Jassin Halim HD Hamzah Sahal Handoyo El Jeffry Happy Susanto Hardi Hamzah Haris Firdaus Haris Saputra Harun Syafii bin Syam Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hendra Sugiantoro Hengky Ola Sura Heri Kris Heri Ruslan Herry Mardianto Heru Maryono Hilmi Abedillah Himpunan Mahasiswa Penulis (STKIP PGRI Ponorogo) Holy Adib htanzil Hudan Nur Husin I Nyoman Suaka IAIN Ponorogo Ibnu Wahyudi Idayati Idi Subandy Ibrahim Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Yusardi Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Indigo Art Space Indra Intisa Indra Tjahyadi Indri Widiyanti Inti Rohmatun Ni'mah Inung Setyami Irfan El Mardanuzie Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Isnatin Ulfah Isti Rohayanti Istiqomatul Hayati Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Jakob Sumardjo Janual Aidi Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jember Jember Gemar Membaca JIERO CAFE Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Syahputra Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin K.H. Ma’ruf Amin Kabar Pelukis Kalimat Tubuh Kang Daniel Kartika Foundation Karya Lukisan: Z Musthofa Kasnadi Kedai Kopi Sastra Kemah Budaya Panturan (KBP) KH. M. Najib Muhammad KH. Marzuki Mustamar Khadijah Khaerul Anwar Khairul Mufid Jr Khansa Arifah Adila Khawas Auskarni Khudori Husnan Khulda Rahmatia Ki Ompong Sudarsono Kim Ngan Kitab Arbain Nawawi Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sablon Ponorogo Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Korban Gempa Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kue Kacang Kue Kelapa Pandan Kue Lebaran Edisi 2013 Kue Nastar Keju Kue Nastar Keranjang Kue Pastel Kue Putri Salju Kue Semprit Kurnia Sari Aziza Kuswaidi Syafi'ie L Ridwan Muljosudarmo Lagu Laksmi Shitaresmi Lamongan Jawa Timur Landscape Hutan Bojonegoro Landscape Rumah Blora Lathifa Akmaliyah Legenda lensasastra.id Lie Charlie Linda Christanty Linus Suryadi AG Literasi Lombok Utara Lucia Idayani Ludruk Karya Budaya Lukas Adi Prasetyo Lukisan Andry Deblenk Lukisan Karya: Rengga AP Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari Lukisan Sugeng Ariyadi Lukman Santoso Az Lumajang Lusiana Indriasari Lutfi Rakhmawati M Khoirul Anwar KH M Nafiul Haris M. Afif Hasbullah M. Afifuddin M. Fauzi Sukri M. Harir Muzakki M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lutfi M. Mustafied M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Mahamuda Mahendra Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Maimun Zubair Makalah Tinjauan Ilmiah Makyun Subuki Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Mario F. Lawi Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Masuki M. Astro Masyhudi Mathori A Elwa Matroni El-Moezany Maulana Syamsuri Media Ponorogo Media: Crayon on Paper Media: Pastel on Paper Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Miftakhul F.S Mihar Harahap Mila Setyani Misbahus Surur Mix Media on Canvas Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Ali Athwa Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Antakusuma Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Subarkah Muhammad Wahidul Mashuri Muhammad Yasir MUI Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukani Mukhsin Amar Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Muslim Abdurrahman Naskah Teater Neva Tuhella Nezar Patria Nidhom Fauzi Niduparas Erlang Ninuk Mardiana Pambudy Nirwan Ahmad Arsuka Noor H. Dee Novel Pekik Novel-novel bahasa Jawa Nur Ahmad Salman H Nur Hidayati Nur Wachid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyiayu Hesty Susanti Obrolan Oil on Canvas Olimpiade Sastra Indonesia 2013 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Paguyuban Seni Teater Ponorogo Pameran Lukisan MADIUN OBAH Pameran Seni Lukis Pameran Seni Rupa Parimono V / 40 Plandi Jombang Paring Waluyo Utomo Pasuruan PDS H.B. Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Ponorogo Z Musthofa Pelukis Rengga AP Pelukis Senior Tarmuzie Pelukis Unik di Ponorogo Pemancingan Betri Pendhapa Art Space Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pito Agustin Rudiana Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Probolinggo Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prof Dr Soediro Satoto Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pusat Grosir Kaos Polos Ponorogo Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putri Asyuro' Rizqiyyah Putu Fajar Arcana R.Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Rasanrasan Boengaketji Ratna Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak angkatan 1991-1992 Reyog dalam Lukisan Kaca Ribut Wijoto Ridha Arham Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Ris Pasha Rizka Halida Robin Al Kautsar Rodli TL Romi Zarman Rosi Rosidi Tanabata Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Prasetyo Utomo S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahlan Bahuy Sajak Sakinah Annisa Mariz Samsudin Adlawi Samsul Bahri Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Shor Zhambou Santi Maulidah Sapardi Djoko Damono Sapto HP Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastri Bakry Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Self Portrait Senarai Pemikiran Sutejo Seni Ambeng Ponorogo Seniman Tanah Merah Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Budhi Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindhunata Situbondo Siwi Dwi Saputro SMP Negeri 1 Madiun Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Fitri Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Spirit of body 1 Spirit of body 2 Spirit of body 3 Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Stefanus P. Elu STKIP PGRI Ponorogo Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugeng Ariyadi Suharwedy Sujarwoko Sujiwo Tedjo Sukitman Sumani Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Switzy Sabandar Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tangguh Pitoyo Taufik Ikram Jamil Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater nDrinDinG Teaterikal Teguh Winarsho AS Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo 1910 Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tiyasa Jati Pramono Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari To Take Delight Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Andhi Suprihartono Tri Harun Syafii Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S UKM Teater Yakuza '54 Universitas Indonesia Universitas Jember Untung Wahyudi Usman Arrumy Usman Awang Ustadz Chris Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Warih Wisatsana Warung Boengaketjil Wawan Pinhole Wawancara Widhyanto Muttaqien Widya Oktaviani Wisnu Hp Wita Lestari Wuri Kartiasih Yeni Pitasari Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosep Arizal L Yoseph Yoneta Motong Wuwur YS Rat Yuditeha Yuli Yulia Sapthiani Yusri Fajar Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Z. Afif Z. Mustopa Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zaki Zubaidi Zehan Zareez Zulfian Ebnu Groho Zulfikar Fu’ad Zulkarnain Siregar