Jumat, 24 Mei 2013

Otonomi Pendidikan antara Harapan dan Kecemasan

Sutejo
Radar Madiun, 1 Feb 2001

Dalam implementasi paradigma baru di pendidikan tinggi, yang disusun oleh Task Face Pendidikan Tinggi, bahwa yang dimaksud otonomi dan kebebasan akademik, adalah otonomi yang merupakan hak dan kewenangan. Yang diberikan oleh pihak yang berwenang atau pemerintah, kepada suatu lingkungan masyarakat, himpunan atau badan resmi lain untuk menyelenggarakan fungsinya secara mandiri.
Selama hal tersebut tidak bertentangan dengan dengan peraturan-peraturan yang berlaku secara umum, dalam masyarakat. Sedangkan kebebasan akademik sendiri, dimaksudkan sebagai kebebasan yang ada pada civitas akademika, dalam melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya. yakni pendidikan dan penelitian ilmiah (1999:16-17).

Berbicara tentang otonomi pendidikan, kita tidak dapat lepas dari atribut yuridis yang berkaitan dengan otonomi daerah semacam UU. No 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah. UU No. 25 tahun 1999 tentang Pertimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dan UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Demikian juga tentang peraturan pemerintah No.25 tahun 2000, tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonomi. Serta PP No. 84 tahun 2000, tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah.

Dalam pasal 3, ayat 5 PP No. 25 tahun 2000, dikemukakan bahwa kewenangan Daerah di bidang Pendidikan dan Kebudayaan meliputi, a. Penetapan kebijakan tentang penerimaan siswa dan mahasiswa dari masyarakat minoritas, terbelakang, dan atau tidak mampu, b. Penyediaan bantuan pengadaan buku pelajaran pokok/modul pendidikan untuk taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan luar sekolah, c. Mendudukung/membantu penyelenggaraan pendidikan tinggi selain pengaturan kurikulum, akreditasi, dan pengangkatan akademis, d. Pertimbangan pembukaan dan penutupan perguruan tinggi, e. Penyelenggaran sekolah luar biasa dan/atau penataan guru, f. Penyelenggaraan museum, provinsi, suka peninggalan sejarah, kepurbakalan, kajian sejarah dan nilai tradisional, serta pengembangan bahasa dan budaya daerah.

Deskripsi ayat 5 pasal 3, di atas mengisyaratkan bahwa daerah tingkat I memiliki otoritas dalam ikut menyukseskan program pendidikan. Khusus untuk otonomi pendidikan tinggi, pemerintah daerah tingkat I berwenang untuk memberikan pertimbangan kelayakan atas pembukaan dan penutupan perguruan tinggi. Di samping dituntut memiliki komitmen dan membantu penyelenggaraan pendidikan itu sendiri.

Berkaitan dengan profesionalisasi perguruan tinggi ini, maka pemerintah melalui Mendikbud telah mengeluarkan SK No. 0326/U/1994 tahun 1994 tentang Badan Akreditasi Nasional (BAN). SK ini kemudian diperbaharuhi, dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.187/U/1998 dan No.188/U/1998, yang menegaskan bahwa BAN merupakan badan independen, dan tidak membedakan lagi antara PTN dan PTS. Karena itu, bagi program studi di PT, baik PTN maupun PTS yang sudah terakreditasi, maka harus mendapat perlakuan yang sama dari pemerintah.

Berkaitan dengan hal ini, di otonomi pendidikan perguruan tinggi diberlakukanlah peraturan pemerintah (PP) No.61/1999 yang telah mengantarkan perguruan tinggi menyelenggarakan otonomisasi pendidikan tinggi. Yang diselenggarakan oleh PTN untuk memasuki babak baru, yakni sebagai lembaga pendidikan tinggi yang otonom. Untuk ini, pemerintah Indonesia telah mengujicobakan untuk melakukan otonomisasi pendidikan tinggi ini pada empat perguruan tinggi negeri sebagai ‘’pilot project’’: Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB0, Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Gajah Mada (UGM).

