Minggu, 22 Maret 2020

Seperti Kota Mati

Ahmad Zaini *
Jawa Pos Radar Bojonegoro, 22 Maret 2020

Suasana di kotaku sepi. Tak ada lalu-lalang warga melintas di jalan. Pasar lengang. Para penjaga toko tak berani keluar rumah. Tempat-tempat umum senyap. Kotaku seperti kota mati. Hanya lirih hembus angin membelai daun-daun perdu, dan menerbangkan plastik sisa bungkus minuman anak-anak.

Setelah ada larangan keluar rumah yang disampaikan oleh Wali Kota terkait virus corona, tak ada warga yang berani keluar dari tempat tinggalnya. Mereka takut terpapar virus yang katanya mematikan. Warga tak berani berkumpul. Tidak berani berinteraksi. Tak berani berkomunikasi secara langsung. Mereka takut tertular virus tersebut, oleh bersentuhan dengan warga lainnya. Para warga kota seperti boneka, lebih memilih berdiam diri di rumah daripada mati, sebab tertular virus corona.

“Ini akibat kita terlalu jauh dari ulama,” kataku.
“Tak ada hubungannya antara ulama dan virus corona,” bantah Mukri.

“Ada. Ulama itu pewaris nabi sebagai penyebar ajaran Tuhan. Jika kita tidak menggubris nasihat ulama dan menentangnya, berarti kita telah menentang Tuhan,” sambungku.

“Kamu ini Zun. Suka mengarang cerita. Beribadah atau tidak, itu urusan pribadi. Tuhan juga tidak memaksa manusia untuk beribadah.”

“Memang itu hak masing-masing. Tapi kita harus sadar, bahwa kita diciptakan Tuhan untuk beribadah kepada-Nya. Tuhan tidak butuh kita sembah, tetapi kita yang butuh menyembah-Nya. Tersebab kita tidak mau menuruti ajaran Tuhan sebagaimana yang disampaikan oleh para ulama, maka Tuhan mengganjar kita dengan munculnya virus ini.”
“Hmmm. Tidak masuk akal,” sergah Mukri dengan kening berkerut. Lelaki yang sehari-hari tidak pernah salat ini pun meninggalkanku sendirian.
***

Aku menggeleng-gelengkan kepala. Aku tidak bisa mengerti sosok seperti Mukri. Jika semua orang bersikap sepertinya, sudah selayaknya Tuhan menguji hidup kita dengan ketakutan, dan kecemasan yang berlebihan.

Beberapa orang berpakaian seperti robot melintas di depanku. Mereka memanggul tabung berisi cairan disinfektan. Mereka menyemrpotkan cairan tersebut pada setiap orang yang ditemuinya. Satu di antaranya menghampiriku, lalu menyemprotkan cairannya ke tubuhku. Aku berusaha mengelak, namun cairan itu telanjur menyasar diriku. Baju yang semula kering, kini lembab. Rambut yang asalnya kering dan bisa bergerak-gerak karena diterpa angin, kini basah seperti rambut orang yang baru saja janabat.

Sebenarnya tak perlu kita bersikap belebihan seperti ini. Bisa-bisa salah satu dari kita ada yang alergi pada semprotan disinfektan. Lalu orang yang alergi ini mati bukan karena virus corona, melainkan mati lantaran semprotan petugas itu. Kita semestinya cukup instropeksi diri. Bagaimana keseharian kita. Banyak mana amal kebajikan dan kemaksiatan yang kita lakukan. Lebih sering mana beribadah kepada Tuhan daripada berbuat dosa. Jika kita mau tafakkur seperti itu dan ada tindak lanjut dari hasil instropeksi, niscaya kita akan diselamatkan Tuhan dari ancaman virus ini.
***

“Pak Fauzun, Pak Fuzun!” seru seseorang yang berlari mendekatiku.
“Ada apa, Pak?” tanyaku padanya.
“Mukri, Pak. Mukri,” katanya dengan gugup.
“Tenang. Tenangkan dulu dirimu. Ayo, sampaikan apa yang terjadi pada Mukri?”

“Dia sesak napas. Tersengal-sengal,” jawabnya.
“Ceritanya bagaimana dia bisa seperti itu?”
“Semula dia batuk, pilek disertai dahak. Setelah itu suaranya serak. Entah mengapa sekarang napasnya tersengal-sengal seperti itu.”
“Ayo, kita kerumah Mukri,” ajakku.

Aku berjalan cepat. Penasaran pada cerita tetangga Mukri yang berjalan lebih cepat di depanku. Dalam perjalanan mataku memandang ke kanan-kiri. Tak ada satu pun warga yang keluar rumah meskipun Mukri mengalami hal seperti itu. Para warga hanya mengintip dari kaca jendela rumahnya.

