Rabu, 11 Juni 2014

Jerawat Sastra Indonesia

Haris Firdaus
http://rumahmimpi.net

Kalau Dami N Toda pernah menyebut Chairil Anwar sebagai “mata kanan” dan Sutardji Colzum Bachri sebagai “mata kiri” dari Sastra Indonesia, Saut Situmorang menyebut dirinya sendiri sebagai “jerawat” Sastra Indonesia. Saya mendengar kelakar Saut itu saat ia menjadi pembicara diskusi “Kisruh Sastra” pada pembukaan Rumah Sastra, Solo, Minggu (18/11).

Saya tentu saja tertawa saat Saut menyebut dirinya sebagai “jerawat”. Tentu saja, ini sebuah metafora. Barangkali Saut ingin menggambarkan dirinya sendiri sebagai sebuah “pengganggu” yang membuat “tak nyaman”. Dan Saut, saya kira, cukup berhasil melakukan itu. Tentu saja, keputusan Saut menjadi “jerawat” disertai dengan berbagai pertimbangan.

Seperti diketahui secara luas, Saut Situmorang, penyair dan esais yang kini tinggal di Yogya itu, adalah salah satu motor penggerak Jurnal Boemipoetra: sebuah jurnal yang memimpin perlawanan terhadap Komunitas Utan Kayu (KUK). Alasan dasar perlawanan itu, seperti yang saya dengar dari Saut waktu berbicara di Rumah Sastra tempo hari, adalah karena adanya dominasi yang dilakukan KUK terhadap Sastra Indonesia. Dengan dana yang banyak, jaringan media massa yang kuat, dan hubungan dengan pihak luar negeri, KUK menurut Saut telah melakukan sebuah dominasi.

Saut mencoba memberi beberapa bukti yang menguatkan tuduhannya. Antara lain, adalah adanya beberapa pentolan KUK yang menjadi redaktur sastra di beberapa media massa nasional. Sebut saja Hasif Amini yang menjadi Redaktur Puisi Kompas dan Nirwan Dewanto yang menjaga Lembar Kebudayaan Koran Tempo. Saut menuduh Hasif seringkali memberi kebebasan yang amat longgar untuk puisi-puisi yang dimuat Nirwan. Puisi-puisi Nirwan, kata Saut, amat sering dimuat dalam satu halaman tersendiri di Kompas, sebuah hal yang cukup jarang.

Hubungan yang dekat dengan media massa nasional itulah yang membuat KUK leluasa menyebarkan “ideologi” mereka dan juga membuat pengaruhnya atas pengarang lain tertancap. Contohnya adalah melambungnya Ayu Utami sebagai novelis terkemuka Indonesia padahal ia baru menerbitkan karya pertama kali. Dwilogi Ayu, “Saman” dan “Larung”, diberi puji-pujian setinggi langit oleh para pegiat sastra KUK dan pujian itu kemudian dimuat di media massa nasional sehingga publik Sastra Indonesia akhirnya percaya bahwa dua novel itu benar-benar bagus dan telah berhasil melakukan “revolusi estetika” jika dibandingkan karya-karya sebelumnya.

Menurut Saut, puji-pujian itu lebih bersifat “bombasme” belaka, dan sama sekali tidak bisa disebut sebagai kritik sastra. Di Indonesia sendiri, kata Saut, tidak ada tradisi kritik sastra yang kuat sehingga pihak-pihak tertentu yang menguasai media bisa seenak perutnya mengeluarkan pendapat tentang kondisi sastra kontemporer tanpa merasa harus bertanggung jawab atas pernyataan itu.

Saut beberapa kali mengatakan, contoh utama dalam kasus ini adalah tulisan Nirwan Dewanto di Majalah Tempo beberapa tahun lalu. Saat itu, Nirwan menulis tentang puisi karya penyair Indonesia dalam kurun waktu setahun terakhir. Dalam tulisannya, Nirwan menganggap bahwa penyair Indonesia yang mampu berkarya dengan baik dalam tahun itu “hanyalah” Joko Pinurbo. Namun, setelah menyatakan itu, Nirwan pun “membanting” Jokpin dengan beberapa kalimatnya. Ia kata Saut, telah membuat “fitnah” dalam tulisannya itu karena penilaian-penilaian Nirwan adalah penilaian yang tanpa argumentasi dan pembuktian sama sekali.

