Senin, 14 Juli 2014

Khazanah HAM Cak Nur

Judul Buku: Islam dan Hak Asasi Manusia dalam Pandangan Nurcholish Madjid
Penulis: Mohammad Monib dan Islah Bahrawi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2011
Tebal: cover + xxvii + 354 hlm.
Peresensi: Hasnan Bachtiar *
http://sastra-indonesia.com

TIDAK BISA dipungkiri bahwa Nurcholish Madjid adalah seorang guru. Ia bukan hanya profesor dan intelektual yang menguasai tradisi akademik Barat, tetapi juga ulama’, mufassir dan mujtahid yang mendalami keluasan khazanah Timur. Ia mengajarkan contoh-contoh dan perilaku nabi, pula dengan tuturan yang sederhana, bahasa yang dimengerti seluruh golongan. Gagasannya melampaui Timur dan Barat dengan segala kearifan qurani.

Cak Nur, begitulah akrab dikenal, adalah rujukan yang paling cocok untuk membaca nilai suatu agama, tanpa tendensi apapun, tanpa memaksakan kehendak untuk menganut suatu simbol-ideologi, bahkan Islam sekalipun sebagai agama yang dijunjung. Baginya yang terpenting bahwa, pesan mawas diri (taqwa) bisa merasuk ke dalam sanubari seluruh ummat.

Pesan takwa yang pernah disampaikannya adalah bahwa, “Manusia tidak boleh saling menindas, tidak boleh terjadi exploitation de’ l’homme par l’homme. Nabi menandaskan bahwa semua bentuk penindasan dan kezaliman di masa jahiliyah dinyatakan batal.” (Nurcholish Madjid, Memahami Kembali Makna Pidato Perpisahan Nabi, 1997).

Sebenarnya, pesan-pesan kenabian Cak Nur itu merupakan fundamen ajaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang sangat berkesan. Di tengah silang sengkarut problem kemanusiaan yang menimpa negeri ini, menimba pesan agama (teologi) sangat relevan dilakukan untuk mempertajam kesadaran kemanusiaan kita.

Dalam bulan Ramadhan yang diberkati, membaca buku-buku, literatur, esai dan gagasan teologi Cak Nur, kiranya termasuk tadarus dalam artian yang sebenarnya(tadarus intelektual). Belajar untuk berubah menjadi manusia yang lebih manusiawi.

Ijtihad HAM Cak Nur

Dalam kancah akademis, ada literatur penting yang ditulis oleh Mohammad Monib dan Islah Bahrawi, bertajuk “Islam dan Hak Asasi Manusia dalam Pandangan Nurcholish Madjid”. Sepenuhnya buku ini menyari, membincang dan menafsirkan ide-ide tentang HAM Cak Nur.

Dalam bukuya, Monib-Bahrawi menulis, “Sebagai sarjana Muslim yang berlatar belakang keilmuan klasik Islam, formulasi pemikiran HAM-nya khas kaum teolog. Teks-teks suci Islam (al-Quran dan al-Hadits) menjadi rujukan.” (Mohammad Monib dan Islah Bahrawi, 2011: 298). Dengan demikian, tidak heran jika Cak Nur tengah berupaya untuk melakukan kontekstualisasi dan reaktualisasi ajaran Islam.

Cak Nur sendiri menyampaikan bahwa, “Jelas sekali bahwa konsep modern tentang HAM dapat dipandang sebagai tidak lain dari pada penjabaran lebih lanjut nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama seperti Pidato Perpisahan Nabi.” (Ibid., 2011: 99).

Monib-Bahrawi mencatat bahwa HAM yang dipahami Cak Nur adalah manifestasi tauhid (akidah) dalam kehidupan seorang Muslim sehari-hari. Merujuk sejarah, memang benar jika nabi menitipkan nilai tauhid yang mulia pada umat penerusnya. Seluruh dimensi humanisme ada pada nilai tauhid tersebut. Pada haji terakhir (wada’), nabi berpesan bahwa hendaknya manusia memegang teguh misi kenabian, tegaknya tauhid. Dalam bahasa yang lebih mudah, tauhid sebenarnya adalah kemanusiaan yang manusiawi.