Ternyata justru menimbulkan banyak kecemasan. Baik itu praktisi pengelola perguruan tinggi utamanya maupun para pemimpin kualitas pendidikan. Jika otonomisasi pendidikan tinggi sesungguhnya didasari filosofi akan pentingnya peningkatan peran PT dalam berbagai aspeknya. Termasuk dalam mengawal kualitas produknya, tampaknya yang terjadi di lapangan adalah sebaliknya. Paling tidak tiga tahun terakhir, yang ditandai dengan menjamurnya sistem perkuliahan jarak jauh yang dilaksanakan oleh PTN dan PTS. Di Ponorogo misalnya, lebih dari lima perguruan tinggi yang melaksanakan aktivitas pendidikan ini. Termasuk IKIP Budi Utomo Malang dan IKIP PGRI Malang yang sudah diperingatkan oleh Kopertis VII Surabaya. Padahal, sistem yang dikembangkan, dinilai oleh masyarakat cenderung menyimpang dari aturan pengelolaan dan pelaksanaanya.

Untuk inilah, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi pada akhir tahun 2000 lalu (tertanggal 22 September 2000, nomor 2630/D/T/2000) memandang penting untuk memperingatkan penyelenggaraan kelas jauh kepada seluruh PTN/PTS di seluruh Indonesia. Secara umum peringatan Dirjen Dikti tersebut mencakup: 1. Pelarangan penyelenggaraan kelas jauh dalam bentuk apapun karena tidak dapat dibenarkan, 2. Penyelenggaraan perkuliahan perkuliahan jarak jauh (kelas jauh), hanya dilakukan oleh Universitas Terbuka (UT), PTN dan PTS dalam melaksanakannya dengan pola yang dipergunakan oleh UT atau media teknologi informasi lain, yang sedang berkembang, 3. SK Mendiknas dipandang penting untuk diterbitkan dalam rangka menjamin mutu dan keadilan dalam berkompetisi antara PTN dan PTS, maupun antara PTS dengan PTS, 4. Segera setelah penerbitan SK Mendiknas PTN dan PTS, dapat menindaklanjuti untuk mengusulkannya. Yang kemudian akan dievalusi secara cermat oleh Dirjen Dikti.

Lantas, persoalannya sekarang, bagaimanakah menyikapi fenomena penyelenggaraan perkuliahan jarak jauh yang kini merebak (termasuk di Ponorogo)? Untuk itu, dalam tulisan ini akan dikemukakan alternatif dalam upaya mengontrol dan mengendalikan kualitas produk perguruan tinggi.

Pertama, pentingnya kesadaran masing-masing PTS khususnya akan urgensitas makna pendidikan, sebagai tombak dinamika dan kemajuan bangsa. Sekali sesat terhadap filosofi penyelenggaraan PT, maka dapat diduga akibatnya terhadap keadaan bangsa dan negara ke depan. Partisipasi dalam menyiapkan SDM Indonesia, bukan berarti harus ‘’melacurkan dunia pendidikan’’ dengan mekanisme dan penyelenggaraan perkuliahan yang menyimpang dari aturan main yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dalam hal ini tentu Dirjen Dikti sebagai pengawalnya.

Kedua, pentingnya akuntabilitas masyarakat terhadap perguruan tinggi. Akuntabilitas yang berarti sebagai penuntutan balik terhadap tanggung jawab perguruan tinggi atas produk yang dihasilkannya. Sehingga, masyarakat sebagai calon pemakai jasa (pengguna SDM) memiliki kewenangan untuk menuntut perguruan tinggi pemroduknya. Di sinilah sebenarnya, hakikat pentingnya pendidikan tinggi dalam konteks globalisasi yang berkeotonomian, utamanya dalam menyukseskan pelaksanaan otonomi daerah. Logikanya kemudian, sertifikasi ijazah yang tidak diiringi oleh kemampuan mewadahi menjadi sia-sia. Peningkatan kualitas SDM daerah karena itu, bukan didasarkan pada sertifikasi ijazah, namun pada profesionalitas dan kualitas SDM itu sendiri yang memiliki etos kerja tinggi, daya kompetisi, dan loyalitas profesi yang tiada henti. Jika selama ini, Ponorogo misalnya begitu getol ‘’menyertifikasi SDM’’ dengan kualifikasi ijazah maka hal itu tidak akan berarti jika tanpa diiringi oleh kemampuan dan kualifikasi yang mewadahi.

