Abid Rohmanu *
Kekerasan atas nama agama menjadi problem laten dalam sejarah kemanusiaan.
Agama yang hadir untuk mewujudkan kedamaian menjadi justifikasi konflik dan
peperangan. Serentetan kasus bom bunuh diri di Surabaya beberapa waktu yang
lalu, kekerasan wacana antar agama dan kelompok keagamaan di media sosial dalam
bentuk hoaxdan ujaran kebencian adalah bukti konkrit terjadinya pergeseran
peran agama. Agama menjadi titik sumbu pertikaian. Rudolf Peters menyatakan
bahwa kekerasan atas nama agama telah mengalami perluasan spektrum. Doktrin
jihad menjadi justifikasi melakukan kekerasan tidak saja kepada nonmuslim,
tetapi juga sesama muslim yang berbeda mazhab dan pandangan teologis. Ini
dilakukan dalam bentuk pengafiran dan pemurtadan terhadap “yang lain”.
***