Kendati demikian, tak ada gading yang tak retak. Hanya saja tulisan Monib-Bahrawi terlampau fokus dan spesial ini belum membidik persoalan klasifikasi atau tipologi pemikiran Islam dan HAM. Kedua pemikir ini menguraikan Islam dan HAM secara mendalam, tetapi tidak menampilkan pula secara jelas peta pemikiran lainnya. Karena itu, sulit untuk mengidentifikasi gejolak dan dialektika pemikiran yang ada. Padahal intelektual Muslim yang memiliki spesialisasi di bidang Islam dan HAM cukup banyak.

Merujuk pada pemikir Islam dan HAM terkemuka, Fouad Zakaria (1985), pentingnya memilah pelbagai corak pemikiran ini adalah untuk revitalisasi nilai-nilai klasik yang masih baik dan transformasi nilai-nilai kontemporer (al-muhafadzah ‘ala al-qadim al-shalih wa al-ahdzu bi al-jadid al-ashlah).

Membincang tipologi secara lebih lanjut, model Islam-HAM menurut Niaz A. Shah memiliki kecenderungan pada empat model (Pradana Boy ZTF, 2010). Keempat model itu adalah: sekular, non-kompatibel, rekonsiliasi dan interpretif (model HAM Cak Nur).

Ide sekular yang digawangi oleh Reza Afshari menghendaki adanya adopsi nilai-nilai HAM sebagaimana termaktub dalam deklarasi HAM bagi umat Islam (Reza Afshari, 1996). Namun jika kita cermati, ada sejumlah perbedaan yang mendasar antara Islam dengan HAM.

Maka mengharap air dan minyak koeksis adalah mustahil. Tidak mungkin menyatukan hal yang tidak seimbang itu, lagipula hal ini akan menyulut api konservatisme sebagian umat dengan adanya tafsir al-Quran yang ekstrim.

Model yang kedua, non-kompatibel, umumnya diwakili oleh para penguasa negara-negara Islam. Mahatir Mohammad misalnya, berargumen bahwa HAM Barat kurang cocok dengan kultur masyarakat Islam-Timur, karena itu Deklarasi Universal HAM perlu dimodifikasi agar sesuai dengan “cita rasa Asia”. (Mohammed Barwin, 2002).

Dasar gagasan ini mengakomodir pemikiran benturan peradaban (Huntington) dan relativisme kultural. Di Dalam Islam, hak dan kewajiban tidak diciptakan manusia, tetapi bersumber pada Yang Ilahi. Pandangan terhadap HAM jelas bukan antroposentris, tetapi teosentris, karena itu bersifat abadi. Jadi, menyangkut hal yang paling asali, tidak ada yang mesti dimodifikasi.

Model yang ketiga adalah rekonsiliasi. Gagasan rekonsiliasi lebih kepada mencari-cari kesamaan atau paralelisme antara HAM-Islam dengan HAM-Barat. Sederet pemikir yang bergelut dengan ide ini adalah Bassam Tibi, Abdullahi Ahmed An-Na’im, Mahmood Monshipouri dan Mashood Baderin.

An-Na’im sendiri tatkala menegosiasikan Islam-Barat adalah dengan menampilkan ayat-ayat al-Qur’an yang tidak konsisten dengan HAM Universal, lalu menafsirkan kembali dengan pelbagai dalil yang mendukung pelaksanaan HAM (Abdullahi Ahmed An-Na’im, 2007).

Cara yang cenderung memaksa ini, jelas sulit mendapatkan simpati dan dukungan dari kalangang Muslim sendiri. Dalam kerangka mental masyarakat Islam, masih terdapat ambivalensi menyangkut perasaan mereka terhadap modernitas Barat. Mungkin sebagian masyarakat tidak terlalu mempersoalkan penggunaan teknologi, tetapi pada saat yang sama mereka menolak untuk mengadopsi kebudayaan Barat.