Sesampai di rumah Mukri, aku melihat lelaki yang wajahnya tak pernah terjamah air wudlu itu terkapar. Matanya mendelik. Napasnya tersengal-sengal. Dia seperti sedang nazak. Napasnya grok-grok. Tangannya kejang. Sewaktu aku menatap matanya yang terbelalak itu, dia semakin tidak terkendali. Tubuhnya menggelepar-gelepar. Seperti cacing kepanasan. Menggeliat-geliat menahan rasa sakit yang dideritanya.

“Kena virus corona, ya, Pak?” tanya lelaki yang menjemputku.
“Wallahu a’lam. Allah yang Maha Tahu. Tolong ambilkan Al-quran. Kita bacakan ayat suci di telinganya. Mudah-mudahan dia bisa tenang setelah mendengar lantunan ayat-ayat suci.”
“Di rumahnya tidak ada Al-quran.”
“Coba pinjam Al-quranmu.”
“Untuk apa?” tanya lelaki yang belum paham maksudku.
“Ambilkan saja kalau kamu punya.”
“Tapi, nanti aku ‘gak’ ketularan virus korona karena Quranku, kau digunakan mengaji di dekat pengidap corona?”
“Tidak akan tertular. Al-quran itu bisa sebagai obat dari segala macam penyakit. Termasuk bisa menyembuhkan penyakit hati.”
“Baiklah, saya ambilkan di rumahku,” sambung lelaki yang kurang begitu mengerti tentang fungsi Al-quran, namun rajin salat limat waktu.

Aku menatap kondisi Mukri yang sekarat. Giginya menyeringai menahan sakit. Matanya terbuka lebar seperti melihat sesuatu yang sangat menakutkan. Napasnya masih tersengal-sengal. Tubuhnya terguncang-guncang. Apakah ini akibat dari orang yang membenci ulama? Mungkin juga. Karena Tuhan akan menyiksa manusia yang membenci ulama dengan ketakutan serta mati tidak membawa iman.

Mukri memang sosok lelaki yang sombong. Dia merasa paling pandai dengan mengandalkan keahlian debatnya. Setiap ada ulama yang berceramah selalu dibantah. Setiap ada kiai yang menasihatinya selalu dicaci. Dia benci pada ulama yang menurutnya hanya suka membual. Cerita tentang pahala dan dosa. Cerita tentang surga dan neraka. Padahal, mereka belum pernah melihat dan merasakannya. Seperti itulah ulah Mukri yang selalu menantang ulama yang berdakwah mengajakkan pada kebaikan. Ulama yang berseru untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

“Ini Pak Fauzun,” kata lelaki itu sambil menyodorkan Al-quran yang sudah lepas sampulnya kepadaku.

Aku membacakan ayat Al-quran di dekat telinganya. Ronta Mukri agak mereda. Napasnya perlahan normal. Tak lama kemudian matanya mulai berkedip-kedip. Bola matanya berputar melihat sekelilingnya.

“Apa yang terjadi padaku?”
“Kamu terkena virus corona,” jawab lelaki yang sejak tadi duduk di belakangku dengan suara keras.
“Husstt! Pelan-pelan bicaranya.”
“Maaf, Pak Fauzun!”

“Tadi kamu hilang kendali. Alhamdulillah, sekarang kau sudah normal lagi.”
“Penyakit lamaku kambuh lagi. Memang kalau terlalu capek dan stres, epilepsiku sering kumat.
“O, jadi kamu kena penyakit ayan bukan corona?” sergah lelaki itu.
“Corona gundulmu,” bentak Mukri. Lelaki itu pun diam.
“Sudah-sudah. Jangan ribut. Penyakit itu datangnya dari Tuhan. Yang menyembuhkan juga Tuhan. Maka dari itu, mulai dari sekarang dan seterusnya, marilah kita selalu mendekatkan diri pada Tuhan. Melaksanakan perintah-perintah-Nya, tinggalkan larangan-larangan-Nya.”
“Terima kasih Pak Fauzun. Maaf, aku selama ini selalu membantah nasihat-nasihatmu. Sekarang ajari saya berwudlu dan salat lima waktu.”
”Aku ikut,” sahut lelaki itu.
“Marilah kita bersama-sama belajar membersihkan jiwa dan lingkungan kita, agar terhindar dari berbagai penyakit,” ajakku pada mereka.

Rumah-rumah warga masih tampak sepi. Para penghuninya tidak ada yang berani keluar rumah. Mereka takut tertulas virus korona. Beberapa pasang mata hanya melihat kami bertiga yang berjalan menuju musholla yang sejak seminggu ini sepi tanpa penghuni.