Saut pernah membantah habis tulisan Nirwan tersebut dalam sebuah tulisannya yang dimuat dalam sebuah buku tentang polemik cybersastra. Intinya, Saut mengatakan bahwa Nirwan sama sekali tidak berhak mengambil kesimpulan demikian karena ia belum melakukan penelitian atas seluruh karya puisi penyair Indonesia selama setahun terakhir saat ia menulis tulisannya itu.

Hal lain yang menggelisahkan Saut adalah tindak-tanduk KUK yang seolah menjadi “wakil” Sastra Indonesia di pentas internasional. Beberapa kali pentas sastra Internasional pasti selalu melibatkan orang-orang KUK karena mereka lah yang memiliki akses ke dunia sastra internasional. Dan pelibatan itu akhirnya hanya membuat sastrawan-sastrawan yang dekat dengan KUK sajalah yang bisa berangkat ke pentas sastra internasional. Sebuah proses kuratorial yang adil, kata Saut, tak pernah ada. Yang ada hanya semacam “koncoisme”.

Contoh paling menggelikan dari hal tersebut, kata Saut, adalah saat Novel “Saman” mendapat penghargaan Prince Claus Award. Saat novel sulung Ayu Utami diganjar penghargaan bergengsi itu, proses penerjemahan “Saman” sebenarnya belum selesai, dan otomatis para juri belum membaca novel tersebut. Jadi, kata Saut, dari mana para juri bisa tahu kehebatan “Saman” kalau mereka belum membaca novel tersebut? Saut pun menjawab: ya dari orang-orang KUK, terutama Goenawan Mohamad yang punya jaringan kuat dengan para juri Prince Claus Award.
***

Saya tak tahu apakah segala tuduhan Saut memang benar. Selama ini, tuduhan tersebut memang sulit dibuktikan, meski orang-orang KUK sendiri tak banyak bicara. GM beberapa kali menolak berkonfrontasi secara langsung. Nirwan Dewanto dan Sitok Srengenge juga tak angkat bicara. Yang angkat bicara justru pegiat KUK lain yang selama ini tak diserang langsung oleh Saut. Muhammad Guntur Romli, kurator di KUK itulah yang akhirnya angkat bicara dengan membuat beberapa catatan tentang tulisan Saut berjudul “Politik Kanonisasi Sastra”. Catatan lain ditulis E Endratmoko yang menurut kabar yang saya terima adalah seorang yang terlibat dalam Jurnal Kalam, sebuah jurnal kebudayaan yang masuk jadi bagian dari KUK.

Saya belum tahu apakah catatan dua orang KUK itu akan diberi catatan ulang oleh Saut. Tapi yang jelas, konfrontasi Saut kini sudah memasuki wilayah yang sebenarnya agak “rawan”. Saya katakan demikian karena kritik yang dilancarkan Saut sudah bercampur dengan “intrik”. Ya, selain gencar melancarkan serangan secara intelektual terhadap KUK, Saut dan Boemipoetra juga kerap menebar “gosip” soal aktivitas KUK yang buruk. Saut agaknya berpendapat bahwa usaha ini juga perlu dilakukan agar KUK segera lenyap.

Beberapa kali Saut bicara tentang kelakuan para pegiat KUK secara personal, dan sama sekali tak berkait dengan “konflik intelektual”. Saya sendiri kurang menyukai cara penyerangan yang demikian. Tapi tampaknya Saut yakin sekali bahwa cara yang ia lakukan adalah benar dan ampuh buat melawan KUK. Ia dan kawan-kawannya yakin sekali bahwa “gosip” yang mereka sebarkan itu benar-benar sebuah fakta.

Selain itu, bahasa Jurnal Boemipoetra yang “kasar” dan “provokatif” juga diberi pembenaran oleh Saut. Katanya: “Bahasa kasar itu supaya Boemipoetra mendapat perhatian luas dan khalayak yang membacanya langsung “tersadar” atas kondisi yang terjadi.” Di luar negeri pun, katanya, banyak media alternatif yang berbahasan demikian.

Sampai saat ini, “polemik” itu sudah berlangsung cukup lama dan sudah banyak terkaburkan oleh berbagai lalu-lintas ide dan caci maki yang marak di sejumlah milis dan blog. Saya dan Anda bisa saja capek jika hendak menyimak “polemik” tadi secara terus-menerus, seperti saya yang capek mendengarkan Saut “berkhotbah” di Rumah Sastra tempo hari.

