Sabtu, 20 Juni 2020

Menulislah untuk Mengubah Diri

Sutejo

“Tulisan itu cermin hati. Kata-kata adalah telaga. Karya itu mahkota rasa” (Sutejo)
"Perahu kepenulisan tak pernah akan melawan samudera kehidupan tetapi hanyut lembut untuk menyadarkannya." (Kang Supi)
***

Usai presentasi Rabu lalu (19/2) di Mojokerto (tepatnya di XOA Resto), ada sejumlah pertanyaan dari peserta workshop begini: (i) Kala berlatih bersama para guru untuk menuliskan pengalaman, dia mampu menyelesaikan, tetapi saat di rumah mengapa kemudian macet; (ii) Apakah menulis itu membutuhkan reseach; (iii) Bagaimana cara menulis yang “kuat”; (iv) Bagaimana menulis karya yang “awet”; (v) Adakah tip-tip untuk mendampingkan pembelajaran menulis bagi anak SD; (vi) Saat menulis “materi bebas” rasanya ada penetrasi dari luar macam budaya dan nilai-nilai tertentu yang mengancam; (vii) Adakah karya bapak yang monumental, berkesan; dan mengapa itu dipercaya demikian; (viii) Adakah inspirator yang menjadi model penulis Anda, (ix) Menulis yang baik berangkat dari mana; (x) Seberapa penting tulisan orang lain berpengaruh kepada kita, dan (xi) tugas penulis itu yang menulis bukan menjual. Dan, beberapa pertanyaan lain, yang luput dari penginderaan saya, karena keterbatasan ingatan –meskipun sudah dicoba untuk mengingat para peserta dalam bentuk U yang mengingatkan pada pentingnya komunikasi interaktif dalam sebuah sharing pengalaman berkomunitas dan berkepenulisan.
***

Sebelumnya, perkenankan imajinasi saya untuk bercerita begini.
Pertama, jika seseorang ingin lancar berkomunikasi logikanya kita diminta untuk begitu banyak membuka pendengaran, menyimak yang cermat, menggunakan pikiran, dan menangkap pesan secara brilian. Tetapi, itu tidaklah dilakukan oleh umumnya manusia sekarang, --yang rata-rata—ingin minta didengarkan, lemah untuk meresepsi sari komunikasi. Menyedihkan? Pasti, dan itulah yang sering terjadi dalam komunikasi plastik politik yang hiruk pikuk di tahun politik dewasa ini. Dengan kata lain, penulis –bukanlah politikus, apalagi politik kata-kata—sehingga begitu gampang bercuriga dan meragukan makna.

Karena itu, di otak saya: mari menulis bernas, renyah, tetapi kreatif yang bermakna. Selalu, banyak godaan di balik pilihan yang begini. Khususnya, mereka yang idealis (apalagi sok idealis), kaum pemuja scopus (para korban mendelay) sehingga buku baginya wajib pdf (haha saya harus tertawa keras menghadapi kawan yang begini).

Sebab, menulis itu memiliki tugas suci (kata imajinasi saya): mengubah diri dan orang lain. Termasuk semua eksesnya, baik tampak maupun tak tampak, langsung maupun tak langsung. Ini logika kehidupan menarik –menurut saya—yang penting disadari sejak dini. Menulis bukan sekadar merangkai kata, jika begini apa bedanya dengan penjahit?

Sebab, penulis itu Sais Kata, ia wajib menebarkan inspirasi dalam 4 dimensi (pikiran, jiwa, rasa, dan hati). Banyak kawan yang protes atas logika ini, tetapi saya terus tetap mengalir dalam prinsip. Begitu banyak korban kata-kata di dalam kehidupan ini, maka kita harus melawannya dengan kata-kata pula. Tersebab, pencemaran kata-kata itu sudah di mana-mana, ke mana-mana, kapan saja.

Media sosial penuh dengan sampah kata dan gambar, tugas penulis menyisir merenungi makna dan menyuguhkannya dengan cara yang mengena. Apapun bentuk tulisan, semata-mata itu soal pilihan. Yang mulia: filosofi pesan di dalamnya.

Kedua, belajar menjadi penulis itu –sungguh tidak enak--. Ketika berbincang di luar ruang pelatihan, ada seorang peserta bercerita tentang mimpinya menjadi penulis: terkenal, enak, dan banyak penghasilan. Saya tersenyum, sebab begitu banyak yang saya temukan keadaan itu berkeadaan sebaliknya. Mengerikan? Ya!

