Sabtu, 08 Desember 2018

Hilangnya Dongeng Ibu

Gita Ananda
harian.analisadaily.com

DONGENG bentuk sastra la­ma. Bercerita tentang suatu keja­dian yang luar biasa, penuh kha­yalan yang di­ang­gap oleh ma­syarakat suatu hal yang tidak be­­nar terjadi. Dongeng merupa­kan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara turun-temurun dari nenek mo­yang.

Sebelum teknologi berkem­bang seperti sekarang, do­ngeng se­belum tidur telah la­ma menjadi bagian dari rutinitas ibu dan anak pada malam hari. Memba­ca­kan dongeng tidak harus selalu dila­kukan pada malam hari. Saat akan tidur siang pun, ibu dapat membacakan dongeng untuk anak. Demikian saat menemani anak di waktu luang, ibu bisa membacakan dongeng untuk me­nambah daya imajinasi anak.

Meskipun terdengar keting­ga­l­an zaman, membacakan do­ngeng kepada anak merupakan salah satu interaksi pen­ting an­tara anak dan orang tua, khu­sus­­nya ibu. Ibu adalah sekolah per­tama untuk anak yang dapat mem­bangun dan mempengaruhi perkembangan anak.

Dengan mendengarkan dongeng yang dibacakan akan membantu me­ning­katkan perkembangan otak anak. Meningkatkan ke­mam­puan bahasa, menumbuh­kan minat membaca, dan menam­bah daya imajinasi anak.

Ada beberapa dongeng yang po­pular di Indonesia. Seperti Bawangmerah dan Bawang Pu­tih yang menceritakan ten­tang se­pasang saudara yang memiliki sifat sangat bertolak belakang. Ada do­ngeng Malin Kundang yang menceri­takan tentang se­orang anak laki-laki dur­ha­ka kepada ibunya, lalu dikutuk menjadi batu. Masih banyak cerita dongeng lainnya.

Kehilangan

Seiring berkembangnya za­man, sangat sulit ditemukan ke­giatan seorang ibu yang mendo­ngeng untuk anaknya. Saat ini ibu lebih sering menghadapkan anak pada televisi yang menyaji­kan ber­bagai macam acara. Mu­lai dari kartun, berita, acara kuis, hingga sinetron yang kurang pantas untuk anak-anak.

Selain televisi, anak diberikan kebe­ba­s­an untuk menggunakan gawai, untuk bermain game, hingga menonton video di You­tube. Padahal dengan mendo­ngeng ibu dapat membangun dan me­ngem­bangkan kepribadian anak.

Secara naluriah, setiap anak senang mendengarkan cerita atau dongeng. Dengan mende­ngar­kan dongeng anak akan men­dapatkan kosa kata baru. Sela­in itu anak juga suka melihat eks­presi atau mimik muka ibu yang ekspre­sif ke­tika membaca­kan dongeng. Kare­na mimik se­suai dengan ka­rakter yang se­dang diceritakan.

Selain itu, ke­giatan membacakan dongeng ju­ga dapat mempererat ikatan ko­munikasi yang terjalin antara ibu dan anak. Tidak ada batas manusia yang te­pat mengenai kapan sebaiknya anak da­pat mulai diberi dongeng. Sebaiknya orang­tua memberi­kan dongeng anak se­di­ni mung­kin bahkan saat anak masih ber­ada dalam kandungan. Karena pada saat janin dalam kandungan diberi sti­mulus dengan diajak berbicara mela­lui cerita.

Untuk anak-anak usia prase­kolah, dongeng dapat membantu mengem­bangkan kosa kata. Ce­rita yang dipilih adalah cerita yang sederhana dan kerap dite­mui anak dalam kesehariannya. Seperti dongeng tentang bina­tang, Si Kancil dan Buaya, Tupai dan Kelinci Pemalas, dan sebagainya. Sedangkan untuk anak-anak usia sekolah dasar da­pat dipilihkan cerita yang me­ngandung teladan. Mengadnung nilai dan pesan moral serta pe­nyelesaian masalah.

Harapannya nilai dan pesan yang terdapat dalam dongeng, dapat diterap­kan anak dalam kehidupan sehari-hari. Seperti cerita Bawang Merah dan Ba­wang Putih, Malin Kundang, Sang­kuryang, dan cerita lainnya yang me­ngan­dung teladan serta pesan moral.