Ketiga, pentingnya campur tangan pemerintah daerah dalam mengawal dan mengendalikan penyelenggaraan perguruan tinggi. Sebagaimana telah diisyaratkan oleh praturan pemerintah nomor 25 tahun 2000. Tersurat dalam pasal 2 ayat 3 bidang Pendidikan dan Kebudayaan. Bukan sebaliknya, pemerintah daerah terarus dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan program-program dan ‘’pendekatan kekuasaan’’ yang dilakukan oleh Bupati.

Keempat, pentingnya peran semua pihak (baik formal maupun informal) mengakuntabilitasi pendidikan tinggi. Sehingga PT sebagai agen penting SDM bangsa (daerah), tidak terjebak pada upaya mobilisasi pendidikan tanpa pengendalian kualitas produk yang dihasilkannya.

Karena itulah, otonomi pendidikan tinggi yang diidealisasikan pemerintah bukan menjadi isapan jempol, atau justru berefek negatif karena ‘’efek keotonomian perguruan tinggi’’ yang tidak mampu diembannya. Kecemasan karena itu, tidak perlu terjadi jika semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, tidak terjebak pada ‘’manajemen bisnis’’ atau ‘’manajemen rumah bordil’’. Sebaliknya, kemilau harapan yang terpetik karena idealisme otonomi pendidikan tinggi tetap digenggam meski tergoda oleh ‘’bujuk dan rayu’’ pengelola perguruan tinggi yang ‘’ber-make up dan bergincu panti pijat.

Akhirnya, ke mana kejelian dilempar ke persemaian otonomi pendidikan tinggi yang terakuntabilitasi oleh masyarakat, di situlah mimpi sukses bangsa ini kita impikan. Sebaliknya, ke mana mata ini dipejamkan ke persemaian otonomi pendidikan tinggi yang terkontaminasi ‘’manajemen rumah bordil’’ maka di situlah kita ‘’menabung dosa profesional’’ yang akan diisaktangisi oleh generasi kemudian.