Nah, di manakah kira-kira posisi kawan-kawan komunitas ini? Saya, tentu –sama sekali—tak mengerti posisi alasan yang mengendap-ngendap di kedalaman jiwa mereka. Apalagi menduga, pasti tidak bisa. Yang jelas alasan menulis itu sangat beragam, bisa karena: (i) hobi, (ii) panggilan hidup (jiwa), (iii) terpaksa, (iv) ingin ekspresikan diri, (v) mencari identitas, (vi) mencari uang, (vii) mencari nama, (viii) ingin terkenal, (ix) banyak kawan, (x) menyampaikan gagasan dan pikiran, (xi) untuk terapi, (xii) untuk kelangenan, (xiii) sekadar melaksanakan tugas (kewajiban) profesi, (xiv) kemiskinan, (xv) terinspirasi orang lain, (xvi) karena teman atau orang lain, dan seterusnya. Posisi kita di mana? Tak usah, dijawab, cukup direnungkan, sebab alasan kita akan mewarnai gerak detak kepenulisan itu.

Pun alasan berkomunitas munculah banyak akuan –yang samar-samar bersenandung di balik rumah remah jiwa kita: (i) ingin menasbihkan diri sebagai penguasa suku, (ii) bersosialitas, (iii) berbagi dekat, (iv) bertukar pengalaman, (v) saling memotivasi, (vi) menciptakan tangga-tangga karya pendakian, (vii) membangun branding karya, dan seterusnya. Silakan dinikmati, diyakini, dan –tentu diperjuangkan—keras dengan “berdarah-darah”.

Di sinilah, kejujuran menjadi perisai bagi penulis di satu sisi dan menjadi jangkar di sisi lain untuk membangun komunitas yang bernas dan berkualitas. Komunitas itu indah jika dibangun dengan kejujuran. Ia akan menjadi mutiara berkilau untuk menyinari kebersamaan. Motivasi dan inspirasi menjadi obat kuat yang mengenyalkan komunitas. Sebab, komunitas wajib kenyal agar berdaya gerak.

Komunitas butuh energi, karena itu, kita wajib menjadi percikan energinya. Teori fisika mengingatkan tak ada perubahan energi, karena energi itu tetap; kadang yang berbeda hanyalah bentuknya. Komunitas, bentuknya atau formatnya, boleh berbeda-beda; tetapi –hemat saya—energy tentu diharapkan sama. Penggerak kehidupan, pengubah peradaban, dan nyala bagi kegelapan kebudayaan!
***

Ingatlah pokok-pokok materi saya, dan barangkali berguna untuk pembaca. Sebagai ilustrasi pemikiran di status ini, dituliskan ulang sari pemikirannya.

Sukses berkomunitas mestinya elegannya dilandasi oleh; (i) adanya hobi yang sama, (ii) pentingnya inspirasi, sehingga bisa saling menginspirasi; (iii) di situlah bisa menjadi modeling bagi kawan komunitasnya; (iv) perlunya jiwa bisnis berindustri kreatif; dan (v) perlunya menjadikan komunitas sebagai “rumah lebah”.

Sukses berkomunitas sangat ditentukan –meski tidaklah formal—oleh: (i) visi yang sama; (ii) adanya satu misi; (iii) satunya gerak, (iv) tunggalnya semangat; (vi) menyatunya rasa; dan (vii) berpadunya jiwa sesama.

Sementara itu menulis butuh: (i) inspirasi dan motivasi, (ii) kerja keras/eksplorasi (preparation), (iii) komunitas dan vitalitas, (iv) budaya baca dan “berkaca”, (v) pengorbanan dan kelembutan, (vi) seperangkat kemampuan jitu dalam berpikir (jenis kemampuan berpikir), (vii) seperangkat mental positif dan –bisa jadi juga negatif-- , (viii) modal dan model, (ix) keberanian dan kenakalan, (x) kreativitas dan inovitas, (xi) nyali dan hati, dan (xii) jiwa gelisah dan berbenah.

Perubahan itu penting. Sebab, di jagad ini yang abadi hanyalah perubahan. Kita bisa tergilas jika tak mengikuti filosofi perubahan. Terlebih, era digital, seperti samudera dengan gelombang cepat dan tinggi. Kekuatan perahu kehidupan kita wajib berkekuatan besar untuk menghadapi dan memanfaatkannya. Perahu kepenulisan tak pernah akan melawan samudera kehidupan tetapi hanyut lembut untuk menyadarkannya. Mengarus untuk mengusung makna dan sari dari kehidupan nyata!