Keberhasilan suatu dongeng ti­­dak saja ditentukan oleh daya rangsang imajinatif sang anak, juga kemampuan pendongeng untuk menyajikannya secara menarik. Untuk itu ibu dapat menggunakan berbagai alat ban­tu. Seperti boneka atau berbagai buku cerita berjenis pop up se­bagai sumber yang dapat dibaca sebelum mendongeng.

Dengan alat bantu menarik dan gaya ber­variasi anak akan lebih tertarik dan senang saat mendengar do­ngeng yang diceritakan. Jika ibu hanya mencerita­kan dongeng sa­ja tanpa alat bantu dan gaya yang berbeda, cerita yang dido­ngeng­­kan tidak akan menarik. Anak akan cepat bosan.
Keistimewaan
Para pakar menyatakan ada beberapa manfaat yang dapat di­gali dari pemberi­an cerita do­ngeng pada anak. Antara lain, anak dapat mengasah daya pikir dan imajinasinya. Hal yang belum tentu dapat terpenuhi bila anak hanya menon­ton dari televisi.

Anak dapat membentuk vi­sua­lisasi­nya sendiri dari cerita yang didengarkan. Dia dapat membayangkan seperti apa to­koh-tokoh maupun situasi yang mun­cul dari dongeng tersebut. Lama-kela­maan anak dapat melatih kreativitas dengan cara ini.

Kedua, cerita atau dongeng me­­ru­pakan media efektif mena­namkan ber­bagai nilai dan etika kepada anak. Bah­kan untuk me­numbuhkan rasa empati. Mi­sal­­nya nilai-nilai kejujuran, rendah hati, kesetia kawanan, kerja ke­ras, mau­pun tentang berbagai kebiasaan sehari-hari. Seperti pen­tingnya makan sayur dan meng­gosok gigi. Anak juga diha­rap­kan dapat lebih mudah me­nye­rap ber­bagai nilai tersebut ka­rena do­ngeng tidak bersikap memerintah atau meng­gurui. Sebaliknya para tokoh cerita da­lam dongeng tersebutlah yang diha­rap­kan menjadi contoh atau teladan bagi anak.

Ketiga, dongeng dapat menja­di lang­kah awal untuk menum­buhkan minat baca anak. Setelah tertarik pada berba­gai dongeng yang diceritakan orang tua, anak diharapkan mulai menum­buh­kan ketertarikannya pada buku. Diawali dengan buku-buku do­ngeng yang kerap didengarnya. Ke­mudian me­luas pada buku-bu­ku lain seperti buku pengeta­huan, sains, agama dan sebagai­nya.

Para ahli psikologi juga me­nyarankan agar orangtua, khu­susnya ibu membia­sa­kan men­do­ngeng untuk mengurangi pe­ngaruh buruk alat permainan mo­dern. Hal itu dipenting, meng­ingat interaksi langsung antara anak dengan ibu dengan mendo­ngeng sangat berpengaruh dalam memben­tuk karakter anak men­jelang dewasa.

Selain itu, dari berbagai cara untuk mendidik anak, dongeng me­ru­pakan cara yang tak kalah am­puh dan efektif untuk membe­rikan human touch (sentu­h­an manusiawi) dan sportivitas bagi anak. Melalui dongeng pula jelajah cakra­wala pemikiran anak akan menjadi lebih baik, lebih kritis, dan cerdas.

Anak juga bisa memahami hal yang perlu ditiru dan yang tidak boleh ditiru. Hal ini akan membantu mereka dalam mengidentifi­ka­sikan diri dengan lingku­ngan sekitar, juga memudahkan mereka menilai dan memposi­sikan diri di tengah-tengah orang lain.

Kesibukan ibu di era globa­lisasi ini membuat para ibu mulai menghilangkan kebiasaan mem­ba­cakan dongeng untuk anaknya. Banyak hal yang mempe­ngaru­­hi­nya, seperti wanita ka­­rir meng­ha­bis­kan waktunya un­tuk pekerjaan.