Model yang terakhir adalah interpretif. Formulasi gagasan ini sangat menarik, dibanding dengan banyak pandangan yang cenderung antagonistik. Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat modern, yang tidak sama dengan konteks tatkala al-Quran di turunkan.

Model interpretif ini sama sekali bukan bermaksud untuk mencari titik temu atau negosiasi, atau bahkan upaya untuk saling mengakali antara konsep qurani dengan HAM-Barat. Dalam kaitannya dengan HAM, interpretasi yang dimaksudkan adalah lebih kepada penjelasan bahwa al-Quran adalah teks yang terbuka tatkala hendak menghadapi tantangan zaman.

Interpretasi model ini, merupakan tafsir yang transformatif (al-tafsir al-‘ilmi). Jelas sekali pandangan demikian memiliki akar yang kuat dalam tradisi Islam, karena itu sangat baik untuk dipromosikan di tengah khalayak umum.

Gagasan Islam-HAM Pendiri Yayasan Wakaf Paramadina ini kiranya temasuk dalam model pemikiran interpretif. Model ini adalah model yang paling baik di antara para cendekiawan Muslim lainnya. Dalam benak Cak Nur, segala teks al-Quran adalah korpus terbuka yang siap untuk mereproduksi makna-makna nilai untuk melayani umat. HAM adalah persamaan, keharusan memelihara jiwa, harta, dan kehormatan orang lain, larangan melakukan penindasan atau pemerasan terhadap kaum lemah di seluruh aspek kehidupan.

Singkat kata, HAM adalah praktik kehidupan Muslim yang saleh, menyongsong dan menelusuri jalan keselamatan, serta menyandang tantangan-tantangan kenabian. HAM secara nyata adalah wujud dari aplikasi teologi positif (amar ma’ruf), sekaligus kehendak untuk melawan dan menafikan segala bentuk teologi negatif (nahi munkar). Dengan kata lain, HAM adalah gairah juang pemihakan terhadap para marginal dan melawan seluruh gelombang eksploitasi, penguasaan, hegemoni dan dominasi sekelompok tertentu.

Di penghujung goresan pena, ada satu kutipan dari Cak Nur yang hendaknya kita renungkan, “Nabi menegaskan prinsip persamaan seluruh umat manusia, karena Tuhan seluruh umat manusia adalah satu (sama) dan ayah atau moyang seluruh manusia adalah satu (sama) yaitu adam.” (Ibid. Monib-Bahrawi, 2011: 90). Berdasarkan prinsip itu, semua manusia adalah sama, punya HAM yang sama, dan tanggungjawab kemanusiaan yang sama pula. Selamat Membaca!