Eh, kembali ke sebelas pertanyaan di awal akan saya refleksikan dalam kesepian ke depan, di kepenatan hari-hari ke depan; untuk merangsang pikiran biar tak tertidur pulas. Sebenarnya, sudah saya ceritakan di momen pendampingan komunitas dan kepenulisan di Mojokerto itu. Salah satunya sudah direfleksikan dalam status sebelumnya: “Penulis Penjual Buku?” kemarin.
Salam renung, salam berubah untuk generasi kebudayaan yang indah! (*)

22/2/2019 Ponorogo, Jawa Timur.
http://sastra-indonesia.com/2019/03/menulislah-untuk-mengubah-diri/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Mustofa Bisri A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Syauqi Sumbawi A. Zakky Zulhazmi A.C. Andre Tanama A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S Laksana A.S. Laksana Abdul Hadi WM Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acrylic on Canvas Addi Mawahibun Idhom Ade P. Marboen Adib Baroya Adib Muttaqin Asfar Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agunghima Agus Aris Munandar Agus Buchori Agus Prasmono Agus Priyatno Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton AH J Khuzaini Ahmad Damanik Ahmad Farid Yahya Ahmad Wiyono Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fitriyah Ajip Rosidi Akhmad Marsudin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al Mahfud Alex R Nainggolan Ali Nasir Ali Soekardi Alunk Estohank Amanche Franck Oe Ninu Aming Aminoedhin Anakku Inspirasiku Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo AndongBuku #3 Andri Awan Andry Deblenk Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Kurnia Anugerah Ronggowarsito Anwar Syueb Tandjung Aprillia Ika Aprillia Ramadhina APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arim Kamandaka Aris Setiawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Aryo Wisanggeni G Asap Studio Asarpin Asrizal Nur Awalludin GD Mualif Ayu Sulistyowati Aziz Abdul Gofar Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Banyuwangi Bara Pattyradja Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Indo Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Lukisan Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Bidan Romana Tari Binhad Nurrohmat Biografi Bisnis Bondowoso Bre Redana Brunel University London Budi P. Hatees Budi Palopo Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerpen Chicilia Risca Coronavirus Cover Buku COVID-19 Cucuk Espe D. Kemalawati Dadang Ari Murtono Dadang Sunendar Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Dedi Gunawan Hutajulu Den Rasyidi Deni Jazuli Denny Mizhar Depan Mts Putra-Putri Simo Sungelebak Desa Glogok Karanggeneng Dessy Wahyuni Dewi Yuliati Dhanu Priyo Prabowo Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddy Hidayatullah Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwijo Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Efendi Ari Wibowo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Israhayu Emha Ainun Nadjib Endang Kusumastuti Eni S Eppril Wulaningtyas R Erdogan Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faiz Manshur Faizal Af Fajar Setiawan Roekminto Farah Noersativa Fathoni Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Fikram Farazdaq Forum Santri Nasional (FSN) FPM (Forum Penulis Muda) Ponorogo Galeri Lukisan Z Musthofa Galuh Tulus Utama Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Golan-Mirah Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Bahaudin H.B. Jassin Halim HD Hamzah Sahal Handoyo El Jeffry Happy Susanto Hardi Hamzah Haris Firdaus Haris Saputra Harun Syafii bin Syam Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hendra Sugiantoro Hengky Ola Sura Heri Kris Heri Ruslan Herry Mardianto Heru Maryono Hilmi Abedillah Himpunan Mahasiswa Penulis (STKIP PGRI Ponorogo) Holy Adib htanzil Hudan Nur Husin I Nyoman Suaka IAIN Ponorogo Ibnu Wahyudi Idayati Idi Subandy Ibrahim Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Yusardi Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Indigo Art Space Indra Intisa Indra Tjahyadi Indri Widiyanti Inti Rohmatun Ni'mah Inung Setyami Irfan El Mardanuzie Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Isnatin Ulfah Isti Rohayanti Istiqomatul Hayati Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Jakob Sumardjo Janual Aidi Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jember Jember Gemar Membaca JIERO CAFE Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Syahputra Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin K.H. Ma’ruf Amin Kabar Pelukis Kalimat Tubuh Kang Daniel Kartika Foundation Karya Lukisan: Z Musthofa Kasnadi Kedai Kopi Sastra Kemah Budaya Panturan (KBP) KH. M. Najib Muhammad KH. Marzuki Mustamar Khadijah Khaerul Anwar Khairul Mufid Jr Khansa Arifah Adila Khawas Auskarni Khudori Husnan Khulda Rahmatia Ki Ompong Sudarsono Kim Ngan Kitab Arbain Nawawi Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sablon Ponorogo Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Korban Gempa Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kue Kacang Kue Kelapa Pandan Kue Lebaran Edisi 2013 Kue Nastar Keju Kue Nastar Keranjang Kue Pastel Kue Putri Salju Kue Semprit Kurnia Sari Aziza Kuswaidi Syafi'ie L Ridwan Muljosudarmo Lagu Laksmi Shitaresmi Lamongan Jawa Timur