Ada juga yang beralasan tidak perca­ya diri saat membacakan dongeng. Lebih me­­milih membiarkan anak me­nonton video kartun atau hal yang disukai anak. Hal ter­sebut membuat interaksi antara ibu dan anak berkurang.
Membacakan do­ngeng tidak memer­lu­kan waktu yang lama, cu­kup 10-30 menit. Dalam rentang waktu itu, hubu­ng­an ibu dan anak akan semakin dekat. Karena itu, mulai sekarang mari kita luangkan waktu sejenak untuk mem­bacakan dongeng untuk anak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Mustofa Bisri A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Syauqi Sumbawi A. Zakky Zulhazmi A.C. Andre Tanama A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S Laksana A.S. Laksana Abdul Hadi WM Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acrylic on Canvas Addi Mawahibun Idhom Ade P. Marboen Adib Baroya Adib Muttaqin Asfar Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agunghima Agus Aris Munandar Agus Buchori Agus Prasmono Agus Priyatno Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton AH J Khuzaini Ahmad Damanik Ahmad Farid Yahya Ahmad Wiyono Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fitriyah Ajip Rosidi Akhmad Marsudin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al Mahfud Alex R Nainggolan Ali Nasir Ali Soekardi Alunk Estohank Amanche Franck Oe Ninu Aming Aminoedhin Anakku Inspirasiku Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo AndongBuku #3 Andri Awan Andry Deblenk Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Kurnia Anugerah Ronggowarsito Anwar Syueb Tandjung Aprillia Ika Aprillia Ramadhina APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arim Kamandaka Aris Setiawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Aryo Wisanggeni G Asap Studio Asarpin Asrizal Nur Awalludin GD Mualif Ayu Sulistyowati Aziz Abdul Gofar Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Banyuwangi Bara Pattyradja Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Indo Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Lukisan Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Bidan Romana Tari Binhad Nurrohmat Biografi Bisnis Bondowoso Bre Redana Brunel University London Budi P. Hatees Budi Palopo Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerpen Chicilia Risca Coronavirus Cover Buku COVID-19 Cucuk Espe D. Kemalawati Dadang Ari Murtono Dadang Sunendar Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Dedi Gunawan Hutajulu Den Rasyidi Deni Jazuli Denny Mizhar Depan Mts Putra-Putri Simo Sungelebak Desa Glogok Karanggeneng Dessy Wahyuni Dewi Yuliati Dhanu Priyo Prabowo Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddy Hidayatullah Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwijo Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Efendi Ari Wibowo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Israhayu Emha Ainun Nadjib Endang Kusumastuti Eni S Eppril Wulaningtyas R Erdogan Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faiz Manshur Faizal Af Fajar Setiawan Roekminto Farah Noersativa Fathoni Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Fikram Farazdaq Forum Santri Nasional (FSN) FPM (Forum Penulis Muda) Ponorogo Galeri Lukisan Z Musthofa Galuh Tulus Utama Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Golan-Mirah Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Bahaudin H.B. Jassin Halim HD Hamzah Sahal Handoyo El Jeffry Happy Susanto Hardi Hamzah Haris Firdaus Haris Saputra Harun Syafii bin Syam Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hendra Sugiantoro Hengky Ola Sura Heri Kris Heri Ruslan Herry Mardianto Heru Maryono Hilmi Abedillah Himpunan Mahasiswa Penulis (STKIP PGRI Ponorogo) Holy Adib htanzil Hudan Nur Husin I Nyoman Suaka IAIN Ponorogo Ibnu Wahyudi Idayati Idi Subandy Ibrahim Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Yusardi Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Indigo Art Space Indra Intisa Indra Tjahyadi Indri Widiyanti Inti Rohmatun Ni'mah Inung Setyami Irfan El Mardanuzie Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Isnatin Ulfah Isti Rohayanti Istiqomatul Hayati Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Jakob Sumardjo Janual Aidi Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jember Jember Gemar Membaca JIERO CAFE Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Syahputra Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin K.H. Ma’ruf Amin Kabar Pelukis Kalimat Tubuh Kang Daniel Kartika Foundation Karya Lukisan: Z Musthofa Kasnadi Kedai Kopi Sastra Kemah Budaya Panturan (KBP) KH. M. Najib Muhammad KH. Marzuki Mustamar Khadijah Khaerul Anwar Khairul Mufid Jr Khansa Arifah Adila Khawas Auskarni Khudori Husnan Khulda Rahmatia Ki Ompong Sudarsono Kim Ngan Kitab Arbain Nawawi Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sablon Ponorogo Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Korban Gempa Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kue Kacang Kue Kelapa Pandan Kue Lebaran Edisi 2013 Kue Nastar Keju Kue Nastar Keranjang Kue Pastel Kue Putri Salju Kue Semprit Kurnia Sari Aziza Kuswaidi Syafi'ie L Ridwan Muljosudarmo Lagu Laksmi Shitaresmi Lamongan Jawa Timur Landscape Hutan Bojonegoro Landscape Rumah