_________
*) Hasnan Bachtiar, peneliti di Pusat Studi Islam dan Filsafat (PSIF) UMM, Koordinator Studi Linguistik dan Semiotika di Center for Religious and Social Studies (RĂ«SIST) Malang, Komite Advokasi dan Informasi Rakyat Malang sebagai peneliti, ketua Lembaga Studi Terranova Malang di bidang kajian posmodernisme, anggota Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah.
**) Mengenang almarhum Hari Widjaja yang kerap kali menyebut Nurcholish Madjid di sela-sela diskusinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Mustofa Bisri A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Syauqi Sumbawi A. Zakky Zulhazmi A.C. Andre Tanama A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S Laksana A.S. Laksana Abdul Hadi WM Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acrylic on Canvas Addi Mawahibun Idhom Ade P. Marboen Adib Baroya Adib Muttaqin Asfar Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agunghima Agus Aris Munandar Agus Buchori Agus Prasmono Agus Priyatno Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton AH J Khuzaini Ahmad Damanik Ahmad Farid Yahya Ahmad Wiyono Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fitriyah Ajip Rosidi Akhmad Marsudin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al Mahfud Alex R Nainggolan Ali Nasir Ali Soekardi Alunk Estohank Amanche Franck Oe Ninu Aming Aminoedhin Anakku Inspirasiku Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo AndongBuku #3 Andri Awan Andry Deblenk Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Kurnia Anugerah Ronggowarsito Anwar Syueb Tandjung Aprillia Ika Aprillia Ramadhina APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arim Kamandaka Aris Setiawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Aryo Wisanggeni G Asap Studio Asarpin Asrizal Nur Awalludin GD Mualif Ayu Sulistyowati Aziz Abdul Gofar Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Banyuwangi Bara Pattyradja Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Indo Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Lukisan Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Bidan Romana Tari Binhad Nurrohmat Biografi Bisnis Bondowoso Bre Redana Brunel University London Budi P. Hatees Budi Palopo Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerpen Chicilia Risca Coronavirus Cover Buku COVID-19 Cucuk Espe D. Kemalawati Dadang Ari Murtono Dadang Sunendar Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Dedi Gunawan Hutajulu Den Rasyidi Deni Jazuli Denny Mizhar Depan Mts Putra-Putri Simo Sungelebak Desa Glogok Karanggeneng Dessy Wahyuni Dewi Yuliati Dhanu Priyo Prabowo Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddy Hidayatullah Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwijo Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Efendi Ari Wibowo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Israhayu Emha Ainun Nadjib Endang Kusumastuti Eni S Eppril Wulaningtyas R Erdogan Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faiz Manshur Faizal Af Fajar Setiawan Roekminto Farah Noersativa Fathoni Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Fikram Farazdaq Forum Santri Nasional (FSN) FPM (Forum Penulis Muda) Ponorogo Galeri Lukisan Z Musthofa Galuh Tulus Utama Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Golan-Mirah Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Bahaudin H.B. Jassin Halim HD Hamzah Sahal Handoyo El Jeffry Happy Susanto Hardi Hamzah Haris Firdaus Haris Saputra Harun Syafii bin Syam Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hendra Sugiantoro Hengky Ola Sura Heri Kris Heri Ruslan Herry Mardianto Heru Maryono Hilmi Abedillah Himpunan Mahasiswa Penulis (STKIP PGRI Ponorogo) Holy Adib htanzil Hudan Nur Husin I Nyoman Suaka IAIN Ponorogo Ibnu Wahyudi Idayati Idi Subandy Ibrahim Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Yusardi Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Indigo Art Space Indra Intisa Indra Tjahyadi Indri Widiyanti Inti Rohmatun Ni'mah Inung Setyami Irfan El Mardanuzie Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Isnatin Ulfah Isti Rohayanti Istiqomatul Hayati Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Jakob Sumardjo Janual Aidi Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jember Jember Gemar Membaca JIERO CAFE Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Syahputra Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin K.H. Ma’ruf Amin Kabar Pelukis Kalimat Tubuh Kang Daniel Kartika Foundation Karya Lukisan: Z Musthofa Kasnadi Kedai Kopi Sastra Kemah Budaya Panturan (KBP) KH. M. Najib Muhammad KH. Marzuki Mustamar Khadijah Khaerul Anwar Khairul Mufid Jr Khansa Arifah Adila Khawas Auskarni Khudori Husnan Khulda Rahmatia Ki Ompong Sudarsono Kim Ngan Kitab Arbain Nawawi Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sablon Ponorogo Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Korban Gempa Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kue Kacang Kue Kelapa Pandan Kue Lebaran Edisi 2013 Kue Nastar Keju Kue Nastar Keranjang Kue Pastel Kue Putri Salju Kue Semprit Kurnia Sari Aziza Kuswaidi Syafi'ie L Ridwan Muljosudarmo Lagu Laksmi Shitaresmi Lamongan Jawa Timur Landscape Hutan Bojonegoro