Waktu salat Asar tiba. Terdengar suara azan yang sangat merdu dari Musholla. Para warga penasaran pada suara yang sebelumnya tidak pernah mereka dengar. Mereka keluar rumah, berbondong-bondong ke Musholla untuk melenyapkan rasa penasaran sambil bersiap-siap melaksanakan salat Asar berjamaah. Mereka terkejut, karena yang melantunkan azan dengan merdu itu adalah Mukri.

Wanar, 14 Maret 2020

___________________________
*) Ahmad Zaini, Ketua PC Lesbumi Babat. Saat ini aktif di Forum Penulis dan Pegiat Literasi Lamongan (FP2L), dan Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela). Buku kumpulan cerpen terbarunya Tadarrus Hujan. Buku kumpulan puisinya berjudul Hanya Waktu Jelang Kematian, akan segera terbit. Beralamat di Wanar, Pucuk, Lamongan. Blognya zainicentre.blogspot.com
http://sastra-indonesia.com/2020/03/seperti-kota-mati/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Mustofa Bisri A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Syauqi Sumbawi A. Zakky Zulhazmi A.C. Andre Tanama A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S Laksana A.S. Laksana Abdul Hadi WM Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acrylic on Canvas Addi Mawahibun Idhom Ade P. Marboen Adib Baroya Adib Muttaqin Asfar Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agunghima Agus Aris Munandar Agus Buchori Agus Prasmono Agus Priyatno Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton AH J Khuzaini Ahmad Damanik Ahmad Farid Yahya Ahmad Wiyono Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fitriyah Ajip Rosidi Akhmad Marsudin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al Mahfud Alex R Nainggolan Ali Nasir Ali Soekardi Alunk Estohank Amanche Franck Oe Ninu Aming Aminoedhin Anakku Inspirasiku Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo AndongBuku #3 Andri Awan Andry Deblenk Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Kurnia Anugerah Ronggowarsito Anwar Syueb Tandjung Aprillia Ika Aprillia Ramadhina APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arim Kamandaka Aris Setiawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Aryo Wisanggeni G Asap Studio Asarpin Asrizal Nur Awalludin GD Mualif Ayu Sulistyowati Aziz Abdul Gofar Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Banyuwangi Bara Pattyradja Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Indo Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Lukisan Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Bidan Romana Tari Binhad Nurrohmat Biografi Bisnis Bondowoso Bre Redana Brunel University London Budi P. Hatees Budi Palopo Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerpen Chicilia Risca Coronavirus Cover Buku COVID-19 Cucuk Espe D. Kemalawati Dadang Ari Murtono Dadang Sunendar Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Dedi Gunawan Hutajulu Den Rasyidi Deni Jazuli Denny Mizhar Depan Mts Putra-Putri Simo Sungelebak Desa Glogok Karanggeneng Dessy Wahyuni Dewi Yuliati Dhanu Priyo Prabowo Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddy Hidayatullah Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwijo Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Efendi Ari Wibowo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Israhayu Emha Ainun Nadjib Endang Kusumastuti Eni S Eppril Wulaningtyas R Erdogan Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faiz Manshur Faizal Af Fajar Setiawan Roekminto Farah Noersativa Fathoni Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Fikram Farazdaq Forum Santri Nasional (FSN) FPM (Forum Penulis Muda) Ponorogo Galeri Lukisan Z Musthofa Galuh Tulus Utama Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Golan-Mirah Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Bahaudin H.B. Jassin Halim HD Hamzah Sahal Handoyo El Jeffry Happy Susanto Hardi Hamzah Haris Firdaus Haris Saputra Harun Syafii bin Syam Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hendra Sugiantoro Hengky Ola Sura Heri Kris Heri Ruslan Herry Mardianto Heru Maryono Hilmi Abedillah Himpunan Mahasiswa Penulis (STKIP PGRI Ponorogo) Holy Adib htanzil Hudan Nur Husin I Nyoman Suaka IAIN Ponorogo Ibnu Wahyudi Idayati Idi Subandy Ibrahim Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Yusardi Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Indigo Art Space Indra Intisa Indra Tjahyadi Indri Widiyanti Inti Rohmatun Ni'mah Inung Setyami Irfan El Mardanuzie Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Isnatin Ulfah Isti Rohayanti Istiqomatul Hayati Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Jakob Sumardjo Janual Aidi Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jember Jember Gemar Membaca JIERO CAFE Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Syahputra Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin K.H. Ma’ruf Amin Kabar Pelukis Kalimat Tubuh Kang Daniel Kartika Foundation Karya Lukisan: Z Musthofa Kasnadi Kedai Kopi Sastra Kemah Budaya Panturan (KBP) KH. M. Najib Muhammad KH. Marzuki Mustamar Khadijah Khaerul Anwar Khairul Mufid Jr Khansa Arifah Adila Khawas Auskarni Khudori Husnan Khulda Rahmatia Ki Ompong Sudarsono Kim Ngan Kitab Arbain Nawawi Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sablon Ponorogo Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Korban Gempa Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kue Kacang Kue Kelapa Pandan Kue Lebaran Edisi 2013 Kue Nastar Keju Kue