Blora Lathifa Akmaliyah Legenda lensasastra.id Lie Charlie Linda Christanty Linus Suryadi AG Literasi Lombok Utara Lucia Idayani Ludruk Karya Budaya Lukas Adi Prasetyo Lukisan Andry Deblenk Lukisan Karya: Rengga AP Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari Lukisan Sugeng Ariyadi Lukman Santoso Az Lumajang Lusiana Indriasari Lutfi Rakhmawati M Khoirul Anwar KH M Nafiul Haris M. Afif Hasbullah M. Afifuddin M. Fauzi Sukri M. Harir Muzakki M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lutfi M. Mustafied M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Mahamuda Mahendra Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Maimun Zubair Makalah Tinjauan Ilmiah Makyun Subuki Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Mario F. Lawi Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Masuki M. Astro Masyhudi Mathori A Elwa Matroni El-Moezany Maulana Syamsuri Media Ponorogo Media: Crayon on Paper Media: Pastel on Paper Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Miftakhul F.S Mihar Harahap Mila Setyani Misbahus Surur Mix Media on Canvas Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Ali Athwa Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Antakusuma Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Subarkah Muhammad Wahidul Mashuri Muhammad Yasir MUI Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukani Mukhsin Amar Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Muslim Abdurrahman Naskah Teater Neva Tuhella Nezar Patria Nidhom Fauzi Niduparas Erlang Ninuk Mardiana Pambudy Nirwan Ahmad Arsuka Noor H. Dee Novel Pekik Novel-novel bahasa Jawa Nur Ahmad Salman H Nur Hidayati Nur Wachid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyiayu Hesty Susanti Obrolan Oil on Canvas Olimpiade Sastra Indonesia 2013 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Paguyuban Seni Teater Ponorogo Pameran Lukisan MADIUN OBAH Pameran Seni Lukis Pameran Seni Rupa Parimono V / 40 Plandi Jombang Paring Waluyo Utomo Pasuruan PDS H.B. Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Ponorogo Z Musthofa Pelukis Rengga AP Pelukis Senior Tarmuzie Pelukis Unik di Ponorogo Pemancingan Betri Pendhapa Art Space Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pito Agustin Rudiana Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Probolinggo Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prof Dr Soediro Satoto Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pusat Grosir Kaos Polos Ponorogo Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putri Asyuro' Rizqiyyah Putu Fajar Arcana R.Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Rasanrasan Boengaketji Ratna Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak angkatan 1991-1992 Reyog dalam Lukisan Kaca Ribut Wijoto Ridha Arham Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Ris Pasha Rizka Halida Robin Al Kautsar Rodli TL Romi Zarman Rosi Rosidi Tanabata Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Prasetyo Utomo S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahlan Bahuy Sajak Sakinah Annisa Mariz Samsudin Adlawi Samsul Bahri Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Shor Zhambou Santi Maulidah Sapardi Djoko Damono Sapto HP Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastri Bakry Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Self Portrait Senarai Pemikiran Sutejo Seni Ambeng Ponorogo Seniman Tanah Merah Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Budhi Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindhunata Situbondo Siwi Dwi Saputro SMP Negeri 1 Madiun Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Fitri Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Spirit of body 1 Spirit of body 2 Spirit of body 3 Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Stefanus P. Elu STKIP PGRI Ponorogo Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugeng Ariyadi Suharwedy Sujarwoko Sujiwo Tedjo Sukitman Sumani Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Switzy Sabandar Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tangguh Pitoyo Taufik Ikram Jamil Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater nDrinDinG Teaterikal Teguh Winarsho AS Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo 1910 Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tiyasa Jati Pramono Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari To Take Delight Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Andhi Suprihartono Tri Harun Syafii Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S UKM Teater Yakuza '54 Universitas Indonesia Universitas Jember Untung Wahyudi Usman Arrumy Usman Awang Ustadz Chris Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Warih Wisatsana Warung Boengaketjil Wawan Pinhole Wawancara Widhyanto Muttaqien Widya Oktaviani Wisnu Hp Wita Lestari Wuri Kartiasih Yeni Pitasari Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosep Arizal L Yoseph Yoneta Motong Wuwur YS Rat Yuditeha Yuli Yulia Sapthiani Yusri Fajar Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Z. Afif Z. Mustopa Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zaki Zubaidi Zehan Zareez Zulfian Ebnu Groho Zulfikar Fu’ad Zulkarnain Siregar