Landscape Hutan Bojonegoro Landscape Rumah Blora Lathifa Akmaliyah Legenda lensasastra.id Lie Charlie Linda Christanty Linus Suryadi AG Literasi Lombok Utara Lucia Idayani Ludruk Karya Budaya Lukas Adi Prasetyo Lukisan Andry Deblenk Lukisan Karya: Rengga AP Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari Lukisan Sugeng Ariyadi Lukman Santoso Az Lumajang Lusiana Indriasari Lutfi Rakhmawati M Khoirul Anwar KH M Nafiul Haris M. Afif Hasbullah M. Afifuddin M. Fauzi Sukri M. Harir Muzakki M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lutfi M. Mustafied M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Mahamuda Mahendra Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Maimun Zubair Makalah Tinjauan Ilmiah Makyun Subuki Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Mario F. Lawi Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Masuki M. Astro Masyhudi Mathori A Elwa Matroni El-Moezany Maulana Syamsuri Media Ponorogo Media: Crayon on Paper Media: Pastel on Paper Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Miftakhul F.S Mihar Harahap Mila Setyani Misbahus Surur Mix Media on Canvas Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Ali Athwa Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Antakusuma Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Subarkah Muhammad Wahidul Mashuri Muhammad Yasir MUI Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukani Mukhsin Amar Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Muslim Abdurrahman Naskah Teater Neva Tuhella Nezar Patria Nidhom Fauzi Niduparas Erlang Ninuk Mardiana Pambudy Nirwan Ahmad Arsuka Noor H. Dee Novel Pekik Novel-novel bahasa Jawa Nur Ahmad Salman H Nur Hidayati Nur Wachid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyiayu Hesty Susanti Obrolan Oil on Canvas Olimpiade Sastra Indonesia 2013 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Paguyuban Seni Teater Ponorogo Pameran Lukisan MADIUN OBAH Pameran Seni Lukis Pameran Seni Rupa Parimono V / 40 Plandi Jombang Paring Waluyo Utomo Pasuruan PDS H.B. Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Ponorogo Z Musthofa Pelukis Rengga AP Pelukis Senior Tarmuzie Pelukis Unik di Ponorogo Pemancingan Betri Pendhapa Art Space Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pito Agustin Rudiana Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Probolinggo Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prof Dr Soediro Satoto Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pusat Grosir Kaos Polos Ponorogo Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putri Asyuro' Rizqiyyah Putu Fajar Arcana R.Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Rasanrasan Boengaketji Ratna Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak angkatan 1991-1992 Reyog dalam Lukisan Kaca Ribut Wijoto Ridha Arham Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Ris Pasha Rizka Halida Robin Al Kautsar Rodli TL Romi Zarman Rosi Rosidi Tanabata Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Prasetyo Utomo S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahlan Bahuy Sajak Sakinah Annisa Mariz Samsudin Adlawi Samsul Bahri Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Shor Zhambou Santi Maulidah Sapardi Djoko Damono Sapto HP Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastri Bakry Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Self Portrait Senarai Pemikiran Sutejo Seni Ambeng Ponorogo Seniman Tanah Merah Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Budhi Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindhunata Situbondo Siwi Dwi Saputro SMP Negeri 1 Madiun Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Fitri Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Spirit of body 1 Spirit of body 2 Spirit of body 3 Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Stefanus P. Elu STKIP PGRI Ponorogo Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugeng Ariyadi Suharwedy Sujarwoko Sujiwo Tedjo Sukitman Sumani Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Switzy Sabandar Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tangguh Pitoyo Taufik Ikram Jamil Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater nDrinDinG Teaterikal Teguh Winarsho AS Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo 1910 Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tiyasa Jati Pramono Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari To Take Delight Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Andhi Suprihartono Tri Harun Syafii Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S UKM Teater Yakuza '54 Universitas Indonesia Universitas Jember Untung Wahyudi Usman Arrumy Usman Awang Ustadz Chris Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Warih Wisatsana Warung Boengaketjil Wawan Pinhole Wawancara Widhyanto Muttaqien Widya Oktaviani Wisnu Hp Wita Lestari Wuri Kartiasih Yeni Pitasari Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosep Arizal L Yoseph Yoneta Motong Wuwur YS Rat Yuditeha Yuli Yulia Sapthiani Yusri Fajar Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Z. Afif Z. Mustopa Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zaki Zubaidi Zehan Zareez Zulfian Ebnu Groho Zulfikar Fu’ad Zulkarnain Siregar