*) Penulis adalah dosen STKIP PGRI Ponorogo, Mahasiswa pascasasrjana UNS Surakarta.
Dijumpuut dari: http://sastra-indonesia.com/2013/05/otonomi-pendidikan-antara-harapan-dan-kecemasan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan A Mustofa Bisri A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Jabbar Hubbi A. Khoirul Anam A. Kurnia A. Syauqi Sumbawi A. Zakky Zulhazmi A.C. Andre Tanama A.H. J Khuzaini A.H.J Khuzaini A.S Laksana A.S. Laksana Abdul Hadi WM Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acrylic on Canvas Addi Mawahibun Idhom Ade P. Marboen Adib Baroya Adib Muttaqin Asfar Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adu Pesona Sang Wakil Cawapres RI Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agunghima Agus Aris Munandar Agus Buchori Agus Prasmono Agus Priyatno Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton AH J Khuzaini Ahmad Damanik Ahmad Farid Yahya Ahmad Wiyono Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fitriyah Ajip Rosidi Akhmad Marsudin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al Mahfud Alex R Nainggolan Ali Nasir Ali Soekardi Alunk Estohank Amanche Franck Oe Ninu Aming Aminoedhin Anakku Inspirasiku Anang Zakaria Andhi Setyo Wibowo AndongBuku #3 Andri Awan Andry Deblenk Anindita S. Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Puisi Kalijaring Antologi Sastra Lamongan Anton Kurnia Anugerah Ronggowarsito Anwar Syueb Tandjung Aprillia Ika Aprillia Ramadhina APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Arif 'Minke' Setiawan Arim Kamandaka Aris Setiawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Aryo Wisanggeni G Asap Studio Asarpin Asrizal Nur Awalludin GD Mualif Ayu Sulistyowati Aziz Abdul Gofar Bale Aksara Bambang Kempling Bandung Mawardi Banyuwangi Bara Pattyradja Bayu Agustari Adha Beni Setia Benni Indo Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Lukisan Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Bidan Romana Tari Binhad Nurrohmat Biografi Bisnis Bondowoso Bre Redana Brunel University London Budi P. Hatees Budi Palopo Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cerbung Cerpen Chicilia Risca Coronavirus Cover Buku COVID-19 Cucuk Espe D. Kemalawati Dadang Ari Murtono Dadang Sunendar Damar Juniarto Damhuri Muhammad Damiri Mahmud Dantje S Moeis Darju Prasetya Dedi Gunawan Hutajulu Den Rasyidi Deni Jazuli Denny Mizhar Depan Mts Putra-Putri Simo Sungelebak Desa Glogok Karanggeneng Dessy Wahyuni Dewi Yuliati Dhanu Priyo Prabowo Dhoni Zustiyantoro Dian Sukarno Dien Makmur Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Doddy Hidayatullah Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwijo Maksum Edeng Syamsul Ma’arif Efendi Ari Wibowo Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hendri Saiful Eko Israhayu Emha Ainun Nadjib Endang Kusumastuti Eni S Eppril Wulaningtyas R Erdogan Esai Esha Tegar Putra Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faiz Manshur Faizal Af Fajar Setiawan Roekminto Farah Noersativa Fathoni Fedli Azis Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Fikram Farazdaq Forum Santri Nasional (FSN) FPM (Forum Penulis Muda) Ponorogo Galeri Lukisan Z Musthofa Galuh Tulus Utama Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Ananda Goenawan Mohamad Gola Gong Golan-Mirah Grathia Pitaloka Gufran A. Ibrahim Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Bahaudin H.B. Jassin Halim HD Hamzah Sahal Handoyo El Jeffry Happy Susanto Hardi Hamzah Haris Firdaus Haris Saputra Harun Syafii bin Syam Hasnan Bachtiar Hawe Setiawan Hendra Sugiantoro Hengky Ola Sura Heri Kris Heri Ruslan Herry Mardianto Heru Maryono Hilmi Abedillah Himpunan Mahasiswa Penulis (STKIP PGRI Ponorogo) Holy Adib htanzil Hudan Nur Husin I Nyoman Suaka IAIN Ponorogo Ibnu Wahyudi Idayati Idi Subandy Ibrahim Idris Pasaribu Ignas Kleden Ilham Yusardi Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Indigo Art Space Indra Intisa Indra Tjahyadi Indri Widiyanti Inti Rohmatun Ni'mah Inung Setyami Irfan El Mardanuzie Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Isnatin Ulfah Isti Rohayanti Istiqomatul Hayati Jadid Al Farisy Jafar M Sidik Jakob Sumardjo Janual Aidi Jawapos Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jember Jember Gemar Membaca JIERO CAFE Jihan Fauziah Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Edy Raharjo John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Syahputra Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastrawi K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin K.H. Ma’ruf Amin Kabar Pelukis Kalimat Tubuh Kang Daniel Kartika Foundation Karya Lukisan: Z Musthofa Kasnadi Kedai Kopi Sastra Kemah Budaya Panturan (KBP) KH. M. Najib Muhammad KH. Marzuki Mustamar Khadijah Khaerul Anwar Khairul Mufid Jr Khansa Arifah Adila Khawas Auskarni Khudori Husnan Khulda Rahmatia Ki Ompong Sudarsono Kim Ngan Kitab Arbain Nawawi Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sablon Ponorogo Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Korban Gempa Koskow Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kue Kacang Kue Kelapa Pandan Kue Lebaran Edisi 2013 Kue Nastar Keju Kue Nastar Keranjang Kue Pastel Kue Putri Salju Kue Semprit Kurnia Sari Aziza Kuswaidi Syafi'ie L Ridwan Muljosudarmo Lagu Laksmi Shitaresmi Lamongan Jawa Timur Landscape Hutan Bojonegoro Landscape Rumah Blora Lathifa Akmaliyah Legenda lensasastra.id Lie Charlie Linda Christanty Linus Suryadi AG Literasi Lombok Utara Lucia Idayani Ludruk