Landscape Rumah Blora Lathifa Akmaliyah Legenda lensasastra.id Lie Charlie Linda Christanty Linus Suryadi AG Literasi Lombok Utara Lucia Idayani Ludruk Karya Budaya Lukas Adi Prasetyo Lukisan Andry Deblenk Lukisan Karya: Rengga AP Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari Lukisan Sugeng Ariyadi Lukman Santoso Az Lumajang Lusiana Indriasari Lutfi Rakhmawati M Khoirul Anwar KH M Nafiul Haris M. Afif Hasbullah M. Afifuddin M. Fauzi Sukri M. Harir Muzakki M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lutfi M. Mustafied M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Mahamuda Mahendra Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Maimun Zubair Makalah Tinjauan Ilmiah Makyun Subuki Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Mario F. Lawi Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Masuki M. Astro Masyhudi Mathori A Elwa Matroni El-Moezany Maulana Syamsuri Media Ponorogo Media: Crayon on Paper Media: Pastel on Paper Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Miftakhul F.S Mihar Harahap Mila Setyani Misbahus Surur Mix Media on Canvas Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Ali Athwa Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Antakusuma Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Subarkah Muhammad Wahidul Mashuri Muhammad Yasir MUI Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukani Mukhsin Amar Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Muslim Abdurrahman Naskah Teater Neva Tuhella Nezar Patria Nidhom Fauzi Niduparas Erlang Ninuk Mardiana Pambudy Nirwan Ahmad Arsuka Noor H. Dee Novel Pekik Novel-novel bahasa Jawa Nur Ahmad Salman H Nur Hidayati Nur Wachid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyiayu Hesty Susanti Obrolan Oil on Canvas Olimpiade Sastra Indonesia 2013 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Paguyuban Seni Teater Ponorogo Pameran Lukisan MADIUN OBAH Pameran Seni Lukis Pameran Seni Rupa Parimono V / 40 Plandi Jombang Paring Waluyo Utomo Pasuruan PDS H.B. Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Ponorogo Z Musthofa Pelukis Rengga AP Pelukis Senior Tarmuzie Pelukis Unik di Ponorogo Pemancingan Betri Pendhapa Art Space Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pito Agustin Rudiana Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Probolinggo Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prof Dr Soediro Satoto Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pusat Grosir Kaos Polos Ponorogo Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putri Asyuro' Rizqiyyah Putu Fajar Arcana R.Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Rasanrasan Boengaketji Ratna Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak angkatan 1991-1992 Reyog dalam Lukisan Kaca Ribut Wijoto Ridha Arham Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Ris Pasha Rizka Halida Robin Al Kautsar Rodli TL Romi Zarman Rosi Rosidi Tanabata Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Prasetyo Utomo S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahlan Bahuy Sajak Sakinah Annisa Mariz Samsudin Adlawi Samsul Bahri Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Shor Zhambou Santi Maulidah Sapardi Djoko Damono Sapto HP Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastri Bakry Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Self Portrait Senarai Pemikiran Sutejo Seni Ambeng Ponorogo Seniman Tanah Merah Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Budhi Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindhunata Situbondo Siwi Dwi Saputro SMP Negeri 1 Madiun Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Fitri Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Spirit of body 1 Spirit of body 2 Spirit of body 3 Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Stefanus P. Elu STKIP PGRI Ponorogo Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugeng Ariyadi Suharwedy Sujarwoko Sujiwo Tedjo Sukitman Sumani Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Switzy Sabandar Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tangguh Pitoyo Taufik Ikram Jamil Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater nDrinDinG Teaterikal Teguh Winarsho AS Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo 1910 Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tiyasa Jati Pramono Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari To Take Delight Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Andhi Suprihartono Tri Harun Syafii Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S UKM Teater Yakuza '54 Universitas Indonesia Universitas Jember Untung Wahyudi Usman Arrumy Usman Awang Ustadz Chris Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Warih Wisatsana Warung Boengaketjil Wawan Pinhole Wawancara Widhyanto Muttaqien Widya Oktaviani Wisnu Hp Wita Lestari Wuri Kartiasih Yeni Pitasari Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosep Arizal L Yoseph Yoneta Motong Wuwur YS Rat Yuditeha Yuli Yulia Sapthiani Yusri Fajar Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Z. Afif Z. Mustopa Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zaki Zubaidi Zehan Zareez Zulfian Ebnu Groho Zulfikar Fu’ad Zulkarnain Siregar