Nastar Keranjang Kue Pastel Kue Putri Salju Kue Semprit Kurnia Sari Aziza Kuswaidi Syafi'ie L Ridwan Muljosudarmo Lagu Laksmi Shitaresmi Lamongan Jawa Timur Landscape Hutan Bojonegoro Landscape Rumah Blora Lathifa Akmaliyah Legenda lensasastra.id Lie Charlie Linda Christanty Linus Suryadi AG Literasi Lombok Utara Lucia Idayani Ludruk Karya Budaya Lukas Adi Prasetyo Lukisan Andry Deblenk Lukisan Karya: Rengga AP Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari Lukisan Sugeng Ariyadi Lukman Santoso Az Lumajang Lusiana Indriasari Lutfi Rakhmawati M Khoirul Anwar KH M Nafiul Haris M. Afif Hasbullah M. Afifuddin M. Fauzi Sukri M. Harir Muzakki M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lutfi M. Mustafied M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Mahamuda Mahendra Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Maimun Zubair Makalah Tinjauan Ilmiah Makyun Subuki Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Mario F. Lawi Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Masuki M. Astro Masyhudi Mathori A Elwa Matroni El-Moezany Maulana Syamsuri Media Ponorogo Media: Crayon on Paper Media: Pastel on Paper Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Miftakhul F.S Mihar Harahap Mila Setyani Misbahus Surur Mix Media on Canvas Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Ali Athwa Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Antakusuma Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Subarkah Muhammad Wahidul Mashuri Muhammad Yasir MUI Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukani Mukhsin Amar Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Muslim Abdurrahman Naskah Teater Neva Tuhella Nezar Patria Nidhom Fauzi Niduparas Erlang Ninuk Mardiana Pambudy Nirwan Ahmad Arsuka Noor H. Dee Novel Pekik Novel-novel bahasa Jawa Nur Ahmad Salman H Nur Hidayati Nur Wachid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyiayu Hesty Susanti Obrolan Oil on Canvas Olimpiade Sastra Indonesia 2013 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Paguyuban Seni Teater Ponorogo Pameran Lukisan MADIUN OBAH Pameran Seni Lukis Pameran Seni Rupa Parimono V / 40 Plandi Jombang Paring Waluyo Utomo Pasuruan PDS H.B. Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Ponorogo Z Musthofa Pelukis Rengga AP Pelukis Senior Tarmuzie Pelukis Unik di Ponorogo Pemancingan Betri Pendhapa Art Space Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pito Agustin Rudiana Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Probolinggo Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prof Dr Soediro Satoto Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pusat Grosir Kaos Polos Ponorogo Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putri Asyuro' Rizqiyyah Putu Fajar Arcana R.Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Rasanrasan Boengaketji Ratna Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak angkatan 1991-1992 Reyog dalam Lukisan Kaca Ribut Wijoto Ridha Arham Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Ris Pasha Rizka Halida Robin Al Kautsar Rodli TL Romi Zarman Rosi Rosidi Tanabata Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Prasetyo Utomo S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahlan Bahuy Sajak Sakinah Annisa Mariz Samsudin Adlawi Samsul Bahri Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Shor Zhambou Santi Maulidah Sapardi Djoko Damono Sapto HP Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastri Bakry Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Self Portrait Senarai Pemikiran Sutejo Seni Ambeng Ponorogo Seniman Tanah Merah Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Budhi Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindhunata Situbondo Siwi Dwi Saputro SMP Negeri 1 Madiun Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Fitri Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Spirit of body 1 Spirit of body 2 Spirit of body 3 Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Stefanus P. Elu STKIP PGRI Ponorogo Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugeng Ariyadi Suharwedy Sujarwoko Sujiwo Tedjo Sukitman Sumani Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Switzy Sabandar Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tangguh Pitoyo Taufik Ikram Jamil Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater nDrinDinG Teaterikal Teguh Winarsho AS Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo 1910 Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tiyasa Jati Pramono Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari To Take Delight Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Andhi Suprihartono Tri Harun Syafii Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S UKM Teater Yakuza '54 Universitas Indonesia Universitas Jember Untung Wahyudi Usman Arrumy Usman Awang Ustadz Chris Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Warih Wisatsana Warung Boengaketjil Wawan Pinhole Wawancara Widhyanto Muttaqien Widya Oktaviani Wisnu Hp Wita Lestari Wuri Kartiasih Yeni Pitasari Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosep Arizal L Yoseph Yoneta Motong Wuwur YS Rat Yuditeha Yuli Yulia Sapthiani Yusri Fajar Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Z. Afif Z. Mustopa Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zaki Zubaidi Zehan Zareez Zulfian Ebnu Groho Zulfikar Fu’ad Zulkarnain Siregar