Karya Budaya Lukas Adi Prasetyo Lukisan Andry Deblenk Lukisan Karya: Rengga AP Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari Lukisan Sugeng Ariyadi Lukman Santoso Az Lumajang Lusiana Indriasari Lutfi Rakhmawati M Khoirul Anwar KH M Nafiul Haris M. Afif Hasbullah M. Afifuddin M. Fauzi Sukri M. Harir Muzakki M. Harya Ramdhoni Julizarsyah M. Lutfi M. Mustafied M. Riyadhus Solihin M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Mahamuda Mahendra Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Maimun Zubair Makalah Tinjauan Ilmiah Makyun Subuki Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Mario F. Lawi Martin Aleida Mashdar Zainal Mashuri Masuki M. Astro Masyhudi Mathori A Elwa Matroni El-Moezany Maulana Syamsuri Media Ponorogo Media: Crayon on Paper Media: Pastel on Paper Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mien Uno Miftakhul F.S Mihar Harahap Mila Setyani Misbahus Surur Mix Media on Canvas Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh. Jauhar al-Hakimi Mohammad Ali Athwa Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alimudin Muhammad Antakusuma Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Subarkah Muhammad Wahidul Mashuri Muhammad Yasir MUI Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukani Mukhsin Amar Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Musa Ismail Muslim Abdurrahman Naskah Teater Neva Tuhella Nezar Patria Nidhom Fauzi Niduparas Erlang Ninuk Mardiana Pambudy Nirwan Ahmad Arsuka Noor H. Dee Novel Pekik Novel-novel bahasa Jawa Nur Ahmad Salman H Nur Hidayati Nur Wachid Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyiayu Hesty Susanti Obrolan Oil on Canvas Olimpiade Sastra Indonesia 2013 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Paguyuban Seni Teater Ponorogo Pameran Lukisan MADIUN OBAH Pameran Seni Lukis Pameran Seni Rupa Parimono V / 40 Plandi Jombang Paring Waluyo Utomo Pasuruan PDS H.B. Jassin Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Ponorogo Z Musthofa Pelukis Rengga AP Pelukis Senior Tarmuzie Pelukis Unik di Ponorogo Pemancingan Betri Pendhapa Art Space Penerbit SastraSewu Pengajian Pengetahuan Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pito Agustin Rudiana Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Gus Dur Probolinggo Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Prof Dr Soediro Satoto Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi Purnawan Andra Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pusat Grosir Kaos Polos Ponorogo Pustaka Bergerak PUstaka puJAngga Putri Asyuro' Rizqiyyah Putu Fajar Arcana R.Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Rahmat Sularso Nh Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ranang Aji SP Rasanrasan Boengaketji Ratna Ratna Sarumpaet Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Reiny Dwinanda Rengga AP Resensi Reuni Mts Putra-Putri Simo Sungelebak angkatan 1991-1992 Reyog dalam Lukisan Kaca Ribut Wijoto Ridha Arham Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Ris Pasha Rizka Halida Robin Al Kautsar Rodli TL Romi Zarman Rosi Rosidi Tanabata Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S Prasetyo Utomo S Yoga S. Jai Sabrank Suparno Sahlan Bahuy Sajak Sakinah Annisa Mariz Samsudin Adlawi Samsul Bahri Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Shor Zhambou Santi Maulidah Sapardi Djoko Damono Sapto HP Sartika Dian Nuraini Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastri Bakry Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Self Portrait Senarai Pemikiran Sutejo Seni Ambeng Ponorogo Seniman Tanah Merah Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Budhi Shinta Maharani Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sindhunata Situbondo Siwi Dwi Saputro SMP Negeri 1 Madiun Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sonia Fitri Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Spirit of body 1 Spirit of body 2 Spirit of body 3 Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Stefanus P. Elu STKIP PGRI Ponorogo Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugeng Ariyadi Suharwedy Sujarwoko Sujiwo Tedjo Sukitman Sumani Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Switzy Sabandar Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Tamrin Bey TanahmeraH ArtSpace Tangguh Pitoyo Taufik Ikram Jamil Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater nDrinDinG Teaterikal Teguh Winarsho AS Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo 1910 Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tiyasa Jati Pramono Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjut Zakiyah Anshari To Take Delight Tosa Poetra Toto Gutomo Tri Andhi Suprihartono Tri Harun Syafii Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S UKM Teater Yakuza '54 Universitas Indonesia Universitas Jember Untung Wahyudi Usman Arrumy Usman Awang Ustadz Chris Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wachid Nuraziz Musthafa Warih Wisatsana Warung Boengaketjil Wawan Pinhole Wawancara Widhyanto Muttaqien Widya Oktaviani Wisnu Hp Wita Lestari Wuri Kartiasih Yeni Pitasari Yerusalem Ibu Kota Palestina Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yosep Arizal L Yoseph Yoneta Motong Wuwur YS Rat Yuditeha Yuli Yulia Sapthiani Yusri Fajar Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Z. Afif Z. Mustopa Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zaki Zubaidi Zehan Zareez Zulfian Ebnu Groho Zulfikar Fu’ad Zulkarnain Siregar