Sukoharjo, 20 Nopember 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Mustofa Bisri A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Syauqi Sumbawi A. Zakky Zulhazmi A.C. Andre Tanama A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S Laksana A.S. Laksana Abdul Hadi WM Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acrylic on Canvas Addi Mawahibun Idhom Ade P. Marboen Adib Baroya Adib Muttaqin Asfar Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agunghima Agus Aris Munandar Agus Buchori Agus Prasmono Agus Priyatno Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton AH J Khuzaini Ahmad Damanik Ahmad Farid Yahya Ahmad Wiyono Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fitriyah Ajip Rosidi Akhmad Marsudin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al Mahfud Alex R Nainggolan Ali Nasir Ali Soekardi Alunk Estohank Amanche Franck Oe Ninu Aming Aminoedhin Anakku Inspirasiku Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo AndongBuku #3 Andri Awan Andry Deblenk Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Kurnia Anugerah Ronggowarsito Anwar Syueb Tandjung Aprillia Ika Aprillia Ramadhina APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arim Kamandaka Aris Setiawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Aryo Wisanggeni G Asap Studio Asarpin Asrizal Nur Awalludin GD Mualif Ayu Sulistyowati Aziz Abdul Gofar Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Banyuwangi Bara Pattyradja Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Indo Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Lukisan Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Bidan Romana Tari Binhad Nurrohmat Biografi Bisnis Bondowoso Bre Redana Brunel University London Budi P. Hatees Budi Palopo Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerpen Chicilia Risca Coronavirus Cover Buku COVID-19 Cucuk Espe D. Kemalawati Dadang Ari Murtono Dadang Sunendar Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Dedi Gunawan Hutajulu Den Rasyidi Deni Jazuli Denny Mizhar Depan Mts Putra-Putri Simo Sungelebak Desa Glogok Karanggeneng Dessy Wahyuni Dewi Yuliati Dhanu Priyo Prabowo Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddy Hidayatullah Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwijo Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Efendi Ari Wibowo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Israhayu Emha Ainun Nadjib Endang Kusumastuti Eni S Eppril Wulaningtyas R Erdogan Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faiz Manshur Faizal Af Fajar Setiawan Roekminto Farah Noersativa Fathoni Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Fikram Farazdaq Forum Santri Nasional (FSN) FPM (Forum Penulis Muda) Ponorogo Galeri Lukisan Z Musthofa Galuh Tulus Utama Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Golan-Mirah Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Bahaudin H.B. Jassin Halim HD Hamzah Sahal Handoyo El Jeffry Happy Susanto Hardi Hamzah Haris Firdaus Haris Saputra Harun Syafii bin Syam Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hendra Sugiantoro Hengky Ola Sura Heri Kris Heri Ruslan Herry Mardianto Heru Maryono Hilmi Abedillah Himpunan Mahasiswa Penulis (STKIP PGRI Ponorogo) Holy Adib htanzil Hudan Nur Husin I Nyoman Suaka IAIN Ponorogo Ibnu Wahyudi Idayati Idi Subandy Ibrahim Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Yusardi Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Indigo Art Space Indra Intisa Indra Tjahyadi Indri Widiyanti Inti Rohmatun Ni'mah Inung Setyami Irfan El Mardanuzie Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Isnatin Ulfah Isti Rohayanti Istiqomatul Hayati Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Jakob Sumardjo Janual Aidi Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jember Jember Gemar Membaca JIERO CAFE Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Syahputra Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin K.H. Ma’ruf Amin Kabar Pelukis Kalimat Tubuh Kang Daniel Kartika Foundation Karya Lukisan: Z Musthofa Kasnadi Kedai Kopi Sastra Kemah Budaya Panturan (KBP) KH. M. Najib Muhammad KH. Marzuki Mustamar Khadijah Khaerul Anwar Khairul Mufid Jr Khansa Arifah Adila Khawas Auskarni Khudori Husnan Khulda Rahmatia Ki Ompong Sudarsono Kim Ngan Kitab Arbain Nawawi Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sablon Ponorogo Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Korban Gempa Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kue Kacang Kue Kelapa Pandan Kue Lebaran Edisi 2013 Kue Nastar Keju Kue Nastar Keranjang Kue Pastel Kue Putri Salju Kue Semprit Kurnia Sari Aziza Kuswaidi Syafi'ie L Ridwan Muljosudarmo Lagu Laksmi Shitaresmi Lamongan Jawa Timur Landscape Hutan Bojonegoro Landscape Rumah Blora Lathifa Akmaliyah Legenda lensasastra.id Lie Charlie Linda Christanty Linus Suryadi AG Literasi Lombok Utara Lucia Idayani Ludruk Karya Budaya Lukas Adi Prasetyo Lukisan Andry Deblenk Lukisan Karya: Rengga AP Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari Lukisan Sugeng Ariyadi Lukman Santoso Az Lumajang Lusiana Indriasari Lutfi Rakhmawati M Khoirul Anwar KH M Nafiul Haris M. Afif Hasbullah M. Afifuddin M. Fauzi Sukri M. Harir Muzakki M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lutfi M. Mustafied M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Mahamuda Mahendra Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Maimun Zubair Makalah Tinjauan Ilmiah Makyun Subuki Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Mario F. Lawi Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Masuki M. Astro Masyhudi Mathori A Elwa Matroni El-Moezany Maulana Syamsuri Media Ponorogo Media: Crayon on Paper Media: Pastel on Paper Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Miftakhul F.S Mihar Harahap Mila Setyani Misbahus Surur Mix Media on Canvas Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Ali Athwa Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Antakusuma Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Subarkah Muhammad Wahidul Mashuri Muhammad Yasir MUI Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukani Mukhsin Amar Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Muslim Abdurrahman Naskah Teater Neva Tuhella Nezar Patria Nidhom Fauzi Niduparas Erlang Ninuk Mardiana Pambudy Nirwan Ahmad Arsuka Noor H. Dee Novel Pekik Novel-novel bahasa Jawa Nur Ahmad Salman H Nur Hidayati Nur Wachid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyiayu Hesty Susanti Obrolan Oil on Canvas Olimpiade Sastra Indonesia 2013 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Paguyuban Seni Teater Ponorogo Pameran Lukisan MADIUN OBAH Pameran Seni Lukis Pameran Seni Rupa Parimono V / 40 Plandi Jombang Paring Waluyo Utomo Pasuruan PDS H.B. Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Ponorogo Z Musthofa Pelukis Rengga AP Pelukis Senior Tarmuzie Pelukis Unik di Ponorogo Pemancingan Betri Pendhapa Art Space Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pito Agustin Rudiana Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Probolinggo Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prof Dr Soediro Satoto Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pusat Grosir Kaos Polos Ponorogo Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putri Asyuro' Rizqiyyah Putu Fajar Arcana R.Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Rasanrasan Boengaketji Ratna Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak angkatan 1991-1992 Reyog dalam Lukisan Kaca Ribut Wijoto Ridha Arham Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Ris Pasha Rizka Halida Robin Al Kautsar Rodli TL Romi Zarman Rosi Rosidi Tanabata Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Prasetyo Utomo S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahlan Bahuy Sajak Sakinah Annisa Mariz Samsudin Adlawi Samsul Bahri Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Shor Zhambou Santi Maulidah Sapardi Djoko Damono Sapto HP Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastri Bakry Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Self Portrait Senarai Pemikiran Sutejo Seni Ambeng Ponorogo Seniman Tanah Merah Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Budhi Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindhunata Situbondo Siwi Dwi Saputro SMP Negeri 1 Madiun Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Fitri Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Spirit of body 1 Spirit of body 2 Spirit of body 3 Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Stefanus P. Elu STKIP PGRI Ponorogo Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugeng Ariyadi Suharwedy Sujarwoko Sujiwo Tedjo Sukitman Sumani Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Switzy Sabandar Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tangguh Pitoyo Taufik Ikram Jamil Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater nDrinDinG Teaterikal Teguh Winarsho AS Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo 1910 Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tiyasa Jati Pramono Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari To Take Delight Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Andhi Suprihartono Tri Harun Syafii Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S UKM Teater Yakuza '54 Universitas Indonesia Universitas Jember Untung Wahyudi Usman Arrumy Usman Awang Ustadz Chris Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Warih Wisatsana Warung Boengaketjil Wawan Pinhole Wawancara Widhyanto Muttaqien Widya Oktaviani Wisnu Hp Wita Lestari Wuri Kartiasih Yeni Pitasari Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosep Arizal L Yoseph Yoneta Motong Wuwur YS Rat Yuditeha Yuli Yulia Sapthiani Yusri Fajar Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Z. Afif Z. Mustopa Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zaki Zubaidi Zehan Zareez Zulfian Ebnu Groho Zulfikar Fu’ad